Dalam menyelesaikan sistem persamaan linear mau dengan satu, dua maupun tiga variabel, ada banyak metode yah? Heuu…. Ini kan plajaran kelsa X SMA yah. Hihi. Tak ape lah. Sedikit me-review plajaran semester gasal ni lagi. Hayoooo murid-murid, apa ajah metode yang bisa digunakan untuk menyelesaikannya?? Hayoo…hayooo…, siapa bisa jawab, bu guru kasih reward nilai tambahan niih. Hayoo..hayoo…
Pertama….metode subtitusi. Kedua metode eliminasi. Ketiga, metode grafik.
Iyaaak! Pinter murid-murid…
Oke deh, bu guru kasih reward!
Heuu…
Hmm…bukan. Bukan plajaran SPL yang menjadi esensi tulisan ini, tentu saja. Jika memang pengin plajari ini, hayuuu….tafadhol kunjungi ajah situs-situs edukasi di hutan rimba maya yang tak bertepi ini. Heuu…
Hanya sedikit blajar dari SPL ini yang kemudian ingin dianalogikan dengan kehidupan dan pemikiran yang berkembang saat ini.
Untuk menyelesaikan SPL, apapun metoda yang kita gunakan, jika dengan cara dan aturan yang benar, insya Allah akan mencapai goal, end point dan hasil yang sama. Iya kan?! Kita boleh pilih metoda apa saja yang bagi kita mudah, dan tentu saja, tidak perlu merasa metoda ini adalah paling benar, dan menyalahkan metoda lain.
Hmm…dalam rihlah blog, biasanya aku tidak hanya mengunjungi rumah maya ahlul-blog dengan satu warna fikroh semata. Dan, dari sini…aku belajar banyak hal. Tentang metoda (manhaj) itu juga, berikut cara berpikir yang menyertainya. Sungguh, ini semua memberikan plajaran tentang “Berdamai dengan segala perbedaan furu’iyah itu semua”
Sungguh, kita berasal dari satu “akar” yang sama. Akar yang agung. Akar yang sempurna. Akar yang paling mulia. Yaitu islam. Kemudian, kita juga punya goals yang ingin dicapai yang sama. Buah yang diinginkan yang sama. Yaitu, jayanya Islam, terbangunnya peradaban Rabbani. Hanya saja…, mungkin kemudian kita punya bentuk cabang yang berbeda, bentuk ranting yang berbeda. Bentuk daun yang berbeda. lalu, apakah pantas bagi kita, untuk menyalahkan, merasa paling benar dan menyalahkan yang lain hanya karena perbedaan metoda saja? Ah, tidak…tidak…. iTu semua bukan suatu kepantasan.
Seperti SPL, metoda apapun yang kita gunakan, tetap saja menghasilkan nilai hasil yang sama. Dan, kita juga tidak pernah punya alasan untuk menyalahkan metode apapun bukan?
Dengan segala perbedaan furu’iyah, sungguh…berdamailah dengannya. Bukan dengan saling menyalahkan. Bukan dengan merasa masing-masingnya paling benar. Bukan memperselisihkan perbedaan yang tak kunjung berjumpa titik temu. Sementara di luar sana, sang penggerogot sudah mulai menggeranyangi titik-titik lemah kita. Lalu, kenapa tidak saling bahu membahu saja, jika kita memang memiliki goals yang sama?!
#merindukanukhuwahyangluarbiasameskidenganfikrohyangberbeda#
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked