Hwaaaa.... sudahlah!
Aku nda mauuu dengaarrr cerita-cerita itu lagii... #mulai menutup telinga
Cape' aku. Sungguh!!
Perlu ditanyakan berapa kali lagi...
jika aku sudah punya jawabannya, sungguh sudah dari dulu aku jawab!
Lalu, mengapa semua orang suka nanyain sesuatu yang tak kupunya jawabannya? Mengapaaa?
Pokonya aku nda mau denger cerita aapun tentang itu lagi! Titik!
Aku nda mau cerita yang tendensi nya ke arah sana.
Aku juga (mencoba) nda peduli dengan wajah-wajah sumringah itu! Itu kebahagiaan kau, dia atau mereka, ya biarlah jadi milik kau, dia atau mereka! Bukan aku tidak turut bahagia, tapi aku hanya tak menyukai suasana yang tak terdefinisi begini.
Jadi, plisss, bawalah kebahagiaan itu bersama kereta hidup kau semua.
Jika ada di antara kau bersedih, maka aku masi di sini, masih setia menampung segala kesedihan itu.
Kebahagiaanmu, bawalah pergi. Tak perlulah kau bagi padaku. Bagiku dan untukku, cukuplah sedihmu saja. Aku masih siap mendengar cerita sedih. Tapi, sekali lagi, bukan cerita bahagiamu. Sebab, ternyata, aku tidak lebih siap untuk sebuah cerita bahagia.
Haha, adalah sesuatu yang mengherankan ketika aku memang tak siap dengan cerita-cerita bahagia itu, wajah-wajah sumringah itu. Percayalah, aku turut berbahagia, juga turut berdo'a agar bahagiamu, bahagia dia, bahagia mereka, tak pernah lekang, sepanjang apapun masa yang dilewati. Tapi, aku hanya tak siap dengan cerita itu. Sangkiaahhh....hohoho
*GEJE mode ON
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked