Tips Umrah Bersama Bayi dan atau Toddler

Umrah adalah ibadah yang dirindukan banyak orang muslim tentunya. Mendatangi rumah-Nya dan tawaf mengelilingi ka'bah. Menyaksikan langsung ka'bah dah shalat di depannya merupakan hal yang sangat mengharukan dan menghadirkan rasa tersendiri yang mungkin sulit kita definiskan. Bahagia. Haru dan juga kadang ta'jub. Apalagi keutamaan shalat di masjidil haram, yang 10.000x lebih utama dibanding masjid lainnya. Akan tetapi, adakalanya ketika umrah kita harus membawa anak-anak kita. Terutama ketika tidak ada keluarga yang bisa dititipi anak. Atau memang kita ingin membawa anak untuk memperkenalkan baitullah pada anak. Mungkin cocok untuk usia 5 tahun ke atas ketika mereka sudah mengerti. Lalu bagaimana dengan bayi dan todler which is belum ngerti apa-apa?

Ibadah umrah sendiri sebenarnya belum "apa-apa" dibanding ibadah haji. Umrah terdiri dari 4 rukun; niat di miqat, tawaf, sai dan tahalul dengan bercukur. Sebagain orang berasumsi ibadah umrah itu memakan waktu sampai seminggu lebih. Sebenarnya tidak. Umrah itu (tawaf, sai dan bercukur) hanya memakan waktu 2-5 jam tergantung ramai atau tidaknya masjidil haram. Rata-rata dalam waktu 3 jam umrah sudah selesai dilaksanakan. Nah, untuk yang membawa bayi ketika umrah tips dariku adalah:

1. Jika memungkinkan (misal umrah bersama pasangan), laksanakan umrah bergantian. Misal suami umrah terlebih dahulu, istri bersama anak-anak di hotel. Lalu ketika suami selesai melaksanakan umrah, gantian istri yang berumrah dan suami yang menjaga anak-anak. Atau sebaliknya. Ini lebih terasa "aman" in shaa Allah.

2. Jika tidak memungkinkan untuk meninggalkan anggota keluarga di hotel atau jarak hotel yang cukup jauh dari al haram sehingga sulit untuk berangkat sendiri, apalagi bagi wanita yang memang tak mudah untuk bepergian sendiri (takut tersesat, belum hafal jalan ke al haram, tidak biasa bepergian di tempat asing sendiri misalnya atau alasan lainnya), maka berangkatlah bersama-sama. Sebagian hotel memberikan layanan pinjaman kursi roda gratis. Maka manfaatkan layanana ini untuk "mengangkut" anak-anak (todler) dari hotel menuju al haram dan ketika tawaf dan sai. Karena kursi roda diperbolehkankan masuk ke dalam masjid al haram sementara push chair, stroller, buggy, kereta bayi dilarang masuk ke masjid al haram. Jika tidak bisa bersama-sama maka umrah bergantian bisa menjadi opsi berikutnya tapi menunggu di masjid al haram bukan di hotel. Tapi ini akan memakan waktu lebih lama (2x lipat waktu biasanya) dan bayi atau todler biasanya akan rewel dan bosan jika berlama-lama menunggu.

3. Mengajak anak umrah memang baik. Mengenalkan pada anak baitullah semenjak usia dini. Tapi, menurutku usia yang ideal untuk mengikutsertakan anak dalam rangkaian ibadah umrah adalah usia 4-5 tahun ke atas. Di usia 2 tahun anak mungkin belum mengerti. Mengajak mereka untuk ikut lebih banyak membuat mereka lelah saja tapi mereka belum mengerti, dan kita sebagai orang tua pun rentan lebih capek karena mungkin saja mereka minta digendong, atau berjalan sangat pelan atau jalan sambil main-main. Jadi, usia 4-5 tahun (3 tahun acceptable untuk anak yang terlihat sudah mulai mengerti, usia pre-school seperti ini), boleh diajak untuk tawaf dan sai semampu mereka.

Untuk ibadah shalat wajib ke masjid al haram, ketika membawa bayi dan toddler, maka pilihlah lokasi yang relatif lebih sepi. Tapi bukan juga di halaman masjid. Di halaman mungkin terlihat luas tapi cuaca kadang kurang bersahabat dan tidak cocok untuk anak-anak. Apalagi di musim panas yang bisa mencapai 45-50° C. Ketika membawa bayi/toddler tidak usah dipaksakan untuk shalat di depan ka'bah karena akan sangat crowded. Area dari pintu masuk King abdul aziz dan king fahd juga merupakan area yang sangat ramai. Pilihlah area perluasan semisal king Abdullah extension. Kami biasanya memilih di area king Abdullah gate karena lebih sepi dan lebih nyaman untuk anak dan bayi.
Baby Maryam (2 bulan) di masjidil haram, king abdull gate yang ma shaa Allah sepii banget. Cucok buat bayi-bayi di area sini. Hehe...


Memang, ibadah umrah bersama anak-anak lebih 'sulit' dari pada umrah tanpa anak-anak. Tapi bukan berarti tidak bisa. Selagi anak-anak masih ngintilin kita kemana-mana, mari nikmati momen berharga ini. ^^
Jika umrah tanpa anak-anak bisa menikmati berlama-lama di masjidil haram dan bisa shalat 5 waktu di masjid terbaik di muka bumi ini, maka ketika membawa bayi/todler, don't expect more... Tapi in shaa Allah niat kita sudah dicatat-Nya. Mungkin ada rahmat-Nya dari sisi yang lain ketika kita tidak bisa full ke masjid lantaran harus menjaga dan mengasuh anak-anak kita.

Mudah-mudahan Allah berikan kelapangan rizki bagi kita untuk bisa mengunjungi al haram lagi dan lagi. Aamiin yaa Rabb... Dan bagi yang berkunjung ke al haram dan memiliki kelonggaran waktu, semoga dapat memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya...
Semoga Allah lapangkan kita untuk ke sini, lagi dan lagi.

Di depan ka'bah sendiri dan anak-anak bersama ayahnya di hotel. ^^