Sudah lama tak ngeblog. Hehe... Sambil menunggu Banana Sponge Cake dipanggang, akhirnya ngebuka blog juga. Betewe, aku nge baking bukan karena rajin (semacam disclaimer kah? Ekekekeke 😂). Tapi karena kepengeeeeen cake-cake an yang mana akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi. Wkwkwk... Kemarin habis meng-kholas-kan kue sarang semut. Sebelumnya marmer cake jadul. Apaaah??? Sejak kapan emak Aafiya doyan ngebaking beginiiih. Hihi... Padahal sebelum-sebelumnya bukanlah penggemar yang namanya cake. Sudahlah, bukankah ini berdampak positif? Hehehe.... Selain itu, karena ga kepengen membuang pisang yang kelupaan dikeluarkan dari plastiknyee abis beli di supermarket. Jadinya itu pisang mulai membusuk jika tidak cepat-cepat dimakan (aka dijadikan kue) 😁...
Baiklah, tanpa memperpanjang cerita, akhirnya kepada blog juga aku pulang. Blog itu bagiku ibarat rumah. Cape aktifitas di medsos (yang pada kenyataannya cuma dilihat-lihat ajeee, dan sempat off dari medsos beberapa bulan dengan menonaktifkannya) tanpa ngapdet status de el el..., akhirnya tetap sajaa aku cuma bisa berpanjang lebar cerita apaaaa ajaah cuma di blog. Sekedar leisure time, atau me time lah yaaa... Aku bukan viewer hunter. Ini adalah 'rumah' untuk me-release sahajaaa.... Postingan blog ini jauh berkurang setelah menikah bukan karena malas ngeblog sih. Karena sudah ada seseorang yang menjadi tempat merelease segala rasa di hati di mana menceritakan apapun kepadanya selalu menyenangkan. 😍😘😘
Jadi, yang di blog tinggal residunya ekekekekekeke....
Lho, belum masuk ke inti cerita? Ekekekeke... seperti biasaaaa, muqaddimah lebih panjang dari intinya... 😋
Jadi kembali ke judul tentang Nama dan Menamai. Dulu aku juga pernah cerita kan yaa, tentang orang minang (kayaknya bukan orang minang doang deeh) yang senang menamai anaknya dengan nama yang agak kebarat-baratan (maklumi sahajaaaa, kan sumatera BARAT) hihihi.... Nah, namaku termasuk nama yang sering dipertanyakan sejak jaman masi SD hingga jauhhh keperantauan sini, di Riyadh. Tetaaappp sahajaaa banyak orang yang kepo mengenai namaku. Apa sih artinya. Komen2 yang tendesius mengatakan "Namanya kamu unik deh" (ini mah ke-PD-an tingkat tinggi wkwkwkwkwk). Meskiii, asal katanya berbahasa arab, orang arab pun ga ngerti... hihi... Kebanyakan begitu sih yaaa... Karena ada modifikasi kreatifnya kalii wkwkwkwkwk...
Nah, cerita soal nama ini, aku pernah dapat pertanyaan dari seorang dokter ketika kita ke klinik dulu. Dia seorang sudanese.
"Are you convert?"
Hah? Aku melongo dongs. Ini kali pertamanya aku dipertanyakan begituuu. Hiks...
"No" jawabku
"Because your name not an islamic name. Why your name "Fathelvi", not Aisyah, Khadeejah etc. So i think you are convert." Even namaku asal katanya bahasa arab sekalipun, tapi aku dipertanyakan apakah aku seorang muallaf. Huhu...
"I growth in muslim family. My father, my mother and all my family is muslims. But it's common in my country to named by another name. I mean not islamic name."
Lain ceritanya dengan suami, yang juga sempat dikira bukan seorang muslim oleh salah seorang teman suami yang berkebangsaan Syiria. Hingga suatu hari, dia berjumpa dengan suami di masjid habis shalat.
"Woww.. i'm so sorry, I think you are not a muslim." Katanya sedikit menyesal mungkin yaa ehehehe (dugaanku ajah sih. Abu Aafiya tolong luruskan yaaa 😘). "Because your name not a muslim name"
Dan mengalirlah cerita bahwasannya kalo di Syiria, MUSTAHIL AQLI orang yang bernama kebarat-baratan semisal Dave, Antonius, Angel dll (maaf buat yang bernama sama, bukan bermaksud menyinggung. Toh aku sendiri juga sama koq, sempat dikira bukan muslim jugaa) adalah pemeluk agama ISLAM. Dan juga mustahil aqli orang yang bernama Mahmud, Ahmed, Aisyah dll beragama selain islam.
Lalu suami menjawab, bahwasannya di Indonesia biasa saja terjadi bahwa seseorang bernama David, Antonio, Angel, dan nama kebarat-baratan lainnya tapi mereka adalah seorang muslim. Iya, itulah perbedaan kulturnya.
Mungkin oleh sebab itulah, aku yang dulunya sempat kepikiran memberi nama anak dengan nama yang unik (katanya asal kata bahasa arab tapi nyatanya orang arab sendiri susah mengartikannya) dengan ejaan yang mungkin agak sulit dibaca (ekekekeke... nama anak2 jaman now kadang memang sulit untuk aku eja) akhirnya berpindah haluan. Dulu, ingin sekali memberi nama anak dengan kata yang unik, nama yang tak biasa. Tapi begitulah. Hidup itu dinamis. Segalanya mungkin saja berubah. Preferensi apalagi. Hehe...
Sekarang, aku lebih senang dengan nama-nama yang yaaa katakanlah terlalu mainstream. Ada jutaan orang dengan nama yang sama mungkin. Nama sahabat dan sahabiya misalnya. Dan nama yang lebih mencerminkan kalau si anak adalah seorang muslim/muslimah. Bukan nama yang kebarat-baratan atau nama yang terdengar unik atau bahkan sulit dieja. Biar dikata, nama sejuta umat (hehehehe...), yang penting dalam do'a tersebut ada sebuncah do'a dan harapan bahwasannya si anak meneladani sahabat atau sahabiyah yang kami sematkan padanya.
Ini tentulah bukan menyalahkan apalagi menganggap remeh dan memandang sebelah mata para orang tua yang menamai anaknya dengan nama kebarat-baratan. Wallahi, tidak sama sekali! Aku percaya, setiap orang tua pastilah menamai anaknya dengan nama yang baik, terkandung do'a dan harapan membersamai nama itu. Aku juga tidak sinis terhadap orang yang preferensinya memberi nama anak bukan dengan "nama islami" yang dimaksud oleh teman Syiria suamiku atau Dokter Sudan yang sempat bercakap denganku itu. Selama itu bukanlah nama yang buruk yang jelas dilarang oleh Rasulullah, it's OK. Ini hanyalah menyoal preferensi saja koq. Hehe...
Aku juga tidak sedang menggiring opini agar orang-orang berbondong-bondong untuk menamai anaknya dengan preferensi sama denganku. Selama itu baik, tidak ada yang salah in shaa Allah...
Aku ingin menamakan anak ketiga kami nantinya; Khaleed (jika dia seorang laki-laki dengan harapan setangguh panglima perang Khaleed bin Waleed) atau Maryam (jika seorang perempuan dengan harapan meneladani wanita suci yang menjaga kehormatannya, salah satu dari 4 wanita yang mulia). Hehe.. Semoga anaknya sihat-sihat lahir dan batinnya, lancar-lancar segala prosesnya nanti. Aamiin yaa Rabb... Bantu do'a yaa teman-teman...
Halo bimo, apa kabar? Hehe iya sudah lebih dari 1 tahun yang lalu berganti wajah blog. Dan juga sudah hampir 5 tahun berdomisilu di Riyadh. Shukron yaa kunjungannya :)
ReplyDelete