Anniversary

Semakin ke sini, blog ini makin senyap. Dan salah satu apps yang hampur tidak pernah aku buka adalah "blogger". Hehe. Karena kesibukan dunia nyata, atau tenggalam dalam distraksi sosmed yang mengangkat issue2 terkini. Entahlah...
Jadi, biar postingan di tahun 2025 ini enggak sendirian, mari kita bikin tandemnya. Hehe.

Baiklah. Bahas soal anniversary, kali ini bukanlah cerita perayaan sekian tahun pernikahan. Bukan. Karena, sejak sekian tahun silam--dengan izin Allah--kami tidak lagi merayakan yang namanya anniversary pernikahan atau pun ulang tahun--meskipun hanya sekedar ucapan "happy birthday". Kami memutuskan untuk tidak melakukan perayaan apapun dan tidak mengistimewakan pertambahan umur. Hanya boleh 2 perayaan bagi kami yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Di sana kami bergembira dan berbagi hadiah.

Nah anniversary yang aku maksud kali ini adalah... hal yang sederhana saja. Anniversary setahun jalan pagi di taman Rawdah. Hehe.

Alhamdulillah sudah setahun kurang lebih (tapii lupa kapan mulai persisnya pada tanggal berapa) kami memulai untuk "investasi jangka panjang" dengan berolahraga di taman Rawdah. Hanya sebuah ikhtiar--semoga bisa meluruskan niat karena Allah--agar lebih bugar terutama karena usia sudah menjelang 40 tahun.
Dulu ceritanya kami hanya berolahraga random di taman dekat sekolah anak (al manar park), treadmill di rumah atau sekedar dumbell saja. Tapi yaa kadang bareng kadang enggak. Sampailah suatu ketika aku ngajak suami untuk jalan di taman Rawdah aja. Niat awalnya cuma seminggu tiga kali aja. Tapi, ternyata sangat menyenangkan jalan pagi di taman Rawdah. Dopamin dan endorfin melimpaaah inii alhamdulillaah...

Secara lokasi sangat strategis karena tidak begitu jauh dari sekolah anak-anak. Dan akses untuk pulang lebih enak dibanding taman Al Manar. Secara ukuran jauh lebih luas. Dan secara fasilitas jauh lebih lengkap. Di taman Rawdah selain sarana buat pejalan kaki dan jugging yang sangat nyaman, ada lapangan basket yang bisa dimanfaatkan unlimited dan gratis, alat-alat gym yang juga free of charge seperti eliptical, sepeda statis, angkat beban, stepper dan sebagainya. Taman ini juga sangat rindang dibanding taman lainnya. Di musim panas di mana suhu musim panas bisa mencapai 48 derjat celcius, taman ini masih memberikan kenyamanan untuk jalan pagi di bawah pepohonan yang sejuk. Jauh dari asap kendaraan dan ga perlu harus rebutan badan jalan dengan pengendara sebagaimana pas kami jalan di kampung halaman yang fa tersedia arena seperti ini, jadinya rebutan jalan sama pengendara dan asap kendaraan pun tak terhindarkan. Bagi kami, taman Rawdah ini adalah paket lengkap yang sangat tidak membosankan ma shaa Allah.

Tidak terasa sudah setahun aja jalan pagi di taman Rawdah. Sungguh fasilitas yang sangat bagus disediakan oleh pemerintah Arab Saudi untuk warganya maupun pendatang. Dalam setahun ini, ada banyak hal "menakjubkan" yang kami jumpai. Beberapa orang yang konsisten jalan pagi di taman dan kami pun mengenalinya. Ada bapak yang cukup berumur dan sangat fit lari pagi. Aku aja udah ngos-ngosan rasanya buat jogging. Padahal dulu pernah ikut lomba lari/maraton utusan sekolah pas MTsN hehehe. Ada bapak yang jalan selalu sambil berdzikir (enggak lihat HP sama sekali). Ibu2 yang jalan kaki sambil dengar muratal. Bapak2 yang jalan kaki sambil tilawah (bawa Al Qur'an fisik). Bapak2 yang menyempatkan shalat dhuha ketika olahraga (karena di taman juga ada mushalla terbuka yang karpetnya dibuka tutup/digulung) dan bisa dimanfaatkan kapan saja. Ada ibu2 yang jalannya cepat banget ngalahin bapak2. Dan ada kakek2 yang bahkan sampai menghadiahkan boneka untuk Khadijah dan Maryam ketika ikut kami jalan pagi. Ada bapak2 yang kami sebut dengan "Abu Hurairah" yang hampir setiap hari membawakan makanan kucing untuk kucing2 liar di taman yang jumlahnya buanyaaak banget. Ada bapak "sultan" yang sepatunya gonta ganti tiap hari dan mobilnya juga gonta ganti tiap hari. Hari ini Merci, besok ford besokannya land cruiser. Sultan banget deh. Hehehe. Dan, orang-orang baik yang setiap hari berbagi air minum gratis. Digeletakin gitu aja dan pasti selalu habis sama orang orang yang kehausan ketika olahraga.
Jalan di taman rawdah bukan berarti semua orang berpakaian olahraga. Bapak2 masih banyak yang pakai Thoub (sejenis gamis bapak2 khas arab), dan ibu2nya masih pakai abaya. Meskipun sesekali kami melihat ada ibu2 yang pakaiannya kurang sopan (since di sini abaya sudah tidak wajib lagi) tapi itu sangat jarang. Yang menutup aurat tetap lebih banyak. Alhamdulillaah...

Setahun ini, bukan berarti selalu semangat. Ibarat iman yang yazid wa yankus,begitu pula semangat olahraga. Pasang dan surut. Ketika semangat, kami pernah menempuh hujan (dan sedikit angin meskipun bukan badai) demi jalan kaki pagi, namun ada masa juga yang nyeret kaki kayak nyeret barbel 20 kg. Wkwkwkwk...

Akan tetapi, bersama itu...lebih saling menguatkan dibanding sendirian. Makanya, partner dalam olahraga itu sepertinya sangat penting. Dan partner yang terbaik dalam olah raga adalah partner hidup kita sendiri ma shaa Allah tabaarakallah.

Jalan pagi bukan sekedar olah raga. Tapi waktunya bercerita bersama. Orang orang menyebutnya pillow talk. Kami menyebutnya walking talk. Mulai dari cerita yang serius, bahas anak, bahas politik wkwkwkw, bahas palestina, hingga cerita ngalor ngidul dan ketawa bareng. Allahumma baarik. Jadi, momen olah raga pagi menjadi hal yang selalu dinanti. Alhamdulillaah...

Semoga Allah jadikan istiqamah dalam kebaikan ini. Dan jangan lupa untuk meluruskan niat semoga tetap ada nilai kebaikan di dalamnya.

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked