EPISODE TIGA MANUSIA

Episode Badu
"sialan tuh cewek!" Badu mengumpat keras persisi di gerbang kampus Ganesha yang selalu ramai oleh mahasiswa ini. wajah badu benar-benar terlihat sangat kesal dan marah. kemarahan itu sudah mencapai ubun-ubunnya.

badu berjalan sambil menendang apa saja yang ada di jalan. baik itu batu kecil, sampah minuman mineral, atau apa saja yang bisa ditendangnya. sampai-sampai batu runcingpun ikut jadi sasaran. namun, bukannya kecewa yang terlampiaskan, malah kainya kini berdarah.
kenapa? pasalnya, Mawar, ceweknya sejak setahun yg lalu tiba-tiba dilihatnya bersama orang lain (temannya sendiri pula!!!!) siapa yg ga kesal????

ingatannya melayang kepada kejadian beberapa minggu yg lalu, saat dia baru saja hendak melangkah dari ruang kuliah, dilihatnya wajah yang tak asing itu sedang berduaan dengan orang yang juga tak asing, teman se kosnya!
"Mawar???" badu terperangah. yg dipanggil malah cuek saja sambil senyum mengejek."teganya dikau!!!" badu masih sempat berbahasa puitis.
"Emang salah ya Mas? lo udah ga bisa diharapkan tuh!" mawar berkata sinis.

kembali badu menendang kerikil. kali ini lebih keras, hingga mengenai kepala satu orang mahasiswi. kontan mahasiswi itu marah. namun, badu tak peduli.
"hey..hey... mas! tahan dulu." tiga orang menghentikan langkahnya. tiga orang itu membopong tubuh penuh perasaan tertekan dan depresi itu.
"Sapa lo?" tanya badu serak.
"Lo ga usah takut deh. yang penting, gue akan bawa lo kepada kebahagiaan. "
"kebahagiaan? "
"Iya. lo ga percaya? ikut deh ama kita-kita." sambung yang satu lagi sambil melempar bahasa isyarat kepada temannya.
badu pasrah saja. asal ada yg mau membahagiaakannya, dia akan ikut. yang ada di benakknya hanya satu yaitu melupakan Mawar!

mereka membawa badu ke suatu kafe full musik dan 'aksesori2' lainnya. badu sih cuek aja, soalnya juga udah pernah ke tempat beginian meski masih coba-coba. disana badu ditawarin satu pil berwarna putih. awalnya dia ragu, namun, akhirnya dengan seteguk air, pil itu masuk saluran pencernaannya.

dalam beberapa menit, pemuda otu mulai merasakan kebahagian. serasa ke negri awan deh pokoknya. mawar? udah lupa tuh. badu benar-0benar merasakan dirinya fly, tanpa beban, tanpa masalah. pokoknya enak dah!!!

episode melati
"ayolah mel,... jangan kuper gitu donk." teman-teman se-ganknya merajuk.
"masak lo ga mau punya cowok siy? menyenangkan loh! lo bisa kemana-mana gratis. ada yg ngelonin deh pokoknya." yang lain ikut mendorong. si melati kebingungan. setahunya, pacaran itu kana ga boleh ya? tapi,... gimana ya?????
"alah! lo payah mel!" mereka berujar serempak. melati masih bingung, namun dia kukuh untuk ga bakalan pacaran. ga akan! kagak peduli apapun kata orang-orang!

selang beberapa waktu kemudian, sesuatu terjadi. (ternyata hati manusia itu bolak balik ya???)
waktu nungguin bus kampus menuju markas power ranger --kata orang-orang- - satu corolla mengkilap lewat. melati siy awalnya kagak peduli. abis, dah biasa siy berebutan bus kampus bersama ratusan mahasiswa lainnya di jam rawan. jam 8 pagi. tiba-tiba spion corolla mengkilap itu turun.
"Hey. melati kan?" tanya seseorang dari dalam. untuk sekian detik gadis itu terperangah. bukan hanya karena yang punya corolla tahu namanya, tapi, juga wajah "pierce brosnan' made ini padang itu yg membuat dia beberapa saat terpana.
"Kok bengong?" tanya si "pierce brosnan"
"Ka-..kamu siapa?"
"Aku dudu, temennya anggrek, kawan segank mu itu."
"oh.."
"Yuk bareng. pasti udah telat?" Dudu membukakan pintu.
melati naik. dan corolla itu pun melaju, meninggalkan ratusan mahasiswa lainnya yang masih berharap-harap iring-iringan bus putih datang.
"Jurusan apa melati?" tanya dudu.
"Sosial ekonomi peternakan."
"oh.." si dudu tersenyum. walah!!! melati kebat-kebit! daaa..n, melayang!

episode baba
"banci lo Ba!"
baba meradang karena dipanas-panasi begitu oleh rekan-rekan seangkatannya. mahasiswa arsitektur kampus yang akrab dengan serba yellow itu paling benci dibilang banci.
"Lo ga gentle banget deh. masak sama cewe' aja takut???"

merasa dipanas-panasi begitu, satu minggu kemudian dia berhasil memboyong cewe' manis bernama Bougenvil.
temen-teman se-ganknya bersorak.
"Nah, itu baru pejantan tangguh!" koor mereka.

Kembali, episode Badu.
badu merasakan tubuhnya menggigil. benar-benar menggigil. denyut jantungnya berubah tachycardia/ denyut jantung dengan frekwensi tinggi. keringat mengucur disekujur tubuh yang gemetar hebat itu. ada kesakitan yang amat sangat! dia merasakan seolah-olah akan mati saja!
"Aku harus mendapatkannya! !!!!!" badu berteriak! namun ia kesakitan. pil putih itu benar-benar tak ada. padahal dia sangat ingin mendapatkannya. atau, setidaknya satu jarum suntik yang berisi morfin. tau, paling ga, daun ganja!!! "Aku harus mendapatkannya! !!!!" kembali badu berteriak penuh kesakitan. tiga orang yang dulunya memberikan cuma-cuma kini menyeringai ganas.
"Ho..ho..., tak bisa kawan!!!! ga ada yang gratis di atas dunia ini!"
"Lo ambil deh handphone gue!" badu menyerahkan sony erricson W810 nya.
"INi belum cukup!!!!"
"plis...."
"Konci motor!"
demi barang haramnya, badu akhirnya menyerahkan jua benda yg diminta.
dan beberapa menit kemudian, kembali sosok yang semakin kurus dengan mata cekung itu terlihat fly. yah,... euforia!
sungguh,... hanya kenikmatan sesaat yang dijanjikan oleh barang perusak generasi itu. sanyang, badu tak menyadarinya. sem,entara, yg dipunyanya sudah dipersembahkannya demi mendapatkan satu jarum suntik berisi morfin. termasuk uang semsternya.

episode melati.
wajah melati terlihat sumringah! abis, kemana-mana dianterin cowo' guanteeeeeng, and perhatian lagi. persepsinya tentang pacaran berubah total.
"Walah. ga bener tuh pacaran itu haram! buktinya, aku merasakan manfaat yg begitu besar. kuliah tambah semangat. kalo' ada apa-apa, ada yg perhatian. pokoknya asyik dah! serasa dunia hanya milik berdua"
manfaat lainnya, kalo' ada gempa di labor, kan bisa cepet2 minta dianterin sama si dia. apalagi markas power ranger ini terbilang sudah hampir tak berdaya guna saking seringnya gempa. labor-labor yang berserakkan alat-alatnya. dinding yang hampir roboh. kalo' ada apa-apa, kan minta tolong ke dia! lagian, masak cowo' kayak dudu di sia-sia in siy? udah keren, tajir, baik lagi!!!"

tapi, satu hal yg ga disadari melati, semakin hari dia semakin ngerasa "safe' dengan dudu. yang awalnya cuma cerita-certia doang,... dengan radius 3 meter, 2 meter, lalu satu meter. dan,... dudu semakin berani aja megangin tangannya melati, dan seterusnya.. seterusnya. ... melati siy awalnya risih, tapi, dah enjoy aja sekarang. apalgi, ngeliat temen-temen se gang nya yang 'jauh lebih berani'.

hmm,.. hati manusia memang sering bolak balik ya? apalagi, antara amanusia dgn hatinya sendiri ada hijab. (Qs. al-anfal:24) . bermain api, memang kudu hati-hati. sebab, sedikit saja terjerumus, maka rentetannya akan panjang.ternyata syetan memang paling pinter mengambil celah dengan membuat sesuatu yang buruk seolah-olah terlihat indah.
okelah si melati terlalu yakin untuk bisa jaga diri "Aku yakin koq, aku gak bakal ngapa-ngapain sama dia. aku yakin bisa jaga diri". tapi,... besok-besok siapa yg jamin coba? siapa yg bisa jamin hatinya akan kekeuh. lah, kalo' ntar terperangkap gimana????

episode baba lagi.

baba dengan bogenvil makin serasi aja. kemana-mana berduaan. baba sampai rela-relanya beliin pernak-pernik mahal untuk bogenvil. abis, bogenvil mintanya macem-macem siy, mana barangnya mahal mahal lagi.
hari ini, "Mas, beliin ini ya?"
besoknya, "Kayaknya yg itu bagus deh Mas."
besoknya lagi, "Eh ya Mas,... aku ngidam ini loh. itu tuh yang kayak gitu."
besoknya lagi, "Mas, baju yang ini kayaknya cocok banget deh buat aku."
baba terbelalak, Hah?? masak satu helai baju aja 300 ribu? mana bajunya kekurangan bahan lagi! alias ngatung ke atas, ngatung ke bawah. baba mendengus. namun, demi bogenvil, demi nama abaiknya sebagai pejantan tangguh, demi pembuktian kongkrit kalo' dia tuh bukan cowo' banci, akhirnya dibelikannnya jua.

apa harga seorang pejantan tangguh cuma segitu doang siy? walah, si baba ada-ada saja! wah, persepsinya diliat dari sudut pandang mana tuh ya, si baba nya???
padahal, orang yg kuat, (pejantan tangguh) itu bukan yg hebat gulat, tapi, yg bisa nahan marahnya (kata nabi). olalalala... ., kok nyambungnya kesini siy.??

kembali ke Badu.

badu meringkuk disebuah kamar mungil. pandangannya kosong menatap kedepan. badu kepergok ketika lagi fly di kamar kosnya. rupanya ibu kos sudah curiga.
kali ini dia di panti rehabilitasi buat pengguna narkoba. lebaran semakin dekat. dan tentu saja hanya penyesalan besar yang ada di benaknya kini. kuliah terbengkalai. harta benda habis. masa depan hancur. dan badan remuk. terkenanglah badu pada kampung halaman,... sambil meratap, "Mak, maafkan badu. anakmu yg durhaka ini. engkau susah payah nyariiin biaya kuliah jauh-jauh ke kota kembang ini dengan membanting tulang, daku malah jadi begini.oh mak. daku tak punya apa-apa lagi. sia-sia sudah semuanya. sia-sia sudah daku bersussah payah nembus kampus yg kata orang tempatnya orang-orang cerdas ini. sia-sia sudah daku blajar dan nyiapin SPMB kalo' hanya akan begini ujungnya. padahal, daku bangga sekali bisa kuliah disini dulunya."

episode melati

melati tersedu-sedu. hampir saja dia terjerumus lepada dosa besar. untung, Allah masih menyelamatkannya. "Ternyata dudu itu buaya darat!!!" umpat melati di sela isak tangisnya.
teringat itu, maka dia kembali mengenang, dulunya dia tak pernah terpikir akan seperti ini ujungnya."Dudu sialan!!!"

gadis itu kembali ingat, dudlu dia pernah belajar mengaji, belajar shalat. namun, dudu membuatnya lengah. hiks, padahal ramadhana tahun lalu dia bisa khatam 1x tilawah qur'an. gara-gara dudu, dia cuma bisa namatin satu juz saja.

episode baba

baba kehabisan duit.
ongkos pesawat di habisin untuk membelikan pernak pernik bugenvil. wah, mau pulang kampung pake apa?????
"maafkan aku maaaaaaaaaaak! !!" tangis baba pilu.

_the end_

INFEKSI IMAN

Saudaraku, istilah infeksi tentu tak asing lagi bagi kita. Mungkin kita pernah berteriak kepada anak yang mengalami luka, “Hei, mengapa lukanya tidak dikasih perban, nanti infeksi loh” atau “Liaht tuh, bekas luka kemaren bernanah. Pasti infeksi ya?” Bisa juga, “Tuh anak meninggal karena terjadi infeksi di dalam kepalanya akibat kecelakaan kemaren.” Singkatnya, istilah infeksi tentu sudah sangat akrab ditelinga kita, yaitu suatu peristiwa tumbuh kembangnya mikroorganisme berupa bakteri atau virus ataupun jamur dalam jaringan tubuh kita.
Tahaukah kau saudaraku, ternyata ada rentetan panjang peristiwa yang telah terjadi di dalam tubuh kita sebelum terjadinya infeksi tersebut. Barangkali tidak kita sadari, bahwa ada satuan terkecil dari tubuh ini yang bekerja dan perperang melawan perkembangan mikroorganisme tersebut untuk mencegah terjadinya infeksi.
Ketika suatu benda asing (misalnya bakteri) masuk ke dalam jaringan tubuh kita maka serta merta tubuh akan memerintahkan satuan keamanan untuk melakukan pertahanan terhadap serangan yang dilakukan sang ‘makhluk’ asing. Pertahanan lapis satu adalah pertahanan benteng luar yaitu pertahanan fisik berupa kulit dan selaput lendir. Misalnya, jika memasuki sistem pernafasan maka tubuh akan bersin untuk mengeluarkan zat asing itu. Jika sang kuman atau zat asing masih bandel dan berhasil lolos maka sistem pertahanan tingkat dua akan berperan yaitu dengan mengeluarkan zat-zat kimia yang memungkinkan untuk membunuh kuman atau zat asing tersebut. Salah satu contohnya adalah zat asam pada lambung.
Jika pertahanan lapis kedua gagal, maka pasukan keamanan yang ketiga akan mengambil peran. Pasukan ini yang disebut imunitas atau sistem kekebalan tubuh. Nah, pertahanan lapis benteng ketiga ini bekerja dengan lebih mikroskopis. Pasukan pada benteng ketiga ini akan segera mengenali zat asing kemudian membentuk pagar betis. Pasukan pagar betis inilah yang akan bekerja terhadap zat asing dengan jalan menetralkan benda asing tersebut, lalu kemudian menghancurkannya dan terakhir mengeliminasi dari tubuh.
Ternyata itu saja belum cukup, saudaraku. Masih ada juga yang berhasil lolos dan menembus pertahanan itu dan mampu menembus sampai ke tempat terkecil dari tubuh kita yaitu sel. Untuk ini, tubuh akan membentuk benteng pertahanan yang keempat di bagian terkecil dan tempat yang paling ’terpencil’ itu. Pada benteng pertahanan ini akan membunuh kuman dengan jalan memakan zat asing itu lalu membuangnya. Jika benteng keempat ini tidak berhasil, maka bisa dipastikan tubuh kita terpapar apa itu yang kita sebut infeksi.
Saudaraku, jika tubuh kita saja melakukan perlawanan demikian rupa terhadap benda asing, lalu bagaimana dengan hati kita? Tentu saja, hati kita memiliki benteng pertahanan yang analog dengan sistem kekebalan tubuh tersebut. Kalau kita boleh menamakannya, barangkali bisa disebut imunitas keimanan. Sebuah proteksi terhadap keimanan di bilik hati.
Sungguh godaan dunia, bisikan syetan la’natullah, rong-rongan nafsu, dan begitu banyaknya kemaksiatan yang menari-nari di depan kita akan mempengaruhi keimanan kita. Ada grafik naik dan ada grafik turun. Yazid wa yankus. Dalam penciptaan diri kita, Allah pun telah menganugrahkan kepada kita dua potensi, yaitu fujur dan taqwa.
”Demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan (fujur) dan ketaqwaan. Sungguh beruntung orang-orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.” (Qs. Asy Syams [9] : 7-10)
Sudah jelas bahwa dalam diri kita potensi untuk berbuat kejahatan itu pasti ada. Namun, Allah juga berikan potensi ketaqwaan dan kecendrungan kepada kebaikan. Di sini, Allah telah berikan pilihan kepada kita apakah kita termasuk orang yang menyucikan dan selalu mewarnainya dengan kebajikan atau sebaliknya, mengotorinya dengan lumpur dosa-dosa.
Saudaraku, sungguh hati adalah benda yang sangat sensitif. Apapun pengaruh yang diberikan kepada hati, sekecil apa pun itu, akan memberikan suatu after effect yang kemudian berujung pada positive feedback atau negative feedback terhadap kondisi ruhiyah dan kondisi keimanan kita.
Sama seperti imunitas pada tubuh, ketika hati kita terpapar zat asing berupa dosa-dosa maka imunitas keimanan akan bekerja. Jika hati yang senantiasa dihiasi dengan keimanan, sungguh akan ada alert memberi peringatan kepada jiwa kita bahwa bahwa apa yang kita lakukan itu sudah tidak lagi berada pada koridor-Nya. Hati akan segera memberikan peringatan agar menghentikan perbuatan dosa tersebut. Jika kita bersedia mendengar kata hati itu, sungguh akan kita dengar sebuah warning yang akan menjadi benteng pertahanan dan protektif terhadap ruhiyah. Sungguh beruntung orang-orang yang menyucikan jiwa itu...
Bukankah sebuah kebaikan adalah sesuatu yang jiwa kita merasa tentram karenanya dan dosa itu adalah sesuatu yang membuat hati menjadi kacau, gelisah, tertutup dari nasehat serta tidak senang jika diketahui oleh orang lain? Rasulullah telah memberikan alert tentang hal ini dalam sabdanya dari Wabishah bin Ma’bad yang datang kepada Rasulullah. Lalu beliau bertanya ”Apakah kamu ingin menanyakan tentang kebaikan?” Wabishah bin Ma’bad menjawab ”Ya.” Beliau bersabda : ”Tanyakanlah kepada hatimu sendiri. Kebaikan itu adalah sesuatu yang membuat jiwa menjadi tenang dan juga membuat hati menjadi tenang. Sedangkan dosa itu adalah sesuatu yang membuat kacau pada jiwa dan membuat ragu-ragu pada hati, walaupun orang memberi nasehat kepadamu.”
Jika kita mulai mengabaikan warning yang diberikan hati, maka itu artinya benteng imunitas keimanan kita yang pertama sudah jebol. Benda asing atau toksik yang menyerang pertahanan ruhiyah kita berhasil menerobos sampai ke celah-celah hati terkecil sekalipun. Hal ini analog dengan kondisi kekebalan tubuh yang tak mampu menghancurkan kuman yang masuk ke dalamnya. Bayangkanlah jika hati kita terus-menerus terpapar zat-zat toksik berupa dosa dan mengabaikan peringatan dari hati. Sungguh, ia akan bertumpuk dan terus bertumpuk, terakumulasi di hati membentuk noda hitam yang menutupinya dari cahaya hidayah-Nya, dari nasehat, dari nilai-nilai kebaikan yang diberikan kepadanya. Ia menjadi kebas dan tidak lagi merasa bersalah dengan dosa-dosa yang telah diperbuat. Saat dosa sudah dianggap sebagai hal yang biasa saja. Sungguh, jika sudah demikian, telah terjadi infeksi pada keimanan kita. Mikroorganisme bernama dosa itu ternyata telah berhasil bertumbuh kembang di hati yang semakin hari semakin jauh spektrumnya. Bukankah setiap kejahatan yang kita lakukan akan diikuti dengan kejahatan berikutnya? Merugilah orang-orang yang mengotori jiwanya...
Saudaraku, sungguh sehalus-halusnya kehinaan di sisi Allah adalah dengan tercerabutnya nikmat kedekatan kita dengan-Nya. Hal ini ditandai dengan berkurangnya kualitas dan kuantitas keimanan kita. Penurunan yang drastis grafik keimanan tanpa ada peningkatan yang berarti dan signifikan. Apalagi syetan la’natullah senantiasa menggoda dan membuat terasa indah bagi kita suatu perbuatan dosa.
Na’udzubillah, pada ujungnya infeksi keimanan ini akan mencapai taraf akut dengan status yang sangat berbahaya. Saat itu, Allah kunci mati hati kita dari kebenaran. Saat hati tidak mampu lagi membedakan mana yang yang benar dan mana yang salah. Saat itu, hati mengalami kelumpuhan.
”Maka, apakah mereka tidak berjalan di muka bumi lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.” (Qs. Al Hajj [22] : 46)
Maka dari itu saudaraku, mari kita segera cegah berkembangnya infeksi itu. Mari kita obati infeksi yang telah terlalu jauh menggerogoti iman. Jika kita mengharapkan kita bebas dari infeksi semua kuman, barang kali kita hanya bisa hidup di ruang steril yang vakum. Tentu hal itu takkan pernah mungkin terjadi. Sama pula halnya dengan iman kita yang takkan pernah mungkin bisa steril dari dosa dan kemaksiatan. Sebab hampir setiap saat kemaksiatan itu ada di sekeliling kita. Akan tetapi, setiap infeksi akan ada pertahanannya dan akan ada obatnya. Demikian juga infeksi iman. Allah telah sediakan fasilitas taubat sebagai penawarnya. Allah bahkan merasa gembira dengan taubat hamba-Nya. Bukankah ini sebuah tawaran yang menggiurkan? Allahu'alam bish shawab. Astaghfirullahu li wa lakum ajma'in. Hadanallahu wa ajma'in. Hafadzakumullah.
”Ya muqalillibal quluub, tsabit qalbi ’alaa diinik, watho’atik.
Wahai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini atas agama-Mu dan keta’atan kepada-Mu.”

Home Sweet ”Syakuro”, 25 Syawal 1429 H
Fathelvi Mudaris