Akhirnya, kisah ini kubukukan setelah diary ke-12 terisi. Yak, inilah akhir episode ke 12 diary itu. Episode selanjutnya adalah diary ke-13, dimulai dengan sebuah alur sebuah cerita baru. 12 Diary tebal-tebal ini, insya Alloh sudah cukup (bahkan sudah lebih dari cukup) untuk dijadikan sebuah buku baru yang terkemas rapi dengan fragmen-fragmen yang lebih terstruktur. Kali ini programnya adalah “TIGA HARI JADI BUKU!”
Jika Novel Rapsodi Sepotong Hati selesai dalam 3 minggu, lalu novel “The Green Palace” selesai dalam 12 hari, maka ceritera kali ini harus selesai dalam 3 hari. Sebab, ini hanyalah soal mengetik ulang 12 diary tebal ke dalam halaman-halaman MS word. Tak perlu lagi membaca sekian banyak referensi dan studi pustaka (seperti ketika menulis novel The Green Palace). Referensinya sudah terangkum lengkap di dalam benak dengan 12 diary sebagai navigasinya.
Semoga. Semoga bisa kelar dalam target yang ditetapkan. Semoga, semoga juga melibatkan segala unsure emosional. Boleh jadi itu tawa, apalagi tangis. Dan, kali ini tak berharap muluk-muluk. Jika tak satu pun penerbit yang bersedia menerbitkan, cukup kusimpan saja untuk anak cucu kelak. Hehe. Kendatipun demikian, aku masih berharap agar suatu saat bisa diterbitkan secara indie. Walau untuk indie ini, serasa masih mimpi saja. Yang jelas, ada kemauan, PASTI ada jalan!
Yeah, fighting buat BUKU cerita episode 12 Diary!
Sebagai penutup kisah, untuk dilanjutkan pada diary ke-13, insya Alloh….
Sebagai epilog kisah, atas episode hampir satu dasawarsa…
yay! 13! pasti yang kali ini istimewa ya, Mbak, ^^
ReplyDelete