Perniagaan yang Amanah

Kali ini aku akan berbagi cerita soal beli air galon. Xixixixi... Kalo di Indonesia, untuk keperluan memasak (masak nasi, masak air, masak sayur dan lain-lain) cukup mengambil air dari sumur. Air sumur di Indonesia in shaa Allah bersih. Biasanya kalau di rumah, ibu menyiapkan 1 wadah khusus yang dipakek untuk menyimpan air untuk keperluan memasak. Apalagi kandungan mineralnya juga bagus yaa. Hehehe. Kalau untuk keperluan minum sendiri, biasanya air dimasak lagi kan yaa hingga mendidih.

Naaah, itu semua ga akan berlaku di sini! Air yang mengaliri untuk keperluan rumah tangga merupakan air suling dari air laut. Ya kalii di gurun ada sumur 😆. Ya ga ada laaaaah... ekekekekke... Bayangkan, air-air itu "didatangkan" dari jarak 400 km. Soal teknologinya, ma shaa Allah... udah canggih lah yaaa. 

Naaah, berhubung itu adalah sulingan air laut, mau ga mau tetap saja masih ada "sisa endapan" garam walaupun dengan kadar yang sedikit. Aku sering temukan wadah-wadah yang abis dicuci lalu dibiarkan lama dengan posisi tidak dimiringkan agar airnya turun tapi dengan posisi di mana ada genangan sedikit air lalu mengering sendiri, maka akan ada residu putih yang agak mengeras. Itulah garam! Saluran air juga lebih sering mengalami kerusakan karena adanya garam tersebut. Oleh sebab itulah makanya air ini tidak dipakai untuk kebutuhan memasak.

Lalu pakai apa untuk keperluan memasak? Yup! Air galon. Tapiii bukan kayak beli air di depot galon air. Air galon di sini adalah air galon kemasan. Sama kayak kita kalo beli galon aq*a kalo di Indonesia. Naahh, proses pembelian isi ulangnya yang pengen aku ceritakan di sini.


Kami memang memilih n*stle sebagai air galon (iyaa... memang produk b*ikot... hiks hiks...). Tapii karena kemudahan prosesnya makanya kami lebih memilih ini. Kami tinggal di lantai paling atas (lantai 3) ga ada lift. Ga kebayang juga mau angkut-angkut galon ke lantai 3. Naah beli air galon n*stle ini benar-benar "memanjakan" kami sebagai costumer. Prosesnya sangat manageble dan..... karyawan antar jemput galonnya AMANAH!

Pertama kali sebelum beli galon kita registrasi dulu di web nya (wuiihh canggih yaaa, beli air galon aja pakek registrasi segala.. ekekeke. Ntar kepikiran di Indonesia mau bikin layanan kayak gini aaahhh.... semogaa... semogaaa..). Lalu kita akan dihubungi sama costumer service nya untuk detilnya termasuk alamat rumah. Naah pada hari rutinnya (misal buat area Nahda--tempat tinggal kami--pada hari Rabu pagi, tapi di district lain bisa berbeda. Bisa hari kamis, bisa hari selasa juga) petugas yang delivery galon akan membawakan booklet kupon yang kita request. Booklet kupon itu bisa isi 100 kupon, bisa isi 50 kupon ataupun 20 kupon. Tapi kebijakan terbaru adalah booklet 90 kupon dan 60 kupon serta 20 kupon. Jika kita adalah pelanggan baru, kita dapat gratis 5 tabung galon berserta isinya tentunya (masa galon kosong kekeke) untuk pembelian 100 kupon, gratis 3 tabung galon untuk pembelian 50 kupon dan gratis 1 tabung galon untuk pembelian 20 kupon. Dalam penukaran kuponnya, 1 kupon untuk redeem 1 galon air.

Penampakan Kupon Galonnya



Booklet kuponnya


Petugas delivery akan mengambil galon kosong dan menggantinya dengan galon baru yang berisi air (tentunya harus ada kuponnya untuk menukarnya dengan galon terisi penuh dong yaa hehehe) pada hari tertentu (seperti yang aku bilang di atas, di district tempat kami tinggal, jadwal rutinnya pada hari rabu pagi). Kita cukup meletakkan galon kosong di depan pintu rumah beserta kuponnya pada malamnya trus tinggal bobo cantik deeh. Besok paginya... taraaaaa... galonnya sudah berganti dengan yang full. Tanpa harus repot-repot nelponin bolak-balik si tukang galon. Begitulah setiap rabu. Kita ga perlu pusing mikirin galon yang kehabisan karena petugasnya akan datang setiap waktu yang ditentukan tanpa sibuk-sibuk kita telponin. Enak kan yaaa... Pengen deeh bikin kayak gini jadi usaha alias bisnis. Ekekekeke.... Memanjakan costumer banget soalnya. Berabenya kalo kita kelupaan narok galon doang. Misal lupa kalo hari ini hari rabu dan belum taro galon kosong di depan pintu rumah!! Hihi... Tapii so far sih aku masih ga masalah karena punya galon 5 pcs (dapat gratisan dari beli kupon pertama kali) dan dapat hibah 5 botol galon lagidaro teman yang exit. Jadi total ada 10 galon. Kekekeke.... Naah kebutuhan air galon cuma 2-3 pcs seminggu. Jadi kalo kelupaan narok di hari rabu, masi ada stok. Kecuali kalo lupa berturut-turut 3 minggu. Ini bari berabe. Hihi...

Gimana kalo kupon habis??? Naahhh inilah inti ceritaku sebenarnya yang memiliki preambule yang panjaaaaang di atas wkwkwkwk... Tentang amanahnya mas-mas delivery galon (emang orang jawa panggil mas?! Ya enggaklaah... Kekeke).
Harga 1 booklet isi 60 (yang versi terbaru) yang mau kami beli adalah 480 SAR. Sekitar 1,8jt kalo dirupiahkan. Kedengarannya mahaal yaaa. Heuheu... Tenaang itu bukan buat sekali minum koq. Hehehe... Biasanya 60 kupon itu untuk 7 bulan-an. Jadi, sekali beli kupon untuk 7 bulan ke depannya. Harga 1 galon adalah sekitar 30rb rupiah. Hampir 2 kali lipat harga segalon aq*a kalau di Indonesia yaa. Tapi kan itu udah include delivery sampai pintu rumah, dan udah diangkutin ke lantai 3 lagi! Memang biaya hidup di sini rata-rata lebih tinggi dari Indonesia. Tapi dalam beberapa hal lebih murah juga siiiihh. Hehehe... Apalagi di sini banyaaak diskon untuk kebutuhan groceries.

Pas kupon habis, kami cukup meletakkan uang di depan rumah dan bikin tulisan "we want to buy new coupons booklet" sambil meletakkan uangnnya diikat pakai karet. Transparant gitu. Ga pakek amplop-amplopan (amplop maah serangan fajar kaliii... Jangan mau terima yang beginian yaaaa). Kebayang ga sihhh, narok uang 1.8jt di depan pintu rumah di mana bisa aja digondol orang tak bertanggung jawab, dibawa kabur atau apalaaah. Kalo tukang delivery galonnya ga amanah kan bisa aja dia ambil uangnya trus kabur. Toh selama ini aku juga ga pernah berjumpa denga tukang delivery galon. Jadi ga bisa diaduin juga dan ga bisa nuduh juga. Kan ga tukang delivery galon aja yang berpeluang ngambil uangnya. Bisa juga tetangga kan yaa yang 1 building yang punya akses ke depan pintu rumah kita.

Transaksi cukup taro uang di luar diikat karet dan bikin tulisan pengen beli galon (kebetulan minggu kemarin uangnya kurang karena bookletnya jadi 60 kupon yang sebelumnya 50 pcs, jd ini yang ditaro di luar cuma sisanya yang kurang aja)

Ma shaa Allah tabarakallah. Mereka amanah. Uang segitu banyak cukup dengan modal "percaya" aja diletakkan begitu saja di pintu rumah tapi Alhamdulillaah tetap diganti dengan booklet. Bukan dibawa kabur. Ma shaa Allah. Aku sungguh kagum dengan keamanahan mereka. Dan juga dengan kondisi yang relatif aman seperti ini, ma shaa Allah. Semoga terus begitu yaaa...
Kalau di Indonesia aku sungguh ga yakin deh, naro uang 1.8jt di depan pintu rumah tanpa pengawasan. Apalagi CCTV. Mana ada CCTV di rumahku. Kalo Di Indonesia mungkin belum 5 menit mungkin udah raib. Aahhh... semoga sajaa di Indonesia nanti bisa begini yaaa... Aamiin yaa Allah.... Aamiin yaa Allah...
Read More

Pengalaman Pemilu di Riyadh tahun 2019

Pemilu 2019 alhamdulillah telah terselenggara di Riyadh, Arab Saudi pada tanggal 12 April 2019. Tapiii, penghitungan suara akan dilakukan serentak dengan pemilu di Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 April nanti in shaa Allah.

Pemilu 2019 ini sangat-sangat berbeda dengan pemilu 2014 lalu. Terasa banget ke-crowded-an nya. Tingginya animo masyarakat Indonesia di Riyadh untuk pemilu kali ini membuat pemilu ini terasa sangat-sangat berbeda. Banyak orang yang terpaksa harus golput karena tidak bisa mencoblos. Jadi, pagi-pagi udah datang ke KBRI, tapi antrian puanjaaaaang sampai 3 jam lebih tapi akhirnya tidak bisa mencoblos karena sudah harus balik lagi ke tempat kerja. Terutama yang bekerja di perumahan (ART) yang ijin majikannya cuma sebentar saja. Sayang sekali sebenarnya... hiks.

Formulir C6 sendiri harus diprint di tempat. Hal ini membuat antrian semakin mengular karena keterbatasan SDM dan device. Dengan peserta pemilu yang membludak (meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2014), benar-benar tidak mengakomodir.

ngantri C6 (foto by Abu Aafiya)

Suami kebetulan berada di antara lautan manusia itu. Ngantri 3 jam lamanya. Membayangkannya saja sudah ga sanggup dirikuuh. heheu... Pada akhirnya ga ada lagi print out C6. Hanya dicatat manual saja. siapa saja yang punya passport Indonesia atau e-KTP atau SPLP bisa mencoblos meskipun tak terdaftar di DPT. Data DPT pun datanya diambil dari WNI yang memperpanjang passport 5 tahun terahir. Teman-teman yang sudah final exit dari Riyadh pun masih terdaftar di DPT. Daaan, sebenarnya ini membuka peluang untuk terjadinya kecurangan kan yaaa. Semoga aja ga ada yang berlaku curang.


Semoga terpilih pemimpin Indonesia yang lebih baik yaa...
Jangan lupaaa hari ini nyoblos yaa... pilih PKS dan 02 utk presidennya... otreee... (emaaaanggg ada yang bacaaa Fathel.. hahahaha... udah selesai kaliii nyoblosnyaa jam seginiii😆... pakeknya jam saudi siiihhh... jam Indonesia mah skarang udah menjelang siang kekeeke....)

Read More

Pasar Kaget Annisa: Sebuah Ide Cemerlang

Jajanan dari pasar kaget Annisa: bubur ayam, nasi rames, nasi ayam geprek dan es campur... hmmm nyummyy ma shaa Allah...
Dari dulu pengen nulisin ini... tapi belum kesampaian hehehe. Tentang pasar kaget Annisa; sebuah ide cemerlang yang menguntungkan. Keuntungan bagi pembeli; bisa menikmati jajanan khas Indonesia. Keuntungan bagi penyelenggara (dalam hal ini adalah BPKK PKS Riyadh) mendapatkan sumber dana. Hehehe...

Pasar Kaget Annisa digagas kalau tidak salah sekitar 2 tahun yang lalu dan rutin dilaksanakan setiap bulannya. Mekanismenya sederhana; beberapa orang yang memiliki passion memasak dan bisa "memproduksi makanan" dalam jumlah cukup banyak (misal 20-50 porsi) bisa mengajukan ke pengurus BPKK (digawangi oleh bidang pemberdayaan perempuan/keluarga) untuk menjadi chef bakulan makanan kuliner Indonesia. Satu kali periode; chefnya sekitar 3-4 orang yang menjual makanan Indonesia dengan menu yang tidak boleh sama. Masing-masing orang dapat jatah 2 menu. Menu didaftarkan ke pengurus di sebuah grup khusus. Setelah semuanya fix, Pengurus yang bertugas akan memberikan pengumuman mengenai menu-menu yang tersedia di berbagai grup komunitas masyarakat Indonesia di Riyadh. Sistemnya adalah pre-order.

Misalkan, seperti pasar kaget bulan ini yang berlangsung hari ini (5 April 2019), yang memang biasanya dilangsungkan hari jum'at. Kenapa jum'at? Karena itubadalah hari libur bagi aebagian besar orang. Untuk menunya berupa siomay, bubur ayam, baso malang, nasi ayam geprek, nasi rames, cilok, es campur, aneka sambel. Naah, pembeli tinggal pilih menu yang disukai, order ke pengurus sampai batas waktu yang ditentukan (biasanya 1 hari sebelum hari H). Ketika hari H, pengorder tinggal ambil di tempat dengan menu-menu yang sudah di pack. Tempatnya? Biasanya di Imarah/rumah salah satu orang Indonesia. Ma shaa Allah barokah banget rumah yang biasanya ditempati buat acara-acara itu.

Buat aku pasar kaget Annisa ini sangat menguntungkan. Bisa menikmati kuliner Indonesia apalagi pas ngidam dulu.. hihihi. Udah gitu, ma shaa Allah itu semua kan homemade yaa.. masakan rumahan. Dibuat bukan dengan sistem sakala produksi ala restoran. In shaa Allah kualitasnya pun terjaga.

Dengan berbelanja di pasar kaget Annisa berarti ikut berinfak?! Koq bisa?!!
Nah di sini letak istimewanya pasar kaget ini. Karena 10% dari total penjualan akan disalurkan untuk infaq. Pembeli beinfaq, penjual berinfaq dan dana ummat pun berdaya. Selain itu ada pemberdayaan SDM juga; belajar berniaga. Ternyata berniaga iru seru jugaa yaaa... Meskipun aku sendiri ilmunya masi cetek laah... Kayak ga punya passion gitu dalam berniaga. Hihihi... Mungkin harus lebih banyak belajar lagi. Ya harus lah yaaa!! Hehehe...


Semoga ide pasar kaget ini bisa menginspirasi terutama buat diaspora masyarakat Indonesia di belahan bumi mana pun berada saat ini... :)

Read More

Laptop Jaman Now

Fix, maret missing postingan. Heuheu...
Maaf yaa blog. Sudah lama tak disambangi. Tak terurus jadinya. Ada banyak kesibukan di bulan maret ini. Maklum, lagi musim pemilu. Apa hubungannya yaa? Kekekeke...

Oke guys, berhubung ini bulan April 2019 itu artinya kita akan menghadapi pemilu. Jangan lupaa pilih PKS No.8, dan juga Prabowo-Sandi nomor 02. Semoga Allah anugrahkan pemimpin yang amanah untuk Indonesia yang lebih baik, in shaa Allah...

Buat kamu yang berdomisili di Luar Negeri, surat suara cuma 2 ajaa yaaa... pileg DPR-RI (dapil jakarta II, jakpus, jaksel dan Luar Negeri) dan pilpres. Jangan sampai ketinggalam yaa guys... Otreeee... 😉😉😉

Di Riyadh sendiri pemilu diadakan hari Jum'at 12 April 2019, berhubung Jum'at adalah hari libur di sini. Beberapa daerah lainnya yang jauh dari KBRI, pemilu diadakan lebih cepat lagi (dimulai tanggal 8 April ini). Tapii, penghitungan suaranya tetap sama di tanggal 17 April 2019. Ada sekitar 10.000 an warga Indonesia di Riyadh tapii yang ikut pemilu paling berkisar 2000-3000 an orang saja kalau tidak salah. Karena keterbatasan transportasi dan ijin majikan biasanya siih karena mayoritas di sini kan pekerja rumahan.

Pemilu 2014 lalu juga aku ikuti di Riyadh. Itu berarti sudah hamir 5 setengah tahun aku berada di kota yang awalnya bernama Nejd ini. Waaaa... tak terasaa waktu begitu cepat berlalu...

Nah, ini judulnya apaa isinya apaa cobaa?! Hihihi... Ga nyambung banget! Harap maklum yaaa, ini baru intro yang ga berkaitan dengan isi dan inti (yang mungkin panjangnya lebih panjang dari intinya... wkwkwkwkwk...). Anggap aja temu kangen karena sudah lama tak jumpa blog. Kekekeke... Soalnya ga sempat nuliss aku tuuuuu.... Jadi emak beranak 3 ternyata lebih banyak menyita waktu. Noh, di belakang (ehh enggak dink... klo di sini dapur bukan di belakang. Kapan2 deeh aku ceritain soal desain rumah orang sini), cucian segunuuung, piring seabrek... dudududududu....

Laptop.
Benda ini akrab bagi kalangan mahasiswa (dan bahkan siswa jaman now). Tapi buat emak-emak, kayaknya HP aja udah cukup kali yaaa. Pengecualian buat emak-emak kantoran dan juga emak-emak yang hobby nguprek2 sofwer disain, video editing, atau yang suka nge-vlog.

Dahulu kala. Ketika beli laptop, biasanya "paket" nya udah include dengan penginstallan berbagai macam program/software. Mulai dari sotware sejagad raya yaitu Microsoft Office buat berbagai keperluan (apalagi mahasiswa) hingga software lainnya semisal keluaran adobe untuk keperluan photo editing, video editing. Atau keluaran corel.

Aku yaaa ngertinya begituuu. Beli laptop, sekalian dapat bonus berbagai software. Daan sudah pasti itu adalah program yang bukan original. Karena kalo original, emang mauu gituh dibagi-bagi gratisan?! Oke, sebutlah itu bajakan. Dan adalah hal yang terasa lumrah dan biasa saja. Ngopy software ke teman juga terasa biasa ajaa... ga ada rasa bersalah sedikitpun. Makluum, mahasiswaaaa. Dimaklumi kaan... kan... kaaaaan...?! Sampai-sampai antivirus pun bajakan jugaaa... Ya Salaaam...
Meskipun ada yang versi "student", tetaaap sahajaaa jutek alias ga ramah alias ga bersahabat dengan kantong mahasiswa. Parahnya lagi, aku juga ga tau itu ada versi student nya. Baru ngeeh yaa pas udah di sini, di Riyadh.

Ya, aku ga ngerti dulunya kalau segala macam software-software itu WAJIB pakek yang berlisensi. Wkwkwkwk, ketahuan banget kalo nginstall software ga pakek baca Agreement nya dulu. Langsung tekan tombol "next" aja... hihihi...

Naaah, setelah puluhan purnama tak beli laptop, surpriseeeeee.... suamiku tercinta beliin laptop 😍😍😍. Ma shaa Allah tabarakallah. Mungkin karena kasian liat istrinya penuh perjuangan menghadapi ke-lemot-an si laptop jadul ketika bikin desain spanduk, bikin video maupun pamflet. Kekekeke... Meskipun aku sebenarnya sudah biasa "bersabar" dengan laptop yang lemot atau yang tetiba "not responding" karena kelebihan beban buat nampung sotware yang makan space gedeeee, tapiii dikasi laptop yang space nya gedee itu benar-benar ga nolaaak dan senang banget alhamdulillaah... Ma shaa Allah tabarakallaah. Sebutlah ini laptop kami berdua. Eciyeeeee... hihihi... Walaupun suami lebih banyak pakeknya laptop yang dari kantor aja yang tentu saja spek nya jauh lebih besaaar dan ga dijual di pasaran. Laptop yang didesain khusus untuk pekerjaan telekomunikasi tentunya. Jadi, otomatis laptop yang baru dibeliin tersebut aku yang lebih banyak pakek. Heuheuheu...

Enaak banget rasanya upgrade dari RAM yang awalnya 2 GB jadi 8 GB. Hehehe... Alhamdulillaah... (yang sebenarnya bukan ini inti tulisanku kali ini). Laptop jaman now yang aku maksud di sini adalah tentang penyadaran bahwa aku mesti memakai software yang berlisensi bukan yang bajakan lagi. Ya, memang sih... yang bajakan juga kaga bisa diinstall di sini... 😂😂😂. Jadi, mau ga mau mesti beli yang original.

Dulu, ogah bangeett ngeluarin duit 100rb buat beli antivirus. Kemarin, kita hunting antivirus alhamdulillaah dapat promoo... yeiiiy... sekitar 120rb an laah... Mana mikir dulunya mau beli antivirus. Wkwkwkwk...

Laptop jaman now masi terinstall software gretongan aja kebanyakan... tapiii lumayan laaah untuk keperluan desain masi tercukupi dengan versi CS2 yang jaduull ituuu. Iyaaappp, di saat orang-orang udah pakek versi CC, aku tuuu masi ajaa pakek yang versi CS2 yang emang dikasi gretongan sama adobe. Gapapalaaah... Demi software yang ori... kekekke...
Kalo mau subscribe ke adobe-nya... mayan mahaaaall.. kecuali aku produktif menggunakan sofware nya. Kalo cuma dipakek sesekali ajaaa... sayang kalo subscribe katakuu maah. Aku sebenarnya lebih sukaa yang "beli putus" alias beli sekali bisa dipakek sepanjang masaaa. Hehe...

Sekarang lagi ngincer corel video studio aku tuu... Lumayan harganya.. sekitar $89 untuk versi ultimate 2019. Nabung duluuu... wkwkwkwkwk... Abisnya aku udah terlanjur suka ama video studio dari jaman dia masi bernama Ulead Video Studio dulunyaa. Kalo yang adobe premiere... lagi-lagi deeh subscribe tahunan... Aaaakk.. ogah deeeh sekarang. Heuheuheu... Ntar aja kalo memang produktif dalam dunia per-edit-an foto maupun video. Sekarang fokusnya sama triple princess dulu deeeh yaaa... Ga punya banyak waktu untuk di depan laptop. Princesses biasanya protes kalo emaknya duduk manis di depan laptop. Jadii, aku mesti buka laptopnya nyuri-nyiri waktu banget.

Okeeeh.. sekiaan curcol (geje) dari aku. Lumayaaan buat mengisi kekosongan postingan 2019 ini. Maaf yaa spam ajaa. Eh iyaa, kenapa aku kekeuh ga mau pakek software bajakan lagi, dulu udah aku bahas juga di blog ini. Tapii sekali lagi aku ga judge lho yaaa gaes. Dikembalikan ke keyakinan masing-masing adjaah. Okee siip?! 😉😉😉

Read More