Libur Lebaran

Hehehe, nge-post tentang libur lebaran malah pas liburnya sudah lewat. Baru sempat nulis lagi siy.. hehe..

Ceritanya, alhamdulillaah Abu Aafiya dapat libur lebaran 1 hari... Hihi.. Iyaa, cuma satu hari dan itu pun pas weekend... :D
Nah, libur lebarannya bener-bener kita utilisasi deeh.. wkwkwk...

Karena musim panas menggigit (sekitar 44-46º C), kita memutuskan buat jalan-jalannya pas sorean ajah. Tapi sore pun masi panaas.. Dini hari pun masi panas siy... xixixi...
Yaah, lebih kurang mengarungi seperempat kota Riyadh daah. Raun sabalik ceritanyee... Tujuan pertama adalah Shark Al Maktabah tapi masi tutup karena libur lebaran. Akhirnya kita capcus ke Baqala Indo samping resto Rindu Alam. Beli tahu tempe hehe... Truuuss ke Mothercare beli sabun Aafiya yang sudah hampir habis. Mampir juga di Sadeddin Pastry beli cake 3 pcs. Hihi... Ini favorit kitah niiy cake nya Sadeddin.

Abis ituuuu ke Jarir Bookstore. Ke Jarir beli peralatan crafting. Senangnyaaaaa dapat cutting mat ukuran A2 yang udah diincer-incer, curve ruller, rotary blade daaaaaan yang paling pertama dan utama sekali tujuan ke jarirnya adalah... beli Marabu Textile Painter. Seneengnyaaaa... Tapi belum dibuka segelnya berhubung belum sempat beli kainnya. Hehehe... Plus pinsil warna buat Aafiya dan beberapa buku bacaan Aafiya. Aafiya lagi seneng menggambar dan minta dibikinin gambar sekarang, plus juga lagi senang mengenal warna, "pink, biyu, ungu, meyah, kuning, hijau..." itu ejaan si shalihah.. xixixixi.... Jadinya kita beliin pensil warna deeh.

Karena waktu maghrib masi sekitar 45 menit lagi, kita mampir di pharmacy nya Dr Sulaiman Alhabib Hospital untuk beli Nappy Cream Aafiya. Tadinya mau beli di mothercare aja itu si nappy cream, tapi lagi nda available. Ya udah, capcuss deeh ke Al Habib. Fyi, DR Sulaiman Al Habib hospital adalah RS tempat aku lahiran Aafiya, tempat Aafiya imunisasi, ke ER nya juga ke Al Habib, daan tempat periksa maternity jugaa.. Apa-apa kalo butuh RS kita capcusnya ke Al Habib. Hehe... Dah kadung jatuh tjinta sama rumah sakit ini dan nda mau pindah rumah sakit lagi rasanya kecuali memang nanti final exit dari Riyadh. Hehehe..

Abis dari Al Habib, kita nunggu maghrib di masjid dekat Al Habib. Abis maghrib, kita cuuusss ke main purpose kitaaa deeeh.. Hehehe... Ke tujuan utama kita jalan-jalan raun sabalik kali ini yaitu... imore family monthly dating. Setiap bulan kita memang mengagendakan untuk dating dan wiskul. ^_^ Dinner ceritanya...
Daaan tujuan Dinner kita kali ini adalah Forchetta Italian Restaurant. Forchetta adalah restoran dengan citarasa Italian. Aku pesen ga jauh-jauh dari steak hehe dan Abu Aafiya pesen Seafood. Good tasty alhamdulillaah... Abu Aafiya juga memperkenalkan minuman Blue Logooon. Aafiya sukaaa banget si blue logoon inii. Kita dinner sampai mendekati Isha.

Abis itu capcus ke Lulu Hypermarket deeh, beli ayam, daging, sayur dan buah. Belanja untuk keperluan logistik. Baruu deh abis itu pulang.

Ma shaa Allah... ijazah sa'idah alhamdulillaah.... ^_^

***
Photo menyusul yaaak... Nge-blog dari HP soalnyaaa hehe

Weaning with Love for Aafiya ♥

Para emaks kekinian udah pada akrab dongs yaah tentang Weaning With Love (WWL) buat si buah hati. Iyaapph, proses penyapihan dengan penuh cintaaa. Nah, emak Aafiya juga pengen cerita-cerita aahh soal WWL ini. Ini bukan tips and trick WWL lho yaah... Murni hanya bercerita sahaja. Cerita yang disimpan untuk kemudian dibaca di kemudian hari in shaa Allah... Hehehe... Maklum, blog ini bukan blog yang SEO untuk menggaet berjuta pengunjung. Paling cuma yang nyasar doang siy yang nda sengaja mampir. Wkwkwkwk... Blog yang cuma buat cuap-cuap doang, yang sedang dicoba untuk 'disuburkan' kembali. Hehe.. In shaa Allah...

Katanya, salah satu cara WWL itu adalah sounding ke bayi sejak dari lama bahwasannya nanti nda nenen lagi... "Ade' udah besaaar... nda nenen lagi yaaa..." begitulah yang perlu diucapkan sesering mungkin pada si baby. Sembari itu, frekuensi menyusui sedikit demi sedikit dikurangi. Biar nda kaget. Begitulah menurut teorinya. Tapi, praktek di lapangan tentu tak seindah teori. Hehe... Susah-susah gampang deh pokoknya.

Nah, kita sudah coba terapkan sounding ini pada Aafiya sejak kurang lebih usianya 15-16 bulanan laah. Pada suatu malam, kita mencoba untuk nda kasi nenen pas mau bobo'. Aafiya memang sebelum disapih hampir nda pernah tidur kalo nda nenen... Kayanya, kalo mau tidur itu mestiii selalu nenen deeh. Nah, pas malam itu, kita coba nda kasi nenen. Ya Salaam, sampai begadang ayahnya dan aafiya karena nda nenen dan anaknya nangis kejerr minta nenen. Tertidur akhirnya karena cape' nangis. Kita memutuskan untuk tidak menyapih Aafiya dulu. Karena Aafiya sepertinya belum siap untuk disapih (usianya 19 bulan waktu itu). Tapi wacana untuk menyapih lebih cepat (sebelum 2 tahun) memang sudah kita rencanakan. In shaa Allah bukan tanpa alasan kuat karena setiap ibu pastilah ingin menggenapkan untuk menyusui anaknya selama 2 tahun penuh. Ada beberapa alasan yang lebih kuat dari itu semua untuk menyegerakannya walaupun terasa berat... :'(

Nah, pada tanggal 1 juni, sepulang dari acara kumpul tausyiah ibu-ibu Ruhamma, ada momen yang sangat pas. Aku merasa takjub karena menyaksikan untuk pertama kalinya Aafiya tidur siang tanpa nenen. Ma shaa Allah. Daan, malamnya pun sama. Aafiya tidur tanpa nenen juga untuk pertama kalinya. Alhamdulillaah... Ini moment langka dan in shaa Allah bisa menjadi starting point yang bagus untuk menyapih. Begitu kesimpulan kita. Karena, belum tentu momen itu akan datang 2x atau akan ada di hari-hari berikutnya. Kita juga tidak ingin menyia-nyiakan starting point yang bagus ini. Akhirnya, kita memutuskan untuk memulai WWL dan melanjutkan dari starting point tersebut.

Alhamdulillaah, tidak seperti pada malam trial itu, Aafiya nda nangis minta nenen kalo mau tidur. Walaupun dia 3 malam pertama setelah malam tanggal 1 juni Aafiya tidurnya sampai telat banget (jam 12-an), tertidur karena sudah ngantuk tapi tanpa nenen dan tanpa nangis minta nenen Alhamdulillaah... Nangisnya justru dini hari kalau terbangun dari tidur karena biasanya langsung dikasi nenen. Tapi, karena udah nda dikasi nenen, makanya nangis tapi nda sampai kejeerrr banget.. Cuma nangis dikit. Digendong akhirnya bobo lagi.

Alhamdulillaah  sekarang sudah 1 bulan lebih Aafiya disapih (start diusia 20 bulan). Soft landing... alhamdulillaah... Nda kebayang rasanya jika harus melakukan cara seperti mengasi saus sambel, makanan pahit di nenen dan cara sejenis biar anaknya kapok nenen... :'(

Aafiya masih suka bilang, "neneeen...", dan jawabannya; "Aafiya sudah bee..." lalu disambung Aafiya"saaaan" (maksudnya sudah besar) "ndak nenen laaa..." aafiya menyambung "giii..."
(Aafiya sudah besar, nda nenen lagi)

Kadang kocak liat Aafiya nenenin bonekanya dan bilang; "Bunny nenen" sambil memperagakan boneka bunny nya lagi nenen sama dia. Hihihi... Semoga bukan ungkapan hati yang terpendam yaa, nak. Maafkan Bunda, nda bisa nyusuin Aafiya full 2 tahun... :'(

Obat Flu & Batuk yang Tepat pada Bayi dan Toddler

Dulu semasa masih kuliah farmasi klinis, aku ingaaat seingat-ingatnya ketika bu dosen bilang, "Sebenarnya tidak ada lho obat batuk atau flu untuk bayi." Batuk yang dimaksud adalah batuk pada umumnya terjadi (penyakit sejuta umat yang hampir dialami oleh semua orang), bukan batuk disebabkan oleh kasus berat seperti TBC, Pneumonia, Pertusis dan kasus infeksi lainnya.
Sementara, fakta di lapangan menunjukkan banyaknya obat flu dan batuk untuk anak beredar di pasaran. Daaan, adalah lumrah ketika menjumpai bayi dan toddler yang batuk menerima sekurang-kurangnnya 3-4 macam obat: Paracetamol, CTM, obat batuk dan flu dan antibiotik. Ini adalah fakta yang sering dijumpai di lapangan (ehh di masyarakat maksudnya... bukan di lapangan bola).

"Batuk pada anak tidak butuh obat. Cukup dengan nebulizer dengan cairan normal saline." Lanjut bu dosen. "Karena, bayi dan balita belum dapat mengeluarkan dahak sendiri. Obat batuk kebanyakan adalah untuk merangsang agar dahak dapat dikeluarkan kecuali obat penekan batuk pada kasus berat. Codein dilarang keras untuk diberikan kepada bayi." Codein adalah salah satu obat penekan batuk yang ampuh.

Yaah, begitulah... Di lapangan banyak sekaliii kita jumpai anak-anak yang diresepkan obat batuk. Datanglah ke toko obat, maka sekurang-kurangnya 4 macam obat mesti dibawa pulang. Daaan, ada juga sebagain oknum dokter (mungkin yang kurang update) ikut memberikan empat macam obat di atas. Fiuufftt... benar-benar menghela nafas panjang deeeh... hiks..

Nah, CTM... memangnya semua batuk disebabkan alergi?? Enggak kaaaan... ngapain pulak dikasi CTM segalaa... fiiuufftt (lagi). Kecuali memang ada riwayat alergi maka penggunaaan antihistamin adalah terapi yang tepat. Yang jelas, tidak semua bayi alergi kaaan? Masa' semuanya dikasi antihistamin. Ckckckck...
Yang paling parah adalah antibiotik. Sengaja di bold dan di italic. Entah kenapa, penggunaan antibiotik sangat over dan non-indikasi. Beli antibiotik sudah kayak mau beli nasi padang ajah. Ada di mana-mana. Bahkan di warung juga ketemu kali tuuh di amoxicillin... Fiuuftt... (lagi-lagi fiuuuft...).
Kebanyakan batuk dan juga flu penyebabnya adalah virus (kecuali kasus berat seperti yang sudah aku sebutkan di awal). Lha, orang cuma virus koq... kenapa mesti dikasi antibiotik... >.<
Bikin resisten ajaah.. hiks...
Terapi non indikasi... Salah satu DRP (drug related problem maah iniiih...). Tapi sayangnya, belum banyak yang ter-edukasi tentang hal ini. Penggunaan 3 macam obat ga perlu (CTM, obat flu dan batuk, antibiotik) untuk kasus flu dan batuk itu agaknya masi lumrah terjadi. Tantangan dunia farmasi sebenarnya.

Naah, jadi sebenarnya apa sih terapi yang tepat untuk batuk dan flu pada bayi dan toddler (batita)? Sedikit share sahaja... smoga bermanfaat... Mari belajar dari case Aafiya saja. Langsung dari contoh kasusnya.. hehe... dan juga aku reffers dari web MD.

Sejak bayi hingga toddler, Aafiya mengalami 2x kondisi batuk dan flu yang pada akhirnya aku dan abu Aafiya bawa ke ER nya RS. Yang selainnya cuma batuk biasa dan sebentar yang tidak perlu ada kunjungan ke ER segala. Dan buat aku, hal tersebut menjadi pengalaman berharga. Pas selesai dari ER, aku cukup takjub dengan obat yang diresepkan dokternya.
Apakah Aafiya dapat ctm, antibiotik dan obat batuk untuk mengatasi batuknya? Jawabannya tidak. Dokternya meresepkan nebulizer beserta normal saline nya. Aku awalnya cukup kaget dapat resep alat nebulizer. Langsung inget pelajaran farmasi klinis jaman kuliah dulu. Alhamdulillaah pengobatannya rasional.

Jadi terapi untuk batuk pada bayi dan toddler yang pertama adalah: nebulizer dengan menggunakan cairan normal saline. Jika tidak ada alat nebulizer, untuk kasus flu in shaa Allah bisa digantikan dengan nasal spray normal saline. Dikasi obat tetes hidung yang mengandung normal saline.

Terapi kedua adalah memperbanyak asupan cairan.

Ketiga, jika ada demam, dapat diberikan paracetamol atau ibuprofen baik secara oral maupun suppositoria. Dosisnya disesuaikan dengan usia yaak.

Ingat!!! Demam pada bayi usia newborn-3 bulan (terutama bayi newborn hingga 1 bulan) bukanlah hal normal, jadi harus segera dibawa ke dokter.

Keempat, berikan sedikit madu.
Kelima, tinggikan posisi kepala bayi/toddler.
Keenam (optional but better) gunakan humidifier terutama di malam hari.
Untuk negara Indonesia yang humiditas yang cukup tinggi, humidifier sepertinya not too mandatory yaak. Tapi jika berdomisili di negara dengan humiditas yang rendah (seperti di negara tempat aku berdomisili saat ini), maka penggunaan humidifier cukup penting apalagi yang punya bayi.

So, stop obat batuk dan antibiotik pada bayi dan balita. Okeeeh? ;)

Lebaran Ceriaaa

Labaran nda kemana-mana... Sperti yang sudah diceritakan sebelumnya.. Hehe... Hari pertama lebaran, nothing different lah di rumah. Lebaran paling sederhana kalo kita bilang. Nda ada rendang apalagi kue lebaran. Hihi... Abu Aafiya juga abis shift sore-tengah malem jadi siangnya tidurr... Kita berlebaran dengan nasi goreng ala-ala sahaja.. xixixixi...
Sempat mau bikin kue, bahan-bahan sudah dibeli tapi nda jadi karena baru nyadar kalo oven belum diberesin.. >.<

Pas lebaran hari kedua, baru deeh berasa suasana lebarannya. Alhamdulillaah bisa silaturrahim di rumah bersama mba Tyas, Anis dan mba Aiz yang mampir sebentar nganterin kue sama opor ma shaa Allah... Aku nda bikin kue lebaran tapiii dapat kiriman kue lebaran dari para akhowat sholihah... Ma shaa Allah... Alhamdulillaaah... Mba Tyas bawain opor, kastengeals, rambutan. Anis bawain sagu keju dan chocho crunch serta ayam (nda tau namanya apa >.<), dan mba Aiz nganterin opor, sambel ati dan kentang, plus kue lidah kucing, kastengeals dan nastar. Ma shaa Allah.. Jazakunnallahu khair... Senangnyaaa.... ^_^ ♥♡♥

Lebaran ceriaaaa.. Alhamdulillaaah...
Inii niih mau "pamer" kiriman makanannya... ^_^

Sewing Project: Tiny Abaya for Little Princess

Lebaran ketika masa kecil dulu selalu identik dengan yang namanya baju baru... :D, xixixi...
Nahh, setelah di sini... persepsinya jadi berubah. Baju lebaran menjadi sesuatu yang not too mandatory.. :P
Karena bingung juga mau pakek baju lebaran kemanaaah.. hihi...

Bagi sebagian istri yang suami-suaminya bekerja di telco di Saudi, momen awal ramadhan, akhir ramadhan dan lebaran sangat antitesis dan antimainstream bagi kebanyakan orang. Kenapaa? Karena inilah saatnya "jaga gawang", xixixixi... Mengawal si operator tetap okee selama momen ramadhan dan lebaran. Sebagai konsekuensinya, ketika waktu-waktu yang disebutkan di atas; artinya itu saatnya masuk kerjaaa... Shift-shift-an pulak. Alhamdulillaah bini'mati-Hi... :)
Makanya, puasa pertama dan puasa terakhir di Ramadhan ini malah berdua sama Aafiya ajah.. hiks.. hiks... Kita buka barengnya bertiga via telepon ajah.. Hehehe...
Sekali lagi, Alhamdulillaah bini'mati-Hi... Alhamdulillaah... Alhamdulillaah...

Alhamdulillaah, meski misalnya dapat shift sore, masih bisa sholat ied paginya... Dan teman-teman yang lain, lebih nyesek lagi... Pas sholat ied, pas kebagian shift suaminya, jadinya nda bisa sholat ied deeh... >.<

Jadi, momen lebaran di sini nda kayak di Indo yang seharian bisa ke sana-kemari dengan judul silaturrahmi. Jika nda ada acara kumpul-kumpul emak se-gank yang para suaminya pada kebagian shift dan masuk kerja pas lebaran, yaa lebaran di rumah ajah... :)
Lebaran kali ini nda ada rencana kumpul-kumpul para emaks se-gank karena jam masuk kerjanya para suami pada berbeda dan sulit juga untuk akomodasi. Kan ke mana-mana mesti ditemani suami. Itulah serunya di sini.. hehe.. :)

Naah, menurutmu baju lebaran masi mandatory nda? >.<
Xixixixi...
Awalnya memang nda niat bikin baju lebaran buat Aafiya. Tapii.. kurang apdol ajah kalo nda ada baju lebaran. Wkwkwkwkwk... Mana dalilnya, Fathel? :D
Ini mungkin karena brainwash nya orang Indo di mana lebaran kudu punya baju baru kali yaaak..  wkwkwkwk...

Dari dulu emak Aafiya emang udah niat bikinin abaya buat Aafiya. Kaininnya udah dibeli tapi belum dieksekusi. Udah hitungan bulan. Masi sibuk ama tas-tas dan lagi interest bikin DIY nya tas-tas githuuu... Naaah, mumpung lebaran, abu aafiya masuk kerja, bingung berdua ngapain ajah, akhirnya jadi juga dieksekusi si Abaya nya. Hihi... Kita berdua jait-jait deh malam lebaran. Aafiya bantu bundanya ngerecokin.. xixixixi... "ini guntiiing. Tajaaaam...", "Inii... jait bundaa...", "iniii benaaang..." itu di antara beberapa celoteh Aafiya... Ma shaa Allah... yang kemudian berakhir dengan ending Aafiya manjat kursinya trus ambil benang dan main-mainin... >.<

Tapiiii, sumringah abis jaitnya jadi rada meredup karena ukurannya kegedaan.. Huhuhu... Kayaknya cucook buat anak 2,5-3yr deeeh.. Ihiks... Dasaar emang emak Aafiya malas ngukur-ngukur siiy... >.<
Semuanya pakek ilmu kirologi ajah.. wkwkwkwk...

Pas udah jadi, Aafiya bilang... "Cantiiik..." aahhh rasanya ilang deeh capeknyaaa...
Kata orang, taubek jariah... xixixi... Alhamdulillaah... Anaknya minta dipakek in Abayanya. Tapiii hiks.. kebesaraaan dikit euy. Berbagai daya dan upaya dikerahkan untuk membuatnya good looking dan sesuai dengan ukuran Aafiya, rombak sana sini... dedel lagi dedel lagi... Hasilnya tak begitu memuaskan. Nah lho Fatheeel, makanya lain kali diukur dongs, jangan pakek kirologi... hehehe.. Baiklaaaah...

Ini penampakan abayanya... Maap yees, ini pakek kamera HP dan malam pulak... Jadi gambarnya rada nda begitu kinclong. Aslinya lebih cakep kooq... #minta dipentung... wkwkwkwkwk

Selamat Idul Fitri 1437 H

Selamat Idul Fitri 1437 H
Taqabbalallaahu minna wa minkum, taqabbal yaa kariim

Smoga Allah pertemukan dengan Ramadhan berikutnya...



-IMore Family-
Riyadh, 1 Syawal 1437 H