Akhir-akhir ini istilah "blunder" sedang menjamur yak? Seiring dengan menghangatnya susasana jelang pilpres. Tenaaang, brow! Aku ga akan ngomong soal Blunder Pilpres koq. Mungkin sudah banyak yang jenuh. :D
Blunder yang akan kuceritakan kali ini adalah blunder-blunderan. Lho? Mungkin setiap kita pernah mengalami yang namanya blunder. Melakukan kesalahan yang mungkin akan merugikan diri kita sendiri atau setidaknya membuat kita malu besar atas ke-blunder-an itu. Mungkin kesalahan itu sudah berlangsung lama, tapi masi membekas hingga sekarang. Setidaknya, setiap kali mengingatnya, membuat wajah kita bersemu merah menahan malu dan ingin cepat-cepat mengenyahkannya dari pikiran yang sempat terlintas.
Ahh, blunder. Kadang rasanya ingin sekali kita memaki diri sendiri atas kesalahan lalu--blunder--itu. "Mengapa aku bisa sebodooohh iniiii?"
Tapi yakinlah, kita melakukan suatu blunder, itu artinya kita adalah manusia. Bukan malaikat. Dan adalah sesuatu yang mustahil jika kita tidak pernah melakukan kesasalan. Karena itulah, Allah menyediakan fasilitas taubat. Sebab kita adalah manusia. Sebab manusia PASTI tak luput dari kesalahan. Dan Allah akan berbangga atas taubat hamba-Nya.
Percayalah, bahwa kesalahan--blunder--yang pernah kita lakukan tidak sepenuhnya buruk selama kita belajar dari kesalahan itu dan berusaha untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Parameternya bukanlah menjadi lebih baik dari orang lain, apalagi hanya merasa lebih baik! Parameternya adalah apakah kita menjadi lebih baik dari diri kita yang dulu.
Yuk ahh semangaaatt!!!
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked