Hemm....
Jadi ingat terapi gen.
Terapi gen itu, adalah sesuatu yang sebenarnya cukup efektif untuk terapi soalnya sifatnya TARGETED, artinya hanya TARGET obat saja yang berinteraksi dengan si obat dan langung ke GEN pengKODE protein yang bertanggung jawab terhadap regulasi tubuh, sehingga efek samping lebih minimal. Artinya, terapi gen yang dirancang dengan suatu drug delivery system yang sedemikian rupa dapat bekerja pada bagian patologis dari tubuh, tanpa harus ke mana-mana, tanpa harus ke semua reseptor yang ada di sekujur tubuh yang pada pengobatan konvensional sering kali menyebabkan Adverse Drug Reaction (tipe A karena terkait pharmacologic response). Jadi, sebenarnya terapi gen adalah pengobatan yang efektif. Apalagi untuk meng-knock out sel kanker. Pada prinsipnya, semua sel kanker dapat diterapi ASALKAN kita mengetahui sekuens gen pengkode protein pada sel kanker yang mengalami mutasi sehingga diekpressikan berbeda itu dan kita mempunyai suatu Delivery system yang dapat sampai dan dikenali dengan baik oleh si target. #haha,apasih Fatheeellll?? (hehe, jika kau tak pernah mempelajari farmakologi molekular, pernyataan tersebut pasti membingungkan yah? sudahlah. tak dimengerti juga tak mengapa. aku hanya sedang menyeracau saja).
Salah satu kekurangan dari terapi gen adalah OVER EXPRESSION. Gen remedial, gen yang akan memberikan perbaikan itu semisal pada kasus Cycstic Fibrosis, bahwa gen itu meng-ekspressikan secara berlebihan protein peng-kode kanal kalium itu, sehingga akibatnya juga justru tidak baik.
Ah, gen yang sekecil itu saja (bahkan tak terlihat secara kassat mata), jika over expression, bisa mengakibatkan kefatalan pada diri manusia. Gen yang ukurannya mungkin seper-triliyun dari ukuran tubuh manusia itu sendiri (karena ukurannya sudah NANO bahkan PIKO yang itu artinya sepermiliyar atau sepertriliyun), bisa menyebabkan kefatalan pada manusia. Lalu, bagaimana dengan tindakan kita? Tindakan kita yang over ekpressi. Pasti lebih banyak lagi kefatalannya. Dan itulah yang kemudian terjadi. Padaku. Menampar. Sekaligus jadi cemeti.
Ini keisengan kali kesekiannya yang berbuntut panjang. Over expression. Kadang, sering aku bertanya pada diriku sendiri, "Haihhh, kenapa sihhhh Fathel, terlalu ekpresif? Over expressive!" Terlalu mudah mengekspresikan sesuatu tanpa pikir-pikir panjang dulu. Padahal, bisa saja over ekspressi itu berbuntut panjang. Jika keisengan dan spontaneous ekpressi itu tak berakibat fatal, ya so so lah. Tapi, kebanyakan kan buntutnya panjaaang. Berkali-kali kenak batunya, tapi kenapa tak pernah jera?! Keledai disebut dungu, jika udah 2x jatoh pada lobang yang sama. Itu keledai loh. Yang dungu, lagi! Lha, iniii, udah berkali-kali. . . (berartiii....??? hemm..., tak usah diteruskan, hee....).
Ya sudah. Sekarang sudah bertubi-tubi kan yah, keisenganmu berbuntut panjang Fathel?
Jadi, ambillah pelajaran! Ambil PELAJARAN!
Tak apalah tersalah. Tapi, tersalah yang kemudian kita harus belajar darinya, untuk memperbaikinya di kemudian hari. Jadiiii, ke depan harus EXTRA HATI-HATI dengan yang namanya ISENG dan OVER EXPRESSION! Mikkir duluuu sebelom ber-ekspressii doong! Jika alibinya adalah, "Aku adalah orang yang spontaneous, terlalu mudah untuk ber-ekspressi," yaudah, jangan berselindung dibalik alasan itu saja. Harus diubah! Perlahan-lahan saja. NDa harus ekstrem juga, karena kebanyakan perubahan yang ekstrem itu justru bertahan sebentar saja.
Okeh, be better yah Fathel. Do your best!
Yakinlah, untuk menjadi lebih baik, segalanya bisa diubah ko. Selama kau berazzam untuk berusaha menjadi lebih baik lagi, insya Allah segalanya BISA!
Warning hari ini adalah : THINK and DO NOT OVER EXPRESSION!
Ah iyaa, jadi ingat nasihat yang menggugah siang ini adalah, sebelum kau lakukan apapun itu, harus dipertanyakan dulu, "Kira-kira Allah ridho nda yah dengan apa yang akan saya katakan atau lakukan?"
Jadii, keyword nya itu adalah "Kira-kira Allah ridho, nda?"
Nah, ini menjadi penting adanya untuk wara' pada setiap kata-kata maupun tindakan yang akan kau lakukan, Fathel. Siipp, nasihat siang ini bener-benar TEPAT SASARAN.
Tentang kesalahan lalu, biarlah! Toh kau juga takkan bisa kembali ke masa lalu. AMBIL PELAJARAN dan TAK LAGI TERULANG di HARI DEPAN.
Wokeehh, semangaaaattt Fathel.
Yakinlah, SETIAP MASALAH PASTI PUNYA PENYELESAIAN. SETIAP PERSOALAN PASTI PUNYA JAWABAN. Asal kau bersedia MENGHADAPINYA SAJA!
Siiiipp??! SEMANGAT!
If you have a problem, FACE it, not FACEBOOK it!
Hehe...
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked