Fajar di Ufuk Timur

Menghirup udara fajar memang benar-benar sangat menyenangkan...
Memulai hari baru, dengan semangat baru....

Asbahna 'ala fithratil islam
Wakalimatil ikhlas
Wa'ala diini nabiyyuna Muhammadin sholallahu 'alayhi wassalaam
Wa'ala millati abiina ibroohima hanifa...
Wa maa kaa na minal musyrikiin....

Sesekali...
Cobalah berhenti sejenak, dari langkah-langkahmu..
Tataplah ufuk timur...





















Bahagianya Merasakan Cemburu



Cemburu...
Yah...., aku sangat cemburu!

Bolehkah??

Elegi Rumah Sakit



Jika ingin merasakan nikmatnya sehat, maka sesekali, berkunjunglah ke rumah sakit. Sebab, kondisi sehat sering kali membuat kita abai mengenai masalah ini. Dulu, waktu aku masih harus cek up sekali 21 hari, aku sering berkeliling2 M.Djamil (hooo, lebay! Gak sampai sekeliling siih. Cape jugah kalo iyah. Hanya tempat2 tertentu saja) melihat-lihat orang sakit. Banyak hikmah yang kita peroleh. Banyak juga ilmu yang didapat setelahnya. Setidaknya, sebuah rasa syukur bahwa alhamdulillaah Allah masih mempercayakan nikmat kesehatan itu pada diri kita. Nikmat yang sangat sering diabaikan oleh manusia.

Dan, lagi-lagi aku melakukan episode perburuan rumah sakit ituu. Bukan di Padang lagi. Kali ini aku tak perlu menyebutkan rumah sakitnya. Karena, ini menyangkut nama baik si rumah sakit. Aku hanya ingin mengambil pelajaran dari rumah sakit ini.

Di Sebuah Perjalanan



Sobat, aku punya pengalaman menarik niih
Kebetulan di perjalanan pulang (eihhh, koq kebetulan yah? Kebenaran dong, hhiihi. Meski berasal dari akar kata yang memiliki makna yang sama, yaitu “benar” dan “betul” [benar=betul], tapi ketika dikasi imbuhan ke-an keduanya jadi memiliki makna yang beda kan yah? Yang satu kebetulan yang satunya lagi kebenaran [kebenaran≠kebetulan]) hehehe, intermezzo.

Jadi beginii, ketika pulkam, di travel yang kutumpangi hanya ada 5 orang. Pertama, supirnya. Supirnya adalah seorang mantan penyanyi pop minang. Lumayan juga, temen2nya Boy Sandy, Ucok Sembara, Nedy Gampo (dan sederet nama lain yang aku tak tahu jugah). Sekarang beralih profesi menjadi supir. Jadiiii, di perjalanan beliau ini memutar video klipnya sendiri. Hehe....

Great Team : In Memoriam

Waaaa....
Sedikit mengenang great team niiih....

Kalo Lagi Piyuzziing di lab, begini laaah...



Hanya Rombengan Kata

Hanya Secarik Rombengan Kata...

Karya-Karya Anak Bangsa



Alhamdulillaah…, aku berkesempatan membahas tulisan adik-adik SMP dan SMA. Secara informal siiih sebenarnya. Heehee, bukan membahas EYD nya, apalagi kesastraannya.

Dari karya-karya itu, aku mendapatkan begituuu banyak pelajaran. Banyak sekali! Makanya aku ingin share di blog ini.

Hal yang ingin kugaris bawahi adalah, sungguh, betapa hebatnya ghozwul fikry itu, betapa hebatnya mereka yang di ujung lorong sono mengubah cara berpikir para remaja. Betapa suksesnya mereka membuat cara berpikir remaja, jauuuh dari kebudayaan islam, dari bagaimana seorang remaja islam yang sesungguhnya.

Sesuatu yang semestinya aneh, jadi biasa-biasa saja. Dan sesuatu yang seharusnya biasa-biasa saja, malah menjadi aneh! Ck..ck…ck…, segitu jauhkah umat Islam dijauhkan dari agamanya? Membenarkan kebiasaan. Bukan membiasakan kebenaran!

Media tulis adalah salah satu sarana untuk itu. Sarana untuk menyebarluaskan fikroh tersebut.

Baiklah, mari kita sedikit singgung soal karya tersebut.
Huumm…, sebelumnya, aku bukan bermaksud hendak menghina-hina (heee, apa sih bahasanya?) suatu karya. Bagiku, sebuah karya tetaplah sesuatu yang patut diapresiasi. Sekarang, bagaimana kita menciptakan karya itu fikrohnya menjadi lebih islami. Itu saja.

Karya ini ditulis oleh seorang yang menduduki bangku kelas 2 SMA (kelas 11 sekarang yaah? Heee, maklum, diriku kan orang jaman baheulak yang masih memakai system kurikulum ’94. Hehe).

Dua cerpen dengan cerita yang…menurutku teramat sangat klise dan klasik, untuk jaman2nya pubertas. Tentang bagaimana mereka mempersepsi cinta. Habiiiss, tema-tema seperti ini selalu saja ada. Tak pernah kering! Makanya aku bilang klise.

Cerpen pertama, mengkisahkan seorang gadis SMP yang manis kemudian karena suatu acara ulang tahun sekolah bertemu dengan seorang cowo, anak SMA, yang super duper kiyut, sang ketua panitia. Dan, akhirnya saling menyukai. Lalu, pacaran. Dan, tiga tahun kemudian, ketika sang cewe imut sudah SMA dan sang cowo udah kuliyah. Mereka terpisah dan pacaran jarak jauh. Lalu, masing2 punya godaan tersendiri. Sang cewe’ ditembak (haaa, mati dong! Pake pluru apa siih?hihi) sama sahabatnya sendiri. Sementara sang cowo’ jugah disukai oleh seorang cewe’ di kampusnya. Nah, cewe si tokoh utama ini merasa cemburuu, dan nekad melakukan aksi ugal-ugalan dengan sepeda motor, kemudian akhirnya kecelakaan. Sebelum meninggal, sang cowo mengungkapkan sebuah puisi yang waaaah bisa membuat itu cewe imut melambung ke langit ke tujuh. Lalu, ia pun meninggal dengan tenang setelah mengatakan, “kutunggu kau di surga.”

Cerpen kedua, masih dengan tema yang hampir sama. Lagi-lagi soal cinta, dan persepsi tentang cinta! Ndak usahlah diriku bikinkan lagi sinopsisnya yah, karena seperti yang udah kubilang sebelumnya, temanya sama! Pacaran! Mantan. Cemburu. Dunia gemerlap. Harta kekayaan. Kehidupan yang mewah. (kadang diriku suka heran, kenapa setiap karya2 baru oleh penulis baru selaluuu saja ceritanya adalah seorang gadis remaja yang tinggal di istana mewah??? Kenapa cobaa? Apakah pengaruh pilem-pilem yang kebanyakan menampilkan kehidupan anak orang kaya gituuuh? Aaah, auk ‘ah. Elap! Hihi)

Masya Allah,
Segitu jauhkah persepsi generasi muda ini diubah? Segitu jauhkah?? Bukankah cerpen2 macam itu adalah cerpen2 yang “terlihat biasa2 saja” di kalangan remaja??? Segitu jauhkah pembelotan kebudayaan dan fikroh islam itu terlihat biyasa-biyasa saja?
 >> Aku tak ingin menyalahkan sang penulis cerpen tersebut. Dan bukan pula merasa lebih baik darinya. Bukaaaan! Karena, kalo boleh jujur, aku pun pernah menulis cerpen2 sejenis dulunya. Puluhan malah jumlahnya. Ketika persepsiku tentang cinta teramat sangat dangkal. (aiihhh…, aku tak mau berlama-lama mengenang masa buram itu!!). Sekarang, adalah PR kita semua untuk merubah persepsi itu. Bersama-sama. Bahwa, yang perlu dibenahi itu sebenarnya bukanlah karyanya, bukanlah hasil tulisannya, tapii, fikroh para penulisnya.

Sekarang, aku ingin mengajakmu tersenyum dengan sebuah karya yang lain. Karya yang ditulis oleh seorang anak SMP kelas 3. (sekarang namanya kelas 9 yaaah? Hehe).

Ya Allah, aku rindu pada-Mu Rabb. Ya Allah, aku ingin selalu dekat dengan-Mu. Ya Allah, akhir-akhir ini, aku merasakan ibadahku mengalami penurunan. Padahal, aku benar-benar ingin meniru sahabat (yang aku lupa namanya), bahwa ia selalu menjalankan ibadah secara konsisten. Aku teringat pada cerita ustadz bahwasannya, sahabat tersebut terlihat biasa-biasa saja, namun, ia memiliki amalan unggulan yang dilaksanakannya terus menerus. Apakah ini karena ada hijab antara aku dengan-Mu ya Rabb? Ya Allah, jangan adakan hijab antara aku dengan-Mu ya Allah. Aku ingin senantiasa dekat dengan-Mu. Aku senantiasa ingin mencintai-Mu.

Masya Allah…, luar biyasa!
Subhanallaah… subhanallaah…
Ketika aku membacanya, aku merasakan getaran itu. Aku terharu membacanya.
Subhanallaah…
Aku, di masa dan umur yang sama kala itu, masih menuliskan cerita-cerita konyol yang begitu merendahkan cinta. Aaahh…

Jika harus membandingkan dua karya ini, maka cobalah lihat. Tentu kita sangat merindukan karya-karya yang tertulis oleh penulis yang kedua, bukan? Para remaja-remaja shalih yang jugah menuliskan fikroh yang shalih. Maka, setidaknya ada peran yang kita lakukan di sana. Untuk ini. sekecil apapun itu…

Kemaren, aku menyaksikan pemandangan yang miris. Sebenarnya sudah sering siih, melihat hal yang sama. Seorang anak SMP yang tampangnya masih imut2, manis, kiyut, kayaknya baru tamat SD. Masih kelas 7. Membeli rokok di kaki lima. Dan, dengan gaya yang sepertinya sudah sangat berpengalaman sekali, ia menghisapnya. Sebenarnya, mau nekad menegur itu anak. Mau nanyain kenapa merokok. Sayang, dia keburu kabur, naik angkot.

Jika semua remaja seperti ini, akan dibawa kemana bangsa ini kelak?

Tapiii, insya Allah harapan itu masih ada! Seperti halnya karya, ikhwan kelas 3 SMP tersebut di atas.


Bukankah ini PR kita semua?
Mari…, mari…., ambil bagian!

Bus Kampus Akhirat



Haaaa, lagi-lagi mau crita soal bus kampus (waaah, keknya diriku cinta sekali sama bus kampus. Karena detik2 terakhir kali yah? Heehehe. Gak ding. Karena, terinspirasiong nya pas lagi di bus kampus jugah!)

Nah, begini critanya.
Jika naik bus kampus pas lagi terik-teriknya mentari dan ada beberapa pilihan tempat duduk yang masih kosong (pas penumpangnya agak rada2 sepi), aku akan melakukan estimasi, kira-kira kalo duduknya sebelah sini, bakalan terkena panas matahari gak yah?

Nah, hari ini, ketika aku naik bus, hanya ada satu bangku yang tersisa, padahal, menurut perkiraanku, tempat duduk itu bakalan ketiban panas. Tapi, alhamdulillaah, dari pada harus berdiri, mending duduk di tempat yang panas. Alhamdulillaah, syukuri apa yang adaaa.

De Crazy Expeditiong with Wewen ^^



Alhamdulillaah….akhirnyaaa, setelah bertahun-tahun niatan expeditiong gila-gilaan itu tercapai juaa! (hahay, lebuaaaay begete!). Mungkin orang-orang bilang itu NORAK! Tapi, biarlah, biarlah orang berkata begitu. Kami tak peduliiiii. Hehe.

Sudah sangat lama pengen mengunjungi tempat itu. Saangaaaat lama. Tapi belum pernah kesampaian. Bayangkan, sudah 4,5 tahun berada di Unand, tapii, BELUM PERNAH ke sana! Akhirnyaaa, hari iniii, di tengah terik mentari yang begitu menyengat (hooo, lebay!) akhirnya kami (diriku dan Wewen tentunya) berhasil mengunjungi tempat itu jua.

Wait…wait…., tempat apa dulu?
Heeheee, gak jauh-jauh siiih (namanya jugah de crazy expeditiong!), dan tentu saja gak butuh banyak biaya! (pake “moka” soalnya! MOtor KAki!!!). Modalnya cukup satu botol air mineral (berdua) dan tiga bungkus bakeri yeco (juga untuk berdua). Tempat itu adalaaah, DIMENSI LAIN, salah satu SUDUT LAIN di Unand. Dari PSLH (pusat studi lingkungan hidup unand) dan kampus baru FK, teyyyuusss ke arah Limau Manih bangeet, dan ke sononya lagiii. Sonoo, teruss…yak….terus….teruss…. dan sampailah di tempat ituuu.

Awalnya yang kami temukan hanyalah semak-semak saja. Hohoho, apa yang kami liyat coba? Gedung2 markas power ranger di balik semak-semak. Aku menamakannya, “KAMPUS DI DALAM SEMAK”.
(Abiiiiisss, bener2 bukit siih! Semak2 hijauuuuuuuwww. Dan dari sana kalo kita melihat ke arah yang berlawanan dari Unand, terlihatlah perkampungan Limau Manih dan Industri Semen Padang, dari kejauhan). Benar2 gak ada rumah penduduk di radius yang dekat. Hiiyyyy, kalo jurit malam, sereem jugah di sini!
Lalu, lalulalang bus yang hendak menuju ke tempat itu juga. Tak ada kendaraan lain, selain bus warna putih dan lalu lalang supir bus dengan motor yang kebetulan lagi giliran istirahat.

Tentang Uni Penjual Combro



“Combro…combro…Diak. Combro…combro…Diak.”
Bahasa yang sama. Irama yang sama. Sejak empat setengah tahun lalu. Bahkan organ pendengaranku sudah benar-benar hafal dengan suara itu berikut pemiliknya. Yah, seorang uni-uni berambut cepak dengan satu kotak combro yang dijajakannya. Wajah itu, tidak pernah berubah, sejak empat setengah tahun lalu.

Uni penjual combro.
Mungkin sudah sangat lama uni tersebut berjualan combro di kampus ini. Sejak hari pertama tahun satu dulu, uni itu sudah berjualan dari satu gedung ke gedung kuliah. Dari satu fakultas ke fakultas lain. Aku masih ingat, waktu masih tahun satu dulu, kami –para mahasiswa baru yang masih imut2, hehe—berebutan membeli combro uni itu. Dan kalo ga salah, memang uni itu satu-satunya penjual combro di kampus ini. Harganya masih tiga limaratus. Sekarang karena beberapa kali BBM naik, harga combro sudah berubah menjadi tiga seribu (yeeeihhh, penting ga siiiih, membahas harga combro?? hehe)

Beginilah Hidup Mengajarkan Kita

Beginilah hidup mengajarkan kita,
bahwa bukan untuk menjadi yang sempurna,
melainkan untuk menjadi lebih baik.


Trima Kasih Bapak Profesor,
Untuk Plajaran yang amat sangat berharga hari ini...


Tidak untuk menyalahkan kesalahan,
Tapi untuk belajar benar dari kesalahan itu,
Karena di banyak waktu, justru kesalahan menjadi titik tolak perbaikan, ketika kita mau mengambil pelajaran
Bahwa, jika tak melakukan kesalahan, maka kita akan merasa selalu benar atas keslahan-kesalahan itu...



Sebab pula, setiap detiknya.....adalah pelajaran!
Pelajaran agar kita belajar......mengikat makna, mengambil ibroh, tanpa harus bersempit dada.


Ambil hikmahnya, hanya hikmahnya saja...
Karena kita bukan manusia yang sempurna...




Semua ini mengajarkanku, bahwa hidup itu adalah seperti ikatan hidrogen dalam cluster air. Tak ada atom-atom yang berdiri sendiri dalam cluster-cluster itu. Maka, hal yang peling penting yang harus kulakukan adalah....Belajar memahami, belajar bersabar, dan belajar membaca situasi...

Hanya Sejenak Saja



Woouwwww....
An amazing day!
hehe...


Sudah lama kiranya aku tak menyambangi kampus Limau Manih (halah, lebay bo! Baru ajah seminggu!).

Banyak yang berubah dari kampus ku itu. Pertama, haltenya udah nambah buanyak. Dua, Pusat Studi Bahasa sudah kokoh berdiri dengan gagahnya. Ketiga, bus kampus sudah berubah wajah niiih. Aku tak liyat lagi logo Cyber_Ve di bus No 05. (haaaah, penting gak seeeeh!?)

Catatan : jika ingin wisata gratisan, cukup naik saja bus kampus dari pasar baru. Kalo perlu pilih bus No 34 yang bener2 nyantai abiis bin nyaman itu. Lalu pilih posisi deket jendela, sebelah kanan. (soalnya sebelah kanan lebih puass nengok2). Dan, jangan turun2 hingga bus kembali ke Pasar Baru. Waah.., serruu dah! Aku sudah mencobanya! Hihi)

Alhamdulillaah, setelah 6 bulan sidang sarjana berlalu, akhirnya aku berhasil jugah menemui Sang Profesor, pengujiku waktu sidang dulunya untuk acc revisi skripsi. 6 Bulaaaan??? waaah...wah....(tolong jangan ditiru, hihihi).

Segenggam Kenangan


(khatmil hifzul Qur'an, Minang Kabau Village, 20 April 2005)

Sahabatku, saudara-saudariku, mari sejenak kembali ke belakang. Kembali menengok masa lalu. Bukan…, bukan bermaksud mengajakmu kembali ke pada masa lalu itu lagi. Bukan! (kan ga ada kendaraan yang mengantarkan kita untuk kembali yah?) Aku hanya ingin mengajakmu menengok ke belakang. Itu saja.

Kenapa aku ingin menuliskan ini? Entahlah, dari sekian banyak memori yang pernah ada di Kota Kecil bernama Padang Panjang, ini adalah satu-satunya kisah yang selaluuu ingin kukenang. Selaluuu…, karena setiap mengenangnya, kembali mencuatkan semangat baru di hatiku.

Kenangan apa yang ingin kuputar di setiap lembaran memori? Yah, kenangan manis itu. Manisss sekali, membuatku selalu saja ingin mengulanginya, tak hanya sekali, tapi berkali-kali. Tentang masa bahagia. Tentang hari-hari penuh kedekatan, dengan-Nya. Sebab, di tempat ini jua, aku diperkenalkan lebih dekat kepada-Nya. Diperkenalkan dengan indah-Nya menangis di hadapan-Nya. Tentang kebiasaan indah, yang –sekali lagi—selalu ingin kuulang, meski masa tak lagi pernah sama.

Apa yang membuatku ingin sekali menuliskannya? Pertama, Kemaren-kemaren, aku kembali membuka file-file lamaku. Membongkar semua diari2ku. (Waaahh, dulu tuh yaaa, aku benar2 kerajingan nulis diari. Diari setebel itu, ludesss, habis dicoretin dalam jangka 3 bulan saja). Betapa, berasa sekaliii…fase-fase itu. Semangat itu. Kegelisahan itu. Kemunduran itu. Kebangkitan itu. Semuanya. Aku sempat terkaget-kaget jugah, “waaaah..ternyata aku begini dulunya. Waaah, gak nyangka, ternyata aku bisa berfikirnya seperti ini, dulunya. Waaa, ternyata fiqrohku seperti ini dulunya.” (baca diari ternyata lebih menarik dari baca novel. Seperti membaca novel kehidupanku sendiri. Hehe)

“Saranku : dokumentasikanlah setiap apa pun kejadian di diari atau sisakan satu file di komputermu. Apakah itu kekesalan, kebahagiaan, pemikiran, ide-ide baru, atau sekedar lintasan-lintasan hati, hasil kotempelasi, atau apa saja, karena suatu saat, itu akan menjadi reminders, mengingatkanmu, dan bisa jadi adalah solusi dari permasalahanmu. Percayalah, mungkin kamu takkan percaya bahwa kamu pernah berpikir seperti ini dulunya.”

Hati-Hatilah, Sodaraku...



Hanya ingin sedikit berbagi sodara-sodari, bisa jadi kamu membutuhkannya, sekarang atau suatu saat nanti. Ada beberapa hal yang bisa jadi menjadi kebiasaan yang ternyata membahayakan kita.

Pertama soal cukur rambut. Buat yang laki-laki tentunya. Emangnya, ada anak perempuan yang mau cukuran rambut? Hehe. Kabar2nya, kalo mau cukur rambut, ujung2nya pas udah mau merapikan, kan pake alat cukur and silet itu kan yah? Nah…nah…, kalo iya, disarankan MENDING BAWA SILET SENDIRI. Kenapa? Kita ga pernah tau, siapa pengguna sebelumnya. Bisa jadi seseorang dengan penyakit HIV/AIDS atau hepatitis C (parah yaa?). Kan awal2 terinfeksi, ga tau apakah memang terkena atau tidak, setelah parah banget baru diketahui. Nah, dalam hal cukuran, kan bisa saja terjadi luka kecil, virusnya ketinggalan di sono. Kemudian pas kita cukuran lagi setelahnya (mungkin dengan silet yang sama) dan bisa jadi ga sengaja kegores jugah, virusnya ikutan pindah jugah! Dan, innalillah, kita TERJANGKIT! Jadi, waspadalaah…

Kedua, bagi yang di kosan nya kekurangan mangkok (hehehe), JANGAN SEKALI-KALI merendam mie instan dengan air panas langsung ke bungkusan plastiknya. Karena akan melarutkan polimer-polimer plastic, yang mana polimer plastic ini adalah salah satu karsinogenik (penyebab kanker) yang BAHAYA! Kalo mau makan ituu racuuun (baca : mie) hehe (ini bahasanya akhwat Syakuro dulunya, makan mie, berarti makan racuuuun, hihihi) mending gunain mangkok kaca. Dan, kalo bisa siih kata ahli chemistery, lakukan perebusan pertama, lalu sisa airnya dibuang (dalam sisa air pertama ini, ada larutan lilin yang meliliti mie, yang baru bisa direduksi dari saluran pencernaan setelah 3 hari). Baru setelahnya dilakukan perebusan tahap dua. Penggunaan MSG dalam jangka waktu panjang dan terus menerus bisa menyebabkan karsinogen jugah (ada rumus kimia perubahan glutamate itu looh, tapi, karena catatannya udah terpendam jauuuuuh…di pojok2 sono, udah terpackaging, males jugah bongkar lagi. Hehe)

Lagi Iseng^^

Hehe...Iseng mode : ON
Ini hanya postingan iseng...(ehh...ehhh..., iseeng? hhoho)

Ba'da ngebikin desain kartu anggota MenTari FSI Nurul Jannah, Univ. Bung Hatta, tanganku belum mau menutup program PS CS3 ituuuww...
Entah kenapa. Padahal, udah capee' banget, soalnya baru nyampe di Wisma menjelang maghrib ini dari homeSWEEThome tercinta.
Udah lama jugah ga utak atik PS CS3. Kalo pun ada, itu cuma program2 umum saahaaajaaa, ga utak-atik ampe "ke dalam2". Heee, emangnya sedalem apa yah?

Akhirnyaaa...,iseng deeeeh, ngeditin ini photo.
Ini adalah gabungan dari 5 picture. Hoho...






Makhluk dari Dua Planet



Heheh, bukan berarti memplajari planet loh yaaah, apalagi membicarakan alien dari dua planet yang berbeda itu. Hiiiiiyyy, Sereeeem! Hihihi. Lagian, aku kan tak paham astronomi, dan tidak memiliki ilmu tentang itu. Ini hanya penggunaan istilah sahajaa. Men from mars and women from venus. Dari dua planet yang berbeda.

Kenapa aku tertarik menuliskan ini? Hmm…, sebenarnya sudah sejak lama kejadiannya. Dahulu, ketika masih musim2 jadi panitia (heeehee, emangnya panitia musiman yah?hihi), sering kali fenomena ketidak sesuaian antara gank (lho??) akhwat dengan gank ikhwan. Maksudnya, sangat berbezza sekali cara pandang akhwat dan ikhwan dalam sesuatu hal sehingga tak jarang ditemukan kebuntuan, tak adanya titik temu, sehingga pembahasannya molooooorrr di satu topic saja. Ga slese2. Ujung2nya, mesti rapat marathon, pagi sore, dua kali sehari (macam makan obat ajah yaaah?? Hehe), apalagi udah deket2 deadline. Tak jarang pula akhirnya, jalannya suatu kepanitiaan di-otak-i (hehe, pengacauan EYD niih) oleh satu pihak sahaajaaa (kalo’ MIPA’ers, berhubung akhowatnya paliiiiing buanyaaaak, jadinya yaah akhwat sebagai “penguasa”. Hehe. Koq bahasanya serem gituuh yaah?).

Trus…truss, disuatu sesi qodhoya, terjadi lagi hal yang sama. Eitt…., maksudnya, salah satu akhwat menyampaikan qodhoya yang sama. “Kenapa siiiih, kalo syuro a.k.a rapat bareng ikhwan itu selaluuuuuu saja begini! Gak ada ujung2nya.” Lagi-lagi, terjadi lagi perseteruaan.

Setelah banyak dicekoki hal demikian, aku jadi mikir-mikir nihh, sebenarnya letak salahnya di mana? Eeeh…gak taunya, aku jadi tertarik mencari perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam banyak hal. Ga tau deeh, apakah perbedaan-perbedaan tersebut yang menyebabkan “perseteruan” itu atau tidak, yang jelas aku hanya ingin menuliskannya. Mana tau ada yang membutuhkan.

Eh..eh…., tapi sebelumnya, kutuliskan perbedaan ini bukan berarti aku menyetujui adanya separasi antara laki-laki dan perempuan loh yaaah. Soalnya, waktu kutulis ini di note di f b dulunya, salah seorang temenku protes, “Jika memang ada perbedaan, kenapa mesti dibeda-bedakan?”. Nah…nah…, bukaaaan…, bukan bermaksud membeda-bedakan. Sama sekali bukan! Hanya saja, dengan mengetahui titik perbedaannya, barang kali, kita bisa memilih sikap yang pas. Itu ajah!
Allah tak pernah beda2ain kan yaah, antara laki-laki dan perempuan dalam islam. Justru, Allah menempatkan perempuan pada titik penghormatan yang tinggi. Jadiii, tuduhan bahwa perempuan adalah warga kelas dua di dunia ini seperti yang orang2 di ujung lorong sono tuduhkan sama sekali TIDAK BERALASAN! (aiihh…, aku ga bakalan bahas masalah penyetaraan gender koq!) Aiih iyaaah, pembahasan ini sedikit banyaknya kuserap dari buku Saikulujiyyah ar Rajul wa al Mar’ah karangannya Dr. Thariq Kamal an-Nu’aimi. Jika kamu tertarik bahas masalah ini niih secara lebih komplet, tafadhol dihunting bukunya. Baca versi terjemahannya ajaaah. Hehe. Yang kutulis ini kan udah nyampur2 jugah ama yang lain, tho?!

Perkembangan otak

Secara fisiologi, perkembangan otak laki-laki dan perempuan juga sedikit berbeda. Sedikit! Secara global mah sama ajah! Pemikiran laki-laki cendrung sentralis alias terpusat pada konsentrasi tertentu. Jadi, laki-laki memang lebih bisa konsentrasi ketimbang perempuan karena pemikirannya yang terpusat. Laki-laki cendrung lebih rasional. Karena terpusatnya itu tadi, laki-laki cendrung melupakan hal-hal kecil yang menyertainya. Sebaliknya, perempuan, perkembangan otaknya lebih ekspansif. Lebih meluwas..was..wasss. Tidak terpusat pada satu titik konsentrasi sahaajaa. Secara intuisi, perempuan justru lebih kuat dari laki-laki.

Sbenarnya, banyak contoh yang bisa mewakili hal ini, bahwa laki-laki lebih sentralis dan perempuan lebih ekspansif. Kita ambil salah satu contoh saja yaah. Missal, kalo ke pasar, kalo bapak-bapak yang ke pasar, pasti deeh cepat! Bapak2 paling bingung kalo udah ke pasar bareng ibu2. Lamaaaa sangat! Dan, bapak2 suka bosen kalo nungguin ibu2 belanja. Kalo bapak2 yang ke pasar, cukup beli apa yang dituju, tanpa lirik2 sana sini dulu, tanpa tawar2 ini itu. Setelah didapat apa yang dibeli, yawudaaah, langsung deeh cawww pulang. Beda sama ibu2 yang pikirannya cendrung ekspansif, menjelajahi smua isi pasar. Kadang2, apa yang tak direncanakan sebelumnya untuk dibeli, apakah karena kebutuhan yang tak mendesak atau sama sekali tak diperlukan, tapi ibu2 betah tuuuh ngeliyat-liyat sana sini. Missal, kalo di toko piring2an (hehe, toko peralatan rumah tangga misalnya), niat awalnya Cuma mau beli kobokan, eiiih..pas ngeliyat ada piring2 cantik, trus ada gelas antik, ada baskom unik, ada sendok menarik, ada … (humm.. apa lagi yaah, yang akhirnya –ik?? Hehehe), biyasanya siih ikut diliyat-liyat jugah. Iseng nanyain harga jugah. Lebih kurang secara umumnya seperti ini laaah.

Secara hormonal

Nah…nah…., sebenarnya, secara hormonal, laki-laki itu tidak mutlaq berbezza dengan perempuan. Aku ingat sekali waktu presentasi bab ini dulunya di mata kuliyah farmakologi waktu S-1 karena memang dapet jatah ngejelasin bab ini. Maksudnya secara mutlaq ga berbezza begini looh, laki-laki itu punya hormone testosteron ajah, dan perempuan punya hormone estrogen dan progesterone...ajah! Enggak laah! Meski hormone yang dominan mengatur laki-laki itu adalah testosterone, tapi laki-laki jugah punya hormone estrogen dan progesterone. Namun kadarnya dalam jumlah tertentu saja, yang sikiit kali. Kalo kelebihan dikit, itu cowo biyasanya punya sifat kayak cewe, yang dikenal dengan waria! Jadiii, waria itu jugah ada yang bawaan dari lahir, bukan “waria dapatan” yang bisa dibuat2 ajah. Sebaliknya, perempuan pun punya hormone testosterone dengan kadar yang sedikit pulak. Jika kelebihan sikit, tuuh anak jadi tomboy banget. Lebih mirip cowo’. Makanya, remaja putri jangan bangga dibilang tomboy and macho sehingga bisa miriiiip banget sama cowo begindang! Kan sama artinya dengan kelebihan hormone testosterone! Hihi.

Nah…nah…, seacara psikologisnya.

Laki-laki yang memiliki “goa”.

 Laki-laki, pada fase tertentu dalam hidupnya, memiliki keinginan untuk menyendiri. Menyendiri ke dalam goa tersebut. Ia ingin menghabiskan waktunya dengan kesendirian, hingga ia merasa menemukan titik terang! Jangan sampai ada yang mengusik dan menyusulnya ke dalam goa ini. sebab, semakin disusul, ia akan semakin menjauh. Apa bentuk penyusulan itu? Ketika laki-laki memasuki goanya, (sibuk dengan dirinya sendiri, diam, dan tampak tak acuh), maka jangan ditanyakan, “kamu sedang dalam masalah apa? Apakah aku salah? Adakah sikap-sikapku yang membuat dirimu begini? Kumohon jelaskanlaah…” (hoho, bahasanya koq lebay begini yah? Hehe. Intinya gitu deeh, nyusul dia. Membrondong dia dengan berbagai pertanyaan yang membuat diamnya menjadi terusik). Biarkan sajaa.
Biarkan saaahaaajaaa.
Setelah melewati fase ini, maka laki-laki akan kembali pada posisi normalnya kembali. Ia akan bersikap seperti biasa-biasa saja kembali. Namun, banyak yang bingung dengan hal ini, sehingga malah melakukan hal yang semestinya tak dilakukan tersebut.


Perempuan, ibarat gelombang di pantai.
Perempuan, sedikit berbezza dengan laki-laki. Fase hidupnya seperti gelombang.gelombang yang kadang berada pada puncaknya, namun, pada sisi lain, ia menjadi pecah bertemu bibir pantai. Pada saat gelombang itu mencapai puncak, ini adalah keadaan biasa, keadaan normal. Namun, ketika gelombang itu pecah menghempas dinding pantai, maka inilah “fase keterpurukan” sang perempuan. Saat seperti ini adalah saat terlabil bagi perempuan, saat ia merasakan diriinya jatuh ke dalam keterpurukan (huaaa…mungkin agak sikit dramatis bahasanya. Hehe). Berbeda dengan laki-laki, perempuan di masa keterpurukannya, justru SANGAT membutuhkan perhatian, butuh ditanyakan, “kamu kenapa? Ada apa? Apa yang bisa kulakukan untukmu?”. Berkebalikan dengan laki-laki kan yaah? Setelah melewati ini, perempuan pun kembali kepada keadaan normalnya. Nyatanya, hal ini jugah banyak menimbulkan kebingungan.

Mikir yang Positif Ajah uuy...!!



Hummm…hanya sedikit sharing saja. Ini murni penilaian dan opiniku saja. Jadi, apa pun yang ada di dalamnya bisa jadi benar, bisa jadi salah. (makanya gambarnya jadi abstrak begituuww. Ini adalah hasil kreasi jailku yang berantakan. Hehehe. Kaga nyambuung!)

Ini tentang personality dan bagaimana memandang orang lain. Nah, di kelas leadership, kami diberikan pelatihan mengenai kepemimpinan, trus how to understand, bagaimana mengerti orang lain, dengan mengenali personalitynya.

Kenapa Mesti Nge-Blog?



Hehe..., pertama kali denger istilah Go Blog..., aku tertawa sahaajaa...
Kenapa?
Hehe, coba kamu baca sekali lagi. Ingat, ini di BACA yaah, lafaskan dengan keras...
Kita akan mendengar kata "goblok" bukan??
hihihi...
Just intermezzo...

Humm..., hanya sedikit berkisah, teman. Soal blog dan dunia yang menyertainya. Memangnya apa?? hoho
Aku mulai nge-blog tahun 2007. Tapi, isinyaa..yahh..gitu-gitu ajalah... Ndak banyak. Meskipun kerajingan  nulis, aku tak memposting tulisanku di blog. Karena apa? Karena waktu itu, mikirnya gini..., ini karya kan mau dikirim ke koran or majalah? Ntar kalo udah di post di blog, kan statusnya udah publikasi. Atawa, ntar ide nya dicuri orang. Hahaha...ada-ada saja. Emang siapa yang mau nyuri ideku yang teramat sangat generic beginii. Hihi..Ke-Gede Rasa-an amat siiih?? Lagian, ini pemikiran koq sempit banget yaah waktu itu??


Trus..trus...,
Berkembanglah dunia per-FB-an, di mana stiap orang bebas berekspressi. Blogku..yah...jadi mati suri deeeh, karena banyakan tulisan lebih sering diupdate di FB. Namun, dengan begitu banyak pertimbangan, seperti yang telah kutuliskan jua di sini niiiih..., akhirnya aku komma di dunia per-FB-an (meski belum sepenuhnya hengkang, alias death, karena berbagai pertimbangan pula). Semenjak ituuu, aku memutuskan untuk "memberikan nafas" pada blog ku inii...memberinya sedikit "kehidupan"...

Kemudian...
Aku baru menyadari, sebenarnya begitu buanyaaak manfaat yang bisa kita petik dari Go Blok ...eiihh... nge-blog maksudnya. Banyak sekali. Makanya, aku snagat ingin menuliskannya di sini...

So, Kenapa mesti Go Blok.. ehh..Nge-Blog??
Pertamaaa, aku takkan khawatir lagi soal pencurian ide atau yang plagiat begindang. Sebab, ketika suatu ide (apalagi suatu kebaikan) disampaikan dan diambil manfaatnya oleh orang lain, berarti kita tengah menanam sebuah investasi masa depan! Sekarang, silahkaan deeeh, (itu pun kalo adaaa), tafadhol...kalo mau nge-co-pas, mau menuliskan ulang dengan ide sejenis, mau menyampaikannya...mau ngapaiiin ajah! Tafadhol, dibajak! (emang CD atawa program?? hehe). Kamu bisa copy apaaa ajah yang kamu mau. Yang penting bermanfaat. Okeh??

Kedua, ketika kita menuliskan sesuatu yang memberikan manfaat yang mungkin orang lain tidak mengalaminya, atau sesuatu yang berpotensi untuk terjadinya hal yang sama, atau sesuatu kebaikan, ilmu, pengetahuan, tips, atau apaaa ajah yang memberikan kebaikan, insya Allah kita jugah berkontribusi terciptanya kebaikan.

Percayalah, pengalaman setiap orang tidak akan pernah sama. Ketika kita berbagi pengalaman dengan orang lain, dan ternyata bisa mencegah suatu kemungkaran atau kecelakaan pada orang ituu, maka kita sekali lagi, telah memberikan kontribusi kebaikan.

Jika kamu mengaku tidak bisa menulis atau tak punya bakat menulis, maka KAMU TELAH SALAH BESAR! sebab menulis bukan soal bakat, tapi soal minat dan kemauan. Dengan pengalaman yang berbeda bagi setiap orang, maka kamu bisa saja menuliskan pengalamanmu. Tuliskan sajaa. Tuliskan sajaa. Sekali lagi, tuliskan saahaaajaaaa.  Insya Allah, akan ada manfaatnya bagi otrang lain, yang bahkan mungkin tidak kamu kenal!

Ketiga, nge-Blog adalah sarana untuk amar ma'ruf nahi mungkar! Waa efektif banget kaan. Sebab, semua orang diberbagai penjuru, dapat mengakses pikiranmu, kebaikan yang kamu sampaikan. Ga mesti beli koran ini, beli majalah itu,  yang terkadang hanya berada diregion tertentu saja. Ini akses bebas tanpa batasss... Namanya jugah "dunia tak bertepi". Gak hanya orang2 yang kamu kenal yang bisa ambil manfaatnya, bahkan orang yang tak kita kenal sekalipun.!!

Nah..nah.., di kala banyak orang meramaikan bursa dunia informasi dengan propaganda negatif, maakaa, saatnya kita pula untuk meramaikan bursa informasi tersebut dengan melemparkan ide-ide positif! Mengimbangi, bahkan melebihi! Pengalaman-pengalaman positif! Insya Allah, kalo pengalaman positif yang kamu sampaikan, makaaa...., insya Allah akan menjadi manfaat bagi orang lain. Lagian, kalo pengalaman sendiri, cuma kamu satu2nya yang punya pengalaman ituu kan yaah? Berbagilaaah. Berbagilaaah...

Eih..eih..., percaya ga, kalo Success story seseorang (di bidang bisnis, misalnya), bisa mempengaruhi banyak orang dan bisa menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya, biar sukses jugah? Nah..., kamu bisa meng-ekstrakpolasinya (??) dengan menceritakan kisah, bagaimana kamu dapat hidayah dulunya, misalnya. Bagaimana kamu pertama kali menggunakan jilbab, gimana kamu tersentuh hatinya untuk mengenakan hijab dengan sebenar-benarnya, misalnya. Bisa jadi ada orang yang terinspirasi untuk mengikuti jejakmu karena mendengar kisahmu, bukan? Dan, andai saja ada yang mengikuti jejakmu untuk berhijab dengan sebenar2 hijab karena tersentuh dnegan blg mu, maka...kamu telah mendapatkan onta merah! Ketika ada yang dapat hidayah lewat perantaramu, maka kamu dapatkan sesuatu yang lebih baik dari dunia dan seisinya. iya tho?

Jika "mereka yang diujung lorong sana" (hehe, siapa siih? U know lah yaaa), melemparkan ide2 sekularisme, ide2 yang akan menjauhkan kita dari akidah dan akhlak seorang muslim, makaaa..., saatnya pula kita untuk mengimbanginya dengan ide2 untuk "membersihkannya".

Keempat, nge blog jugah berarti memperluas jaringan, silaturrahiim, dan kalo di dunia bisnis; Relationship! Cobaa deeeh, eeeuunaaak rasanya punya sodara baru lewat dunia blog. BIsa temen2 yang seide, yang sepemikiran, yangs seprofesi. Bisa jugah jadi temen dari temen kita. Temen dari temen dari temen kita. Dan terus menerus secara eksponensial, hihi, matematis banget.  Kita jugah bisa mengadopsi pemikiran mereka, memperoleh ilmu balik dari mereka. Intinya, juga memberikan ilmu baru bagi kita yang mungkin selama ini tak kita dapatkan!!

Kelima, meawacanakan sesuatu ide (lewat tulisanmu) di blog, berarti mewacanakan sebuah perubahan! Yaah, perubahan! Being Agent of Change! Kamu mungkin tak menyangka suatu saat, ternyata ide2 yang kamu tuangkan, direspon oleh publik. Itu artinya, kamu telah mempengaruhi banyak orang dan memberikan sebuah perubahan! Ke arah kebaikan tentunya!

Keenam, di blog, kamu bisa mengekspressikan dirimu (cie elaaaah!) se-ekspresif2nya. Nge-upload karya2 kamu sehingga bisa dinikmati banyak orang, curhat mengenai masalah2 yang kamu hadapi...yang mungkin saja orang lain punya solusinya. Atawa,setidaknya, dengan menceritakannya, separuh dari bebanmu menguap (berapa titik uapnya hayyooo? hihihi, ngaco!). Tapi harus timbang2 dulu dong, mana yang ahsan dan mana tak tak ahsan untuk disampaikan di hadapan publik.

Ketujuh, ini niiih yang paling pentiing, (seperti yang udah kita singgung jugah), nge-BLOG adalah salah satu investasi masa depan! Investasi luar biasa!

"Barang Siapa yang mengajak orang pada suatu kebaikan, maka ia mendapat pahala sebanyak pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun."
HR. Muslim

Coba bayangkan! Andai saja dalam sehari saja ada 1 orang yang mendapatkan kebaikan dari apa yang kamu tulis di blog kamu, setahun sudah 365 orang! Berarti sama artinya kamu telah melakukan kebaikan sebanyak ituuu. Itu baru satu orang, gimana jika sepuluh, seratus atau seribu..., seratus riibuuu (haha, Sejuta Arif niih). Menggiurkan bukaaan?

Nah..nah...mislanya seratus tahun lagi, ketika kamu sudah menyatu dengan tanah..,dan ternyata tulisanmu dan blogmu masih diakses banyak orang,  ketika ilmu, kebaikan yang kamu sampaikan itu masih dibaca orang dan dilaksanakan a.k.a diamalkan orang, ia akan menjadi amal jariyah yang  akan mengalir pahalanya terus menerus! Sekali lagi, bukankah ini menggiurkaan??

Masih banyak siiih sebenarnya alasan2 kenapa harus go blok eitt nge-Blog.
Nah..nah.., mari, Go blok eihh Nge-Blog lah!
Nge blog lah sekarang jugah!

Kuliah : Wajib vs Sunat??



Yihaaaaa…kelas suplemen! Kelas leadership!
Hari ini, kami dapat suplemen baru. Suplemen biar dapat bekal buat masa depan. Cie ileee. Kelas itu adalah kelas leadership.

Ngeliyat animo temen2 yang datang, aku jadi sedkit kepikiran mengenai hal ini dan menghadirkan analog tersendiri bagi diriku. Analog itu kemudian membuatku pengen menuliskan ini. Soal kelas wajib ama kelas sunat. Nah..nah…., ini kelas kan tak diwajibkan buat kami. Hanya sebagai suplemen, penambah bekal soft skill. Nah, tau gak wajib beginiii, yang hadirpun sedikiiit sekali (mungkin berkaitan jugah dengan kebanyakan temen2 sekelas udah pada mau berangkat besok ke Industri di pulau seberang sono kali yaaah? Makanya, karena lagi peking2 alias packaging2, makanya sikit yang hadir). Jika kelas itu wajib, maka mau tak mau semuanya hadir. Tapi, jika kelas sunat, suka-suka, boleh hadir bole tidak. Tapi, sebenarnya, keuntungan dan kerugiannya tooh di kitanya jugah. Kalo kita merasa butuh itu ilmu, sok, datang. Pasti kita akan berusaha untuk memenuhinya, untuk datang, biar dapat ilmunya. Iya tho? Toh, kalopun diikuti atau tidak, pihak fakultas takkan merasa rugi.

Aku jadi merenung karenanya, sedikit berkontempelasi.

Menikmati Gerimis





“Jika memang akan sendiri pada akhirnya, kenapa harus takut menghadapi kesendirian”
Itu kata-kata di sebuah SMS yang pernah kuterima. Dan hari ini, aku memang benar-benar sendiri! Bahwasanya aku adalah seseorang dengan gaya kelekatan insecure-proccupied yang lebih senang bersama-sama, kemudian harus sendiri.

Ah, tidak!
Meskipun demikian adanya, kadang, aku menyukai kesendirian. Sebab, sendirian berarti ketika sisi-sisi terdalam dari hatiku memunculkan suara-suara bisikan –terserah kau menyebtnya sisi melankolis, atau apa—

Gerimis!
Sungguh,aku menikmati gerimis siang ini. Menikmati gerimis berarti menikmati kesendirian!
Menembusnya tanpa sekat…, Saat ini aku tak ingin menghalanginya dengan payung ataupun mantel hujan.
Kubiarkan saja serat kapiler jilbabku menyerapnya, mengambang…hingga ia membentuk bundaran-bundaran kecil di atas kain biru muda itu.
Aah, tiba-tiba aku jadi sangat menyukai gerimis!



Tujuanku, Taman Budaya!
Seperti biasa, ada anak-anak TK yang latihan menari diiringi suara saluang, talempong dan gendang.
Mereka yang menggemaskan. Lucu. Dengan gerak-gerik, menggal-menggol, lincah! Laga-laga Taman Budaya masih sepi. Dan tentu saja harus menunggu kedatangan teman-teman lainnya.
Aah, taman budaya! Satu potongan mozaik hidupku tertinggal di sini. Di ssini, aku bertemu sebongkah semangat untuk berkarya. Terus. Bersama teman2 FLP.
Episode Taman Budaya memang selalu manis untuk dikenang. Membuatku selalu saja ingin ke sana, sebab setelahnya, aku bisa menyinggahi pantai! Memandangi lautan yang membentang luas, dan membiarkan jilbabku berkibar diterpa angin darat. Dan ini, selalu saja menciptakan pesona yang berbeda bagiku.

Biasanya, selepas Asyar di Mesjid Jamiak Al Munawwarah, sebuah mesjid di pinggiran pantai Padang, kusempatkan jua untuk menyinggahi pantai. Karena aku memang menyukainya. Apalagi, di pertengahan bukan hijriah. Ombaknya lebih besar karena pasang surut. Dan ini –sekali lagi--, mencipta pesona yang berbeda bagiku.

Kali ini aku sedang ingin memperpanjang episode perburuan pantai itu. Ingin aku berlama-lama menatap indahnya langit menjelang senja. Deburan ombak bertemu pasir, berpacu. Ia seperti datang dan pergi. Selalu begitu. Silih berganti!

Menelusuri bibir pantai. Deru kereta wisata dan wajah-wajah bahagia di atasnya. Penjual jagung bakar yang mengibas-ngibas arang dengan mimik mereka, entah apa yang ada di kepala itu. Dan, teriakan anak-anak pengendara bum-bum car. Semuanya hanya ada pada satu kata. Bahagia!

Bahagia!
Sekali lagi, bahagia!

Kutemukan Jawabnya



               Alhamdulillaah…
               Wa syukurillaah.. 
               Terima kasih ya Allah.., 
               Atas jawaban kegelisahan jiwa ini… 
               Atas fluktuatifnya gelombang-gelombang yang menerjang..

                                                            Alhamdulillaah... 
                                                            Terima kasih ya Allah, atas jawaban kemelut ini... 
                                                             ketika aku terperosok pada titik nadhir, 
                                                             pada lembah grafik cosinus ini...

                                                  Ya Allah, terima kasih... 
                                                  Terima kasih ya Rabb...

                           "Al Qur'an is my Best Friend, 
                            Teman setia di kala suka maupun duka" 
                            Sungguh, aku tak hendak berhijrah darinya, 
                            Tak Hendak! 
                            Betapa aku ingin berada pada "stady state" itu...

                                                               Jikalah tujuannya hanya satu, dan hanya satu...,
                                                                 Maka, tak ada lagi tujuan-tujuan lain...,
                                                                 Hanya...Ridho-Nya,
                                                                 Ridho-Nya saja...
                                                                 Adakah yang lebih besar dari itu?







Ba'da Workshop "Al Qur'an is My Best Friend, Teman Setia di kala suka maupun duka", 2 Januari 2009

Subhanallaaah....Luar Biasaa.....
Sungguh, aku cemburu pada mereka, sangat cemburu...
Apakah aku bisa Seperti mereka?

The Journey to Pasir Jambak Beach (on frame)

Masi lanjutan dari postingan sebelumnya. Hehe. Tapi, ini edisi khusus “on frame”. Soal’e kalo lah si Fathelvi Mudaris ini, mesti ada agenda tambahan atuuu lagi.
Apaaan??? Yuup! Bener! Sesi photo2 uyy (maklum, photographer amatiran, hehe). Sesi photo2 alam yang subhanallaah, Maha Agung Allah, begitu indah. Bahkan ketika Syeikh Yusuf Al Qordhawi menikmati indahnya pemandangan Padang ini sahaaja, beliau langsung sujud sambil bersimbah air mata. Takjub!

Humm…, kali ini agak beda sikit. Kalo sebelumnya di upload begiiituuu banyak photo, kali ini dicukupkan dengan beberapa jenis saja, tapi dilengkapi dengan berbagai versi. Ada versi desainnya jugah...

#1 : Part 1. Original Photo by Fathelvi Mudaris 
Semua berlokasi di Pantai Pasir Jambak Padang...^_^






 
 
 
 
 

#Part 2 : Desain
Brikut ini, satu dari photo aseli, dan yang lainnya desain...