Aku pernah menulis tentang CPNShollic ini sekitar 3 tahun lalu. Makanya dibikin bagian 2 nya. Tapi kisah ini tentu saja beda cerita dengan versi sebelumnya.
Wah ga terasa yah, umur blog aku sudah lebih dari 6 tahun, hehehe :)
Dan blog juga yang menjadi awal yang sangat bersejarah di episode-episode hidupku. *nostalgia*
Hidup Blogger!!!
Hari ini, 3 November 2013, kampungku tercinta Muaro Labuah, Solok Selatan tiba-tiba kayak Jakarta! Beuuhhh... macceeeeettt sangaaaatttt... Buanyaaak sangat mobil lalu lalang.
Aku tau... aku tau... aku tau... itu karena hari ini test CPNS, di mana kampungku nan damai memiliki banyak peluang qoata yang artinya akan berjubel juga peminatnya. Orang-orang berdatangan dari berbagai suku #ehh dari berbagai kabupaten bahkan propinsi tetangga juga pada ikutan. Biasanya plat BA... Y (kode nopol Sulok Selatan) yang berseliweran. Sekarang, ada BA...A, BA...B, dst...
Ketika berpapasan dengan teman-teman, atau siapa pun itu, pertanyaannya hampir mirip, "Ikut Tes CPNS ndak?" Aku sudah menerima pertanyaan ini lebih dari sepuluh kali. Sambil tersenyum jawab "Ndak." (Gimana yaa caranya ngejawab sambil senyum? hihi... *membayangkan*)
"Wah peluangnyo gadang tuh apoteker. Ampek urang."
Ya...ya...ya... aku tau aku tau...itu peluang yang cukup besar untuk tes CPNS yang biasanya formasi rata-rata cuma 1 atau 2 orang.
hehe...
Ngomong-ngomong soal tes CPNS, setidaknya aku punya 2 ceritera... Hehehe.
Tertaril menyimak? Let's check it out... *khusus bagi yang tertarik saja*
Ceritera pertama soal issue yang beredar perihal tes yang 'Gak Bersih'. Pake aksi KKN. Kolusi, Nepotisme, dan suap. Jamak kita mendengar untuk suatu test pake 'umpan' dari delapan puluh hingga ratusan juta. Bahkan ada yang rela jual tanah warisan demi dapetin bangku CPNS. Deuuhh... Aku nda tahu yaa, yang sekarang begitu atau nda. Anggap saja ini issue jadul.
Hanya saja, aku sedih sekali melihat hal ini. (memangnya aku lihat apah? aku denger kali yah? hihi... :D). Entah bagaimana caranya, yang penting PNS.
Sebegitunya kah?
Aku bukan mengatakan PNS nya salah, wong aku kan keluarga PNS jugaa..hihihi...
Bukan PNS nya yang salah. Bagus malah sebagai seorang abdi negara bagi orang yang benar-benar tepat (udah benernya dua kali, tepat lagi, hihi :D).
Tapi kalau sudah pakai uang suap atau pakai jurus nepotisme, ngelulusin kerabat padahal nda kompeten, ini yang SALAH.
Aku hanya kasihan liat anak cucu si pelaku. Darah yang mengalir dari makanan yang dibeli pake gaji nepotisme...pake gaji suap... Kasihan sekali anaknya... sungguh... kasihan uang itu kemudian menjadi darah dan daging. Gimana misahinnya dg harta yang udah 'jelas'?
Jadi, sebelum menggunakan jurus KKN, tatap wajah anak-anak dan istri/suami tercinta. Tegakah memberikan makanan yang sebenarnya bukan hak mereka? Sampai di manakah harta dunia ini? Bahkan tidak dibawa ke liang kubur.
Cerita kedua : tentang CPNS-ku. Heuu....
Aku pernah ikutan tes CPNS 3 tahun lalu, di kampung tercinta Solok Selatan. Targetnya untuk quota farmasis rumah sakit dan dinkes.
Alhamdulillaah nda lulus...
Dulu aku nda tau hikmahnya apa. Meski nda terlalu sedih sih nda lulus, heuuu... :)
Sekarang aku baru tau mengapa Allah tidak meluluskanku di CPNS 2010. Alhamdulillah...
Sebab 3 tahun setelah tes CPNS itu, qadarullaah aku ikut suami in syaa Allah ke seberang benua (eh masih di benua yang sama kali yah? hihi *parah geografinya nih :D). Sangat berharap agar prosesi pengurusan istiqdam nya lancar-lancar. aamiin yaa Allah...*bantu do'a yah sahabat Bloggie ^__^
AKAN SELALU ADA HIKMAH ATAS SEGALA SESUATU....
(ini udah bold, merah, gede lagi font nya. Jadi ingat sesuatu. Hihi... Poke uda Ilden Abi Neri )
Sesuatu yang buruk atau terlihat buruk, belum tentu buruk... Makanya jangan terlalu bersedih....
Sesuatu yang terlihat baik, belum tentu pula baik... Makanya jangan berbangga diri...
Allah lebih tau apa yang terbaik untuk diri kita...
Hayooo Semangaaaaattttt :))
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked