Manjakan Matamu!!!

Waaahh...., satu "beban" menghimpit selesei jugah. Alhamdulillaah. Makanya, sikit memanjakan mata dulu aaah.... Yuk..yuk..yuk...

Ini niiih, hasil "pret..pret"-ku (baca : jepretanku) , setelah berkeliling sana sini. Hehe...
Ini periodenya beda-beda. Sayang sih, gak semua bisa di upload. Masih ada yg laen (kapan2, insya Allah di upload).

Mari..mari...,
kita manjakan mata, seraya memuji keagungan sang Penciptanya. Maha Besar Allah, yang telah menciptakannya dengan begitu indaah....
tafadhol, 'dicigap' semuanya...ada 26 capture....



(Ini Bukit Batu Busuak di liyat dari Halte Pertanian. Ngambilnya di penurunan deket peertanian itu looh. PAs sore2, pulang dari lab)



(Nah, kalo yang ini, pagi hari di Belakang Syakuroku tercinta. Hayyooo, apa nama gumpalan awannya? colonimbus atau cristoper colombus?? haha. Ngaco! Maklum, udah lupa plajaran geografinya. Udah lama banget. 7 tahun silam.)
 
(Ini Pantai Artha Pariaman menjelang senja. Subahanallaah. Cantiiiq)



(Mesjid Hidayah, Kuranji. Humm, diriku suka angel nya yang ini...,Siapa dulu photografernya?? hehe, narsis euy.)



(Ini Pantai Purus Ba'da Asyar. Humm..., di captur waktu jalan2 bareng Great Team Biotechnology, Univ Andalas. Hwaaaa, jadi kaengen ngumpul great team lagi euy..)

Aku Malu, Tapi Aku Mau


Huaaah…, otakku lagi mumet-mumetnya, setelah beruntun ujian beberapa hari ni, diambah jiwa lagi ndak terlalu stabil-stabilnya. Resep-resep dokter dengan tulisan yang bener2 sangat “cantiq” itu seperti melayang-layang menertawakanku. Ampyuuun…, meliyatnya ajah udah kaga mood, apalagi harus menganalisisnya berikut membahas DRP nya. Bisa baca itu huruf demi huruf ajah udah syukur (Buat temen2 dokter, pliss..tulisannya agak di”kerenin” sikit dung. Hehe. No offense…katanya tulisan dokter jaman sekarang udah bagus2)....

Haadza Sabiliy



Huff….
Tiada kata lagi, tiada pilihan lagi, melainkan JALANI SEMUANYA! Jalani.., dan nikmati setiap jenak-jenaknya. Biarkan kehidupan itu berjalan mengikuti ritmenya, biarkan… Apapun itu, tetaplah arungi kehidupan ini. Tetaplah, hingga ke ujungnya, hingga ke akhirnya. Hingga pada stasiun terakhir yang telah ditetapkan-Nya.

Kenapaaaa???


GOKIL MODE : ON!


Penyesalan-penyesalan yang takkan dapat dikembalikan :


Semoga adalah Mereka


Ini kali ke berapa yaah, diriku nulis tema ini lagi. Lagi-lagi ini. Ini lagi! Tentang pendidikan anak. Hoho, tak bermaksud apa-apa, hanya sedikit agak concern dengan permasalahan ini. Aku bukannya banyak tau. Apalagi, aku belum pernah mengalaminya. Jadiiiiih, anggap saja ini sebuah komentar dan sorak sorai penonton sepak bola yang memberikan tanggapan kritis dan masukan buat sang pemain. Hehehe.

Sejujurnya, aku cukup kaget ketika sebuah fakta dikuakkan kepadaku. Sungguh tak menyangka. Bahwa, anak-anak para aktivis da’wah,yang di pergerakkan gencar banget, “para orang2 besar”, malah sedikit (atau banyak yah?) yang terabaikan. Mereka tumbuh besar di sebuah keluarga yang super sibuk. Memanglah, tugas da’wah adalah hal yang sangat mulia. Tapiii…, betapa hidup itu ada porsinya bukan?
(hohoyy…, ‘afwaan, mungkin jika aku berada di posisi itu para abihat dan ummahat, akupun tak bisa seidealis ini. maka, anggaplah ini sebuah penilaian Idealis seorang diriku).

Alhamdulillaah...Satu Fragmen Lagi Selesai...

Sekedar curhat sahaaaajaaaa koq..

Alhamdulillaaah...


Satu fragmen sudah hampir selesai.
31 Desember 2009 Insya Allah, semester ini berlalu...
(hummm...mesti figthting buat tiga ujian lagi niiiiy. Farmasi Industri, Pharmaceutical Care, Dispensing Resep)

Semangaaaaat!

Kisah Seorang Saudari


Saudariku, maafkan aku jika aku lancang menuliskan ini. Tapi, anggaplah ini sebagai sebuah pembelajaran bagiku, bagimu, dan bagi siapapun yang sempat membacanya....

Resistensi Hati



Hiyyyaaaaa…, kyaaaa…, ada yang terkena penyakit infeksi? Waaa…, mungkin banyak yaaa. Baik itu infeksi yang di dalam (mau typus kek, mau hepatitis, mau batuk, mau flu, mau bronchitis, atau infeksi di luar kaya luka pasca jatuh, luka bakar, atawa mau apppaaaah ajah! (lho? Koq mau sakit sihh??). Kalo sebelumnya diriku pernah nulis soal infeksi (iman), sekarang aku mau nulis soal pengobatannya. Antibiotika dan resistensi berikut kaitannya dengan hati. (lha, ini hubungannya apa??? Hoho. Insya Allah ada hubungannya. So..so…, yuuuk, qta tlusuri lebih lanzuuuuttt…

Humm…, ada pemahaman yang keliru di masyarakat. Jika lukanya ndak kering2 dalam tempo lebih dari tiga hari, kadang2 orang-orang sukanya membeli antibiotic, semacam penisilin, tetrasiklin dan silin-silin lainnya, lalu ditabur di lukanya! Dengan dalih, “Ini manjuuuur loooh! Langsung sehat!” Ya iya laah, dengan kadar segitu banyak, so pasti langsung keder ntu bakteri. Keder brarti dorman, belum mati. Dan, dosisnya pun tak bisa diitung coz yang ngasi suka “leage artist” or suka-sukanya ajah, tergantung besarnya luka, dan waktu pemberian pun biasanya tak mencukupi 3 hari.
Tapi…tapi…, banyak yang tak menyadari, bahwa ADA BAHAYA DAHSYAT YANG TENGAH MENGINTAI! (haduuww, lebay banget deh!). Tapi, ini serius looh. Adalah PEMAHAMAN YANG SALAH ketika tindakan di atas dilakukan. Kenapa? Karena hal tersebut menimbulkan Resistensi bagi si pengguna! Dan ini sangat BERBAHAYA!....


Muraja’ah Lagi! Lagi-lagi Muraja’ah!!!



Humm…, setiap kali naik angkot, apakah yang dirimu dengar? Yuk…, kita list satu-satu. Pertama, suara supir angkotnya yang bilang, “Ka dalam diak. Taruih ka dalam. Goyang-goyang stek yoo…” (heheh, bakat jadi supir angkot niiih). Kedua, suara orang2 ngobrol or ngerumpi. Ketiga, suara “Zzzzz…” dari orang-orang yg ketiduran (hehe, ngaco!). Keempat, ini yang paliiiiiiiiiiiing sering terjadi, suara music yang entah berentah. Gedubyaar…grrrr…., bikin jantung serasa copot ajah. Mulai dari yang mellow-mellow, yang nge-rap2, yg nge-rock2 (untung supir angkotnya gak ikutan pake rok pulak. Hihi, gak nyambung!), yg nge-jazz2 de es te, entah apaa lagi ituuu, secara diriku memang tak terlalu suka music. (Teman2 bilang, aku sanguinis yg aneh, yang tak suka music maupun nonton pilem. Perlu sikit kugarisbawahi, bukan tak suka, tapi hanya kurang suka saja. Lebih enjoy tanpa music. Makanya kalo lagi di depan kompi, lebih sering sunyinya dari pada ada suara2nya).

Nah…nah…kemana pun kaki melangkah (eihh, maksudnya, di mana pun angkotnya), selalu gak pernah sepi dari yang namanya music. Bukan Cuma di angkot siiih, di bus kota jugah, di tipi-tipi jugah, di radio jugah (pake acara kirim salam, lagi!). Waaaah…

Lalu, apa akibat....

FLP-ku, Hendak Berlayar Ke manakah?



Innalillaah…, FLP-ku, apa kabarmu? Maafkan aku, yang tak lagi begitu intens bersamamu, betapapun aku masih sangat ingin membersamaimu. Maafkan, aku bukanlah nakhoda yang baik! Sungguh, betapa aku sangat merasa bersalah sebenarnya. Tapi, apatah daya…, aku bukan seorang extraordinary yang bisa mengerjakannya di waktu yang berbarengan. Sungguh, aku benar-benar minta maaf. Semoga ini bukanlah sebuah pembenaran. Semoga memang udzurnya “syar’i”....

Hosyh...Hosyh...Hosyh....



Taraaaaaa.....
hosyh..hosyh..hosyh...
ngos-ngosan banged niiiih...



Fiuff....
Hari ini abis ujian compounding and dispensing dan pengarahan mengenai PKL apotek,diriku langsung caww ke perpus. Hehe. Bukan mau nyari literatur. Toh literatur bisa dihunting dengan sepuluh jari ajah koq. Hihi... Tujuanya, tak lain tak bukan, mau ngedit presentasi kelompok kami yang mau diujiankan siang niy. Sekalian mau "online..online..." gratisan.
 


Berhubung diriku adalah anggota kelompok termuda (cieeee....), dapet amanah sama kakak2 satu kelompok untuk bikin presentasi. Karena ini nilai ujian, maka aku bertekad untuk membikin presentasi kali ini menjadi presentasi paling spektakuler sepanjang sejarah perapotekeran (hahay, lebay! padahal, macromedia flash ajah masih rada2 kagok sangat). Hihi,  pas giliran mau ujian ajah, dibagusin, kalo udah presentasi kuliyah lainnya, pake pepete biyasa ajah. hehe).


Malamnya bela-belain ngorbanin waktu blajar Compounding 'n Dispensing, demi menyelesaikan presentasi itu (secara, udah lama ga blajar matematika dan aljabar kaaan. Makanya seneng banget ujian C 'n D ini, ngitung2 dosis pasien, ngitung2 obat gunain prinsip aritmatika. Kan, dosis buat anak2 sama orang yg dah lansia atau yg ngalamin penyakit ginjal bedaa sama orang normal. Waaaaaa, setelah skian lama ga blajar matematika, akhirnyaaaaaaa......).
Nah, untuk presentasi niii, Aku ngeditin photo uni2 dan uda sekelompok dan disatuin jadi satu halaman, (biar tampak keren sikit. hehe), trus bikin intro yang humm..gimanaaa gituh di Ulead Video Studio, biar adaaa.."zug!" nya. Wal hasil, aku berharap, penampilan kali ini tidak mengecewakan laaaah. Secara, ini nilai ujian akhir gitu loh.


Tapi, tak dinyana....,

Sungai Tanang Expedition (part 2)

Alhamdulillaah...
akhirnya..., bisa ber"expedisiong" di Sungai Tanang. Kab Agam.
Berikut ini (dan postingan sebelumnya ni adalah oleh-oleh ekspedition di sekeliling sungai Tanang.
Humm..pengen bersampan2 ria siih sebenarnya, tapi, momennya kurang tepat.


(hehe..., narsis euy...^_~)


Eihh yaa, ini kelanjutan Sungai Tanang Expedition part 2


 
 

Subhanallah..., Ia...Luar Biasa....




Subhanallaah…
Subhanallah…, sungguh luar biasa kakak itu. Sungguh luar biasa. Aku benar-benar dibuatnya kagum. Sosok yang bisa jadi panutan. Subhanallaah.

Ia adalah seniorku. Kakak tingkatku. Dan kami berbeda cukup jauh. Ketika aku tahun satu dulu, ia sudah duduk di bangku profesi. Beberapa hari yang lalu, aku berjumpa dengannya di koridor rumah sakit. Waaah…, sungguh, aku jadi terinspirasi, pengen menuliskannya, pengen curhat tentang dia.

Sosok itu, aaah….entahlah, aku dan teman2 kagum. Sungguh. Yang pernah kudengar dari cerita-cerita orang2 tentangnya selaluuuu saja adalah kebaikan. Selalu saja kebaikan. Di belakangnya, orang-orang menceritakan nilai-nilai positifnya dia saja.

Ketika bertemu dengannya, seperti ada kesejukkan. Wajahnya yang teduh. Bersahaja. Bersahabat. Riang, dan ramah. Meski, di bandingkan yang lain, kakak itu memiliki kekurangan di segi fisik, tapi betapa pun itu, sungguh kelebihannya menutupi semuanya. Dan itu semua tidak menghalanginya untuk berkreasi dan membuat hal-hal positif. Sungguh luar biasa. Subhanallaah.....

Di Sebuah Perjalanan Pasar Baru-Limau Manis




Di sebuah perjalanan Pasar Baru-Limau Manis...

Bergelantungan di atas bus kampus kosong dua, hanya sempilan kecil tempat yang tersisa. Itu menyenangkan.
"Hup", Dalam hitungan detik, "kupanjati" bus yang setengah melaju itu. Masih pelan, tapi sudah melaju.
Jam menunjukkan 8.25 am. Jadwal kuliah 8.30 am. Perjalanan Pasar Baru-Kampus lebih kurang sepuluh hingga lima belas menit. Berarti akan terlambat lima hingga sepuluh menit sampai di kelas. Jika memilih tak bergelantungan di depan pintu itu, maka alamat akan terlambat lebih lama lagi. Yaah....karena itu adalah pilihan. Pilihan satu-satunya untuk saat itu...


Di perjalanan Pasar Baru-Limau Manis...
Bus itu melaju dengan kencang (maklum, supir bus 02 memnag agak rada2 urak2an. Aku sudah dua kali ditinggal bengong sendiri di halte ekonomi, karena nungguin mahasiswi lain yang pada turun jugah. PAs mau naik lagi, eeeh...busnya berangkat duluan. Padahal, jarak FE ke Farmasi kan jauuuuh...huhu). Jilbabku berkibar dengan kencang. Aku memegang hendel pintu dengan kuat. Lima senti saja jarakku dengan  luar bus. Tanpa sekat. Jika tak berpegangan erat, beresiko terjatuh di tengah laju bus yang begitu kencang itu. Tapi sekali lagi, ini pilihan, untuk saat ini....


Di perjalanan Pasar Baru-Limau Manis...
Di tengah terpaan angin yang mengibas2kan jilbabku,

Aku sempat sedikit berkotempelasi.
Soal Bus Kampus dan Permasalahan Hidup!
(hoho..., apa hubungannya yaaah??)...

Tahun Baru, Semangat Baru!





Selamat Tahun Baru Hijriyah 1431 H

Momentum untuk Perubahan,

kearah yang lebih baik!!



Dalam Ruangan Tanpa Kaca



Dalam ruangan tanpa kaca, aku termangu.
Di antara dua ratus mahasiswa, aku termangu.
Di tengah gerahnya dinding kayu jati dengan AC seadanya…

Dalam ruangan tanpa kaca, tiada hujan.
Meski ia mengguyur ranah dan tanah. Di luar sana.
Kuyup.
Deras.

Dalam ruangan tanpa kaca,
Aku seperti dilemparkan pada masa lalu,
Pikiranku melayang padanya,
Pada satu sosok yang padanya telah kusemai cinta,....

Pil Anti Korupsi

Cerpen ini dimuat di Majalah Girlie Zone Edisi 9
(waktu pertama kali tau karya ini dimuat, waaaah...jingkrak-jingkrakan abiss. Hihi...
Alhamdulillaah... eheem..., jangan lupa beli majalahnya yaah. Hehe, bantuin Promo)




Yuuuk...let's start reading...^^





Jika bukan karena perintah ibu, tentulah sangat malas sekali kakiku melangkah menuju istana megah itu. Sungguh dari dahulu perbedaan status keluarga telah membuatku tersurut berpuluh-puluh langkah. Betapa sangat tak sebanding sekali jika aku berikut keluargaku harus disandingkan dengan keluarga yang bersemayam di istana mewah itu. Meskipun, kini...

Berselancarrr Yuuk!

Waaaah....Senaaaaaaaang....

Senang sekali rasanya bisa "berselancar" di tengah kuliyah (Upss! Don't try yaah Hehe) (untung ajah hotspot fakultas kaga nyampe ke ruang kuliyah apete. Kalo iyaaa, ondeeeh mandeeeh, proses kuliyahku mungkin bakalan "terancam". hehe).
Bahagia rasanya bisa Mengunjungi rumah-rumah luar biasa teman2ku, saudara-saudariku..., menemukan hal-hal luar biyasa, spirit, semangat baru. Ada yang emang udah kenal sebelumnya. Ada yang emang bener2 baru kenal. Meski awalnya gak kenal, tapi, karena berasa ada ukhuwah nya itu looh, jadi serasa deket ajah. Jadi nambah sodara-sodari baru euy...




Waah..., bumi memang tak lagi bertepi...., apa istilahnya?? "Dunia tanpa batas??" yaaa.
Punya sisi-sisi positif dan negatifnya jugah siiih? Ya kan yah??
Karena "tanpa batas" nya itu tadi, makanya batas2an 'hijab' jugah kadang2 terlewati (eihh..., dunia tak bertepi memangnya ada batasnya (a.k.a hijabnya) yaah? Kan tepinya gak ada?   Tapiii, kalo di blog mah, menurutku tak begitu masalah. Karena, toh ia "open" to all people. Hehe. Allahu'alam... (semoga bukan sebuah pembenaran). Humm...., tergantung niat pelakuknya kali yaaah?



Aku berjumpa dengan blogger yg typicalnya "serem" abiiiis. Bahasanya "kaku" tapi isinya berbobot (berapa kilo yaah bobotnya, hihi?). Ada yang isinya full curhatan. (macam blog akuu dong? hehe. Tapi kan aku ga sepenuhnya curhat, kan ipi kan??). Ada yang blognya rame banget. Ada yang isinya full dengan agenda da'wah. Ada yang isinya spirit dan taujih. Ada jugah yang buat sekedar sharing dan berbagi cerita. Ada jugah yang isinya full hikmah. Dan, juga ada (dari tadi "ada juga" mulu, skarang diganti dengan "juga ada" deeh) yang isinya berbasis ke-ilmuan. Maksud'e, kalo anak parmaci yaa nulis parmaci laaah (ga macam aku, yg anak parmaci nulis fisika. hehe), ada jugah yg nulis tentang dunia yang di-hobby-in nya (lho? penyalahgunaan EYD niih). Waaaah...banyaknya macaaam. Tapi, bener2 bisa balajar banyak dari mereka. Banyak hal.


Humm...,ada pengalaman menarik niih. Pas lagi asyik2 selancarr..(kali ini aku selancaran bareng akhwat sewismaku Nany-Chan dan Uul, di lab mikrobiologi. Biyasa laaah, nyari yang gratisan. hihi)...ehh...ga tw nya, jumpa sama blog suami salah satu temen kami. (hehe, NRD'ers pasti kenal deeh, kenal dengansangat dekat malah). Masya Allah, isinya curhatan tentang istrinya, plus cerita bahagia tentang mereka berdua. Hoho. Kami yg lagi baca, pada ketawa-ketawa ajah. hihihi)

Poko'e, selancar itu ternyata menyenangkan. Bisa nambah saudari, bisa nambah ilmu, bisa nambah spirit, daaan....bisa ngasi inspirasi.

So, selancaaarrr yuuuu....

Penyederhanaan Konsep Hidup Lewat Rumus Fisika



Saudaraku, tentu kita semua tahu dan sangat kenal sekali dengan rumus :

E = hf/λ

(hooho, nge-Fisika euy....), insya Allah ga rumit koq....

Humm....yuuuk, qta "preteli" satu-satu,:

E = energi yang kita punya
h= konstanta/tetapan kehidupan
f = frekwensi kedekatan kita dgn sang Khalik
λ = panjang/besarnya gelombang kehidupan yang kita hadapi

Tahukah teman2 semua, sungguh rumus itu adalah penyederhanaan dari konsep kehidupan kita yang begitu kompleks.

Terkadang, sering kali, kita merasa kehabisan energi utk melakukan sesuatu (E). Sementara, garisan hidup kita/tetapannya sudah ditentukan oleh Allah (h), karena h adalah konstanta/tetapan. Namun, Allah pun tak sia-sia pada hamba-Nya yang berusaha dan gigih., Allah tak akan merubah nasib kaumnya sebelum kaum itu merubahnya sendiri. Intinya ikhtiar kan? Maka, Besarnya energi yang kita punya tak mutlak bergantung pada, nasib baik yg ditakdirkan kepada kita, atau nasib buruk yang harus kita terima. Tapi, juga bergentung pada, seberapa besar frekuensi (f) kedekatan kita kepada-Nya dan gelombang2 kehidupan yang begitu banyak likunya, yang barang kali akan mengombangambingkan kita (λ).

Semakin dekat frekuensi kita kepada Allah, baik di segi kuantitas, maupun kualitas, maka gelombang besar pun akan terhadang, maka kita akan punya energi lebih besar. Sebaliknya, kendatipun gelombang/ujian dlm kehidupan kita tak seberapa, namun, frekunsi kedekatan kpd Allah lebih kecil,maka kita akan punya energi yang kecil pula. Wujudnya bukan hanya dalam bentuk semangat hidup,energi utk hidup, tapi juga kebahagiaan yg kita rasakan.

Rumitkaaah?
Hummm...., kiyakiin deeh, semua pada pinter. Lagian, ini rumus kan sederhana banget yah?

Jadi begini, Nilai E akan berbanding lurus dengan f dan berbanding terbalik dengan (λ). Tadi kaaan kita udah sepakat yaah, kalo f adalah frekuensi kedekatan kita dengan Rabb dan (λ) adalah gelombang2, permasalahan, tantangan yang kita hadapi di kehidupan ini. (lho?? siapa yang menyepakati yaaah?? hihi...

Nah..., Nilai E alias energi yang kita punya untuk mengarungi bahtera kehidupan ini (ciee elaaaah...), akan menjadi besar jika f nya besar dan (λ) nya kecil. Tapi, yang namanya idup yaah mesti ada permasalahannya lah yaa. Berarti bisa dipastikan (λ) itu akan selalu bernilai cukup besar. Naaaah, biar energi yang kita punya besar, makaaa....yang mesti di naikkan nilainya itu adalah nilai f nya. Makaaa, sebesar dan sedahsyat apapun (λ) yang kita hadapi, jika kita punya f yang lebih besar, tentu sajaaa nilai E tetap akan besar. Gituuu looooh.

Sebaliknya, jika f yang kita punya kecil, meskipun (λ) itu kecil, maka E yang kita punya tetap kecil jugah kaan, karena ia berbanding lurus. Intinyaaa, yaaah...di nilai f dung??


Yah,.. apapun itu, ternyata rumusan2 fisika kehidupan ini, singkron dgn realitas di kehidupan kita. Rumusan fisika2 itu seolah2 adalah penyederhanaan konsep hidup yg kita alami sehari.

Sungguh, masih banyak lagi rumus2 lainnya yang analog dgn kehidupan kita ini. So, mari kita2 sama2 belajar. Mempelajari Ayat-Nya, baik yg qauliyah, maupun Qauniyah, yaitu lewat alam ini.

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda : bahwasanya Allah ta’ala berfirman : “Barang siapa yang memusuhi kekasih-Ku maka aku menyatakan perang kepadanya. Sesuatu yang paling Kusukai dari apa yang dikerjakan oleh hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku yaitu bila ia mengerjakan apa yang telah Kuwajibkan kepadanya. Seseorang itu akan selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan mengerjakan kesunahan-kesunahan sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku mencintai-Nya maka aku merupakan pendengaran yang ia pergunakan untuk mendengarnya. Aku merupakan penglihatan yang ia pergunakan untuk melihatnya, Aku merupakan tangan yang ia pergunakan untuk menyerangnya dan Aku merupakan kaki yang ia pergunakan untuk berjalan. Seandainya ia bermohon kepada-Ku pasti Aku akan mengabulkannya dan seandainya ia berlindung diri kepada-Ku pasti Aku akan melindunginya. 
(HR. Bukhori)







Tulisan ini kutulis lebih kuraaaaang....tiga tahun lalu! waaooo..., udah lama jugah yak?? Ini cuma re-upload doang koq (Eiiihhh, dengan pengeditan seperlunya. Hehe). Tulisan2 semacam psikologi science ini ada banyak siiiih. Udah satu bundelan (banyakan ekstrapolasi rumusan fisika,  beberapa teori kedokteran dan perubatan, gaya fisiko kimia dan materi sejenis terhadap kondisi hati dan kehidupan manusia. Humm...lebih kurang mirip sosio science gituuh deeh), Tapi, karena terdelet alias lepiku diinstall ulang tanpa memindahkan datanya , jadinyaa...yaaaahh...gitu deeh, ilang semua. untung satu2nya hard masiy ada. cuma, belom ada kesempatan buat ngetik ulang lagiih. Sebenernya,  Mau dijadiin buku, tapi ga modal buat nerbitin. . Yawudaah, tak upload di blog saahaaajaa. Itung2, kalo ada yg baca and bisa kasi manfaat, alhamdulillaaah. Terutama buat diri sendiri lah yaaaa.