Salah satu hal yang sangat menyedihkan dalam hidup ini adalah kehilangan! Kehilangan sahabat, teman, orang yang sangat kita sayangi. Tapi, kadang, ada kalanya kehilangan itu menjadi sebuah keharusan. Meskipun tak sepenuhnya pergi, tapi itu sama saja artinya, ketika didapati sosok itu sama sekali berbeda. Bukan. Ini bukan kau yang dulu. Ini bukan kau yang aku kenal.
Menyedihkan? Memang!
Tapi biarlah. Biarlah kemudian hanya menjadi catatan silam,--meskipun indah untuk diulang--tapi pahit untuk dikenang. Pahit, karena mengenangnya juga berarti mengingatkan pada kehilangan.
Jika memang melenyapkan segalanya adalah lebih baik, maka aku juga memilih untuk melenyapkan. Tak mudah memang. Tapi--menyakitkannya--itu harus. Ya, harus! Apalagi jika itu sudah jadi pilihanmu. Aku bisa apa?
Atau, mungkin hanya aku saja yang menganggapmu sahabat, menyayangimu, mencintaimu--sementara kau tidak? Ah, berarti aku telah menepuk angin. Selamanya, menepuk angin takkan pernah menghasilkan bunyi. Semua juga tahu, bahwa suara dan bunyi hanya akan ada ketika ada dua tangan yang saling menepuk.
Ya, biarlah. Jika memang begini adanya.
Jika takdir-Nya masih akan mempertemukan kita--semoga--maka tak seorang pun dapat menghalanginya.
Meskipun dengan berat hati, harus kukatan, aku tak ingin lagi berharap, untuk menjadi sahabatmu. Aku tak ingin lagi berharap, untuk mendapatkan sayang dan cinta yang sama. Karena sesungguhnya begitulah hakikat cinta dan sayang, membiarkan mereka yang kita cinta dan sayangi, memilih sahabat lain yang lebih mereka cinta dan sayangi.
Haha, postingan error!
Tapi, kehilangan itu..tetap saja, SELALU BERAT!
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked