Menumbangkan Sesuatu yang Besar
Mungkin kita sering mendengar kabar berita mengenai kematian orang-orang yang disebabkan infeksi bakteri. Missal, kematian akibat tipus yang tak tertolong. Atau DBD, ataupun bahkan avian influenza. Juga diare yang dibiarkan saja berhari-hari sampai keseimbangan elektrolit tubuhnya merosot tajam, lalu mengalami kematian.
Melihat angka kematian yang cukup signifikan yang ditimbulkan oleh penyakit infeksi, menyebabkan banyak orang yang mulai takut dan waspada. Orang mulai berhati-hati dengan penyakit ini. Ambil saja salah satu contohnya, avian influenza. Bisa dikatakan, setiap orang sangat berhati-hati dengan ancaman penyakit ini. Virus H2N5 ini sempat menjadi issu hangat dan topic hot di berita-berita media massa. Lalu, tiba-tiba H2N5 menjelma menjadi monster yang teramat mengerikan dan actor paling nge-top yang disorot oleh televise, maupun Koran. Berita yang sama, juga sangat popular ketika DBD mewabah.
Tapi, jika kita selami sejenak, apakah yang sesungguhnya yang ditakuti oleh orang-orang itu? Sungguh, yang ditakuti itu sebenarnya adalah Sesuatu yang besarnya hanya beberapa micron saja. Hanya makhluk hidup kecil yang bahkan tak terlihat dengan kesat mata. Dan, yang menakjubkan, zat yang kecil itu, dapat menumbangkan satu tubuh yang besar. Satu tubuh yang penciptaannya paling sempurna, dapat ditumbangkan hanya oleh zat yang tak lebih besar dari seperseratus sentimeter? Amazing!
Nah…nah…nah…, bagaimana zat yg kecil itu bisa menumbangkan zat yang besar? Jawabannya ada pada konsentrasi zat tersebut dalam tubuh manusia. Ternyata…, subhanallah, mereka dapat menyebabkan pathogen (menimbulkan penyakit) bagi manusia jika telah mencapai jumlah tertentu (biasanya dengan konsentrasi beberapa mikroliter) dan diantara mereka saling berkomunikasi yang istilahnya disebut quorum sensing. Bolehkan aku menyederhanakan quorum sensing itu dengan ‘kekompakkan’, dan’barisan yang teratur’ sekumpulan bakteri untuk dapat menumbangkan manusia yang jika dibandingkan dengan sebuah bakteri (apalagi virus) adalah teramat sangat besar??
Jika dianalogikan dengan pesta demokrasi negeri ini, maka satu bakteri itu adalah satu suara yang kita sumbangkan. Jika kita semua bersepakat untuk memilih caleg yang benar-benar bersih, yang benar2 ingin menghadirkan kehidupan yang madani, maka ini pun dapat menumbangkan budaya korupsi yang selama ini sudah begitu besar dan membudaya. Dengan menyumbangkan satu suara kepada orang yang benar dan orang yang tepat, maka, artinya kita telah berkontribusi untuk mengawali Indonesia Madani, yang bersih, dan bebas koruptor. Lalu, yang tersisa, adalah orang-orang yang menmaksimalkan dan mengoptimalkan potensinya demi kejayaan negeri ini.
Mungkin banyak orang yang pesimis, apatis, dan berpikir pragmatis mengenai pemilu. Banyak yang berpikir, “alaaaah…., milih tak milih sama saja. Takkan berubah nasib bangsa ini!”. Waah, jangan gitu dong! Ingatkan cerita bakteri di atas, kalau jumlahnya sedikit, tidak dapat menumbangkan tubuh manusia yang besar. Tapi, jika ada quorum sensing, semuanya saling berkomunikasi, dalam ‘satu barisan yang kokoh’, maka bisa menjadi sesuatu yang ditakuti manusia. Begitu pun, dengan budaya korupsi di negeri ini yang telah mencapai tahap akut. Tapi, kalau dikelola oleh orang-orang yang bersih, maka, insya Allah, bisa menumbangkan tirani. Ya kan?? Kenapa tidak??
Hayo, jangan sampai golput yah!
Pilih caleg yang berkualitas, yang bersih, yang memang berjuang utk rakyat!
Bukan yang menjual janji2 manis saja. Okeh???
PS : ini analog, kira2 nyambung tidak yah?
Hehe…
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked