Lebih dari 20 tahun yang lalu, masih kelas 2 SD kala itu (liburan naik kelas dari kelas 2 ke 3). Tas yang dipakai dari kelas 1 SD sudah rusak. Dan aku dan adik pun minta ke ayah untuk dibelikan tas baru. Bukannya membelikan tas baru, ayah malah membawa pulang kain dari pasar. Ternyata ayah tak membelikan kami tas. Tetapi, ayah menjahitkannya sendiri untuk kami. Printilannya diambil dari tas lama. Jadi masih ada merek-mereknya gitu (bekas tas lama) hehe. Dan ternyata, tas itu bertahan hingga 6 tahun lamanya. Tidak robek. Tidak rusak. Jika bukan karena warna yang memudar dan usang, mungkin tas itu masih aku pakai hingga SMA. Hehe...
23 Tahun berlalu setelah masa itu. Kini giliran anak-anakku (cucunya Ayah alm) yang meminta dibikinkan tas. Hehe.
Meski ayah tak pernah meminta kami untuk membuat segala sesuatu. Bahkan aku juga tak pernah diajarkan menjahit oleh ayah. Praktis, aku mulai belajar menjahit dari nol itu malah setelah di Riyadh karena termotivasi pengen bikin gamis buat princess. Karena sulit menemukan gamis lucu di sini. Hehe. Harus import dari Indonesia. Ayah tak pernah menyuruh kami bebikinan sendiri. Tapi beliau mencontohkan langsung. Bukan cuma tas, bahkan bad frame/dipan tempat tidur kami sejak kelas 3 SD pun dibikin ayah DIY. Sampai sekarang dipan itu bahkan masih digunakan (alhamdulillah kuat yaa ma shaa Allah). Berbagai "kreatifitas" ayah yang kami lihat. Bukan saja soal jahit-menjahit. Termasuk menanam padi ala mina di mana padi di kelilingi kolam ikan.
Bertahun-tahun kemudian, itu menjadi pelajaran berharga bagi kami, anak-anak beliau. Meski kala itu, mungkin kami belum mengerti. Tapi, bertahun-tahun kemudian menjadi inspirasi. Dan aku berharap, kelak mereka juga memahaminya dan menjadi inspirasi bagi mereka.
Tentang keinginan permintaan anak untuk membeli sesuatu; ada yang langsung dipenuhi apalagi sangat penting dan mendesak. Ada yang bisa ditunda. Ada yang tak harus dikabulkan. Apalagi hanya mubadzir dan mendatangkan mudharat. Ada yang dijadikan hadiah. Daaan ..., ada pula yang bisa dibuat bersama (DIY). Tidak semuanya harus beli kan? Hehe ... Semoga kelak, juga menjadi inspirasi buat mereka.
Homemade Ransel, ma shaa Allah tabarakallah.
Ukuran suka-suka 😁
Bordiran nama pakai mesin jahit biasa, dibikin manual juga 🤭
Bahan dari kanvas, inport dari Indonesia. Kekeke...
Hanya berbagi, semoga menginspirasi.. (ke-PD-an) 🤣🤣🤣
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked