Hari ini program #oDoP nya agak sedikit tersendat. Sebab aku lagi di rumah sakit, menemani si kakak yang harus dirawat (jadinya akses ke lepi agak susyaah). Sepertinya thypoid fever. Lagi wabah kayaknya. Meski tersendat, tapi setidaknya nda macet. Ya kan, Bloggie? ^__^
Hari ini, pagi-pagi, pas di IGD aku bertemu temanku, *temensatulingker* yang mau lahiran. Ma syaa Allah. Deg-degan banget dia kali yah? Sekaligus campur bahagia. Ditemani suaminya, mereka pindah ke ruang bersalin. Aku dan kakak beserta ayah kakak dan satu anggota kluarga lainnya dipindah ke ruang rawat anak. Sekitar siang ba'da dzuhur, aku mampir ke ruang bersalin. Ternyata temanku itu masih bukaan lima. Wajahnya tampak pucat sekali. Sesekali ia mengerang kesakitan. Deuuhh, pasti sakit bangeeeet yaah?
*tapi serius bikin aku mupeng sangat :D
Melahirkan.
Siapa saja yang pernah merasakannya, pasti tidak ada yang bilang "ga sakit." Seorang ibu, akan mempertaruhkan apapun bahkan nyawanya demi sang buah hati tercinta. Alhamdulillaah jika kehamilan dan persalinan berjalan lancar. Ada yang mesti bedrest total gara-gara mual muntah berat, hiperemesis gravidarum. Pastilah itu suatu hal yang sangat tidak nyaman. Aku salah satu contohnya, sangat parno dengan yang namanya emesis. Apalagi sampai hiperemesis. Bisa turun 10 kg berat badan dan melenyapkan segenap nafsu makan. Di ujung-ujung, mendekati hari lahir, ga sedikit juga yang disertai dengan diabetic gestasional, pre-ekslampsi dan ekslampsi, bleeding, yang mengancam nyawa si ibu.
Tapi, walaupun demikian, apakah prosesi melahirkan yang begitu 'berat' membuat seorang ibu jera untuk hamil lagi dan melahirkan lagi? Kenyataannya, ga sedikit ibu-ibu melahirkan lebih dari satu kali? Ya kan?
Sebab, kesakitan itu bukanlah apa-apa dan berasa sangat kecil jika disandingkan dengan kebahagiaan yang diperoleh ketika mendapati sang buah hati lahir ke dunia. Aku pernah mendapati di ICU, seorang ibu, hamil anak ketiga. Pas sebelum lahiran, si ibu yang mengalami exlampsi berat kemudian, dilakukan SC. Pasca bedah, si ibu mengalami sepsis, sempat shock hipovolemik juga. Setelah diteliti riwayat si ibu, ternyata di dua kehamilan sebelumnya si ibu juga mengalami ekslampsi dan melahirkan dengan cara Sectio Caesaria. Tapi, si ibu ga 'jera' juga tuh untuk hamil anak ketiga dengan kondisi yang jauh lebih berraaat dari kehamilan sebelumnya. Empat puluh hari pasca lahiran, si ibu dan anak yang dilahirkannya tersebut dipanggil Allah, meninggalkan kefanaan dunia ini. Innalillaahi wainna ilaihi rooji'un.
Sedemikian 'berat'nya dan 'sakit'nya bayangan kehamilan dan melahirkan ternyata tidak membuat wanita-wanita yang menikah surut semangatnya untuk bisa merasakan kehamilan. Bahkan keinginan itu seperti keinginan yang amat sangat ingin segera menjadi wujud nyata. Setiap wanita yang telah menikah, pasti 'menginginkan' kehadiran makhluk bernyawa di dalam perutnya :). Makhluk bernyawa dalam perut? Hehe, bukan cacing yaaa. Tapi janin, calon debay :D
"Kalo versi candaan temanku, "Lebih pengen punya perut gendut ketimbang langsing yaah?" Hehe.
Jika ada yang mengatakan bahwa ia tak ingin hamil dan melahirkan, itu hampir bisa dipastikan bahwa ia sedang mencoba membohongi dan mengelabui fitrahnya. Fitrah keibuannya.
Tapi yang jelas, kehamilan bukanlah sebuah 'perlombaan' semacam pertanyaan yang lebih tepat disebut pernyataan "Saya duluan nikah dari dia, tapi koq dia duluan hamil?"
Segalanya tak pernah terlepas dari ketetapan-Nya. Dia Maha Mengetahui kapan waktu yang terbaik buat para calon ibu yang pengen banget banget banget jadi emak-emak :). Calon ibu yang menginginkan dan mendambakan serta mencita-citakan hadirnya generasi-generasi Rabbani dari rumah-rumah mereka. :)
Semangat yaa Calon Ibu-ibu, baik yang sudah maupun yang belum diamanahkan Allah... :)
*menyemangati diri sendiri niih.... Jleb :D
aku dulu agak lama menunggu Fatih, hampir satu tahun, tapi hampir tidak menunggu utk Fathia. Begitulah takdir Allah, we never know..and the ink had dried in lauh al mahfuzh. Tapi tidak ada yang bisa merubah takdir selain do'a. semangat ya Fatheeel ^_^
ReplyDeleteIyaaa say, syukran yaah Rahma Ummu Fatih :)
ReplyDelete