Sesulit Apapun Itu....

Jum'at pagi, aku berangkat ke RSKD telaatt. Masya Allah.... Alamat akan menempuh perjalanan yang amat sangat menyusahkan... Biasanya aku berangkat selambat-lambatnya jam 5.30. Tapi, pagi itu aku baru berangkat jam 6.30. Terlambat satu jam, alamat akan berjumpa buanyaaaaakk sekali hal-hal yang tidak menyenangkan semisal macettttt dan berdesak-desakan di kereta maupun busway. Dan benar saja. Kereta tujuan Jakarta Kota sudah terisi penuuuuhhh. Padahal Commuter keberangkatan st. Bojong Gede, bukan st. Bogor. Bisa masuk ke kereta saja sudah alhamdulillaah bangeeet. *Jangan bayangkan bisa duduk di kereta yaahh. Wong menggaruk idung yang gatel ajah kaga bisa saking penuh sesaknyaaa itu keretaaaa. Sudahlaahh, nasiiiib telaaat. Salah sendirrii.. Kalo aku berangkat dengan kereta jam 5.30 (dengan catatan harus dari kosan jam 5.10 karena kosan-stasiun pocin itu ditempuh selama 20 menit), mungkin aku masih bisa menggaruk idung yang gatel...hihi... Walau memang tak mugkin bisa dapet duduk. Setidaknya masih bisa melantai di kereta. Hiihi..

Hwaaaa..rasanya megap-megap sekalii aku untuk bisa bernapas di kereta yang sudah penuh sesaak ituu... Syukurlah, ke stasiun Cawang hanya melewatkan 9 stasiun. Sembilan stasiun dengan berdesak-desakan. Kalo lagi kondisinya fit, sih aku oke-okeh ajaahh. *Risiko tinggal di daerah urban yang padat penduduk. Heuu.... Tapiii, kalo lagi sakit beginiii, perjalanan itu hampir saja membuat aku pingsan! Apalagi aku sendirian. Temen-temenku sudah pada berangkat duluan. Sudah tremor aku. Mana nda sempet sarapan lagi. Huhu...

Fiuuufftt... Stasiun Cawang terlewati. Saatnya menuju Shelter Busway Cikoko-St Cawang. Howalaaaa, antrian di shelter busway sudah penuh sangaaatt. Hwaahh, andai aku sanggup bayar ojek, sudah ngojek akuuuhh dari Cawang. Tapi, kalo ngojek mungkin mahal bangeeett. Jauuhh soalnya. Macett pulaa. Seratus ribu juga belum tentu tukang ojeknya bersedia. Duit di saku cuma 12 ribu. Naseeeeeebbb.... Mana ATM juga kaga ada di sana...

Busway pertama lewaatt. Tapii aku nda dapet, soalnya sudah antri puanjaaang lebuaaarrr. Aku baru bisa naik di busway yang ke-tiga. Dan, lagi-lagiii, empet-empetan luar biasaaa. Huuppp! Akhirnya bisa berdiri di area Perempuan, di depan salah seorang wanita tak berjilbab yang sepertinya karyawan suatu perusahaan. Hemm...yang penting bisa berdiri dengan tenaang. Hehe. Walaupun tulang-belulang sudah remuk rasanyaaa... Ingin rontok rasanya. Tapii, hayooo Fatheellll, bertahaaann... tetap semangaaatt... *Hanya berusaha menyemangati diri...
Shelter Tebet-BKPM terlewati. Perempuan di depanku berbisik ke temen sebelahnya lalu berkemas-kemas, sepertinya hendak turun. Smoga kau turuuuun, wahai wanitaaa... Aku berdo'a dalam hati. Dan benar saja, di shelter Pancoran Barat, wanita itu turun. Alhamdulillaahh.... Horraaaayyy... Dalam sekejap, aku sudah menggantikan posisi si wanita itu... Alhamdulillaahh.... Setidaknya, aku bisa melewati 12 shelter busway lagi hingga shelter Slipi Jaya-Harapan Kita dengan tenaaang dan tidur! Bahkan melupakan kemacetan yang akan menemani, setidaknya di beberapa titik seperti Kuningan, Senayan, dan titik-titik kemacetan lainnya yang sudah langganan. Hehe... Yaaa, setiap kesulitan PASTI ADA KEMUDAHAN! Aku selalu percaya ituu...

Sore. Seperti hari-hari biasanya. Sejujurnya, stiap akan menempuh perjalanan pergi maupun pulang, selalu aku dihadapkan pada kondisi yang stress... Stress menghadapi jalanan yang maceett... Perjalanan yang ditempuh itu bikin stress... Tapi, mau tak mau, harus dijalani. Pernah suatu ketika aku nunggu bus 81 pas mau pulangnya. Tapi tak dinyana, busnya tak datang-datang. Yang P54 malah udah 3x lewaatt. Aku nda sanggup ajah naik bus non-AC soalnya akan berjumpa kemacetan, dan aku nda sanggup 2 jam lamanya bersama polusi jalanan. Klo bus 81 kan AC, jadi setidaknya 2 jam tak bikin gerah. hehe. Kalo lagi sehat sih OK-OK ajah yaaa. Tapi karna lagi sakit, aku nda sangguuuuppp. Sungguuuhh... Sejak itu, aku ogaaahhh nunggu BUS. Mending naik busway dan kereta ajahh. Heuu....

Pas Sorenya, lebih dahsyat lagi. Jalur buswaynya sudah diambil ama kendaraan pribadi. Merayaaappp bangeeett.. Sepertinya jalan kaki lebih cepet. Hehe... Dan antriaan di shelter busway Semanggi sudaah panjaaaaaaaaaaaaaaaaaanggggg sangaaaaatttt... Ingin menangis rasanyaaa... Apalagi, di hari itu hanya 5 suap nasi yang masuk ke perut. Nausea Vomiting. Ingin pingsan saja aku, dan berharap tiba-tiba udah sampai di kosan ketika siuman. Heuu... Tapi, HARUS BERTAHAAAANNNNN FATHEEEEEEEEEEEEELLLL. Stelah cukup lama menunggu, buswaynya dateng jugaaa. Ikut kejebak macet si buswaynya. Dan Huuuppp, aku pilih posisi berdiri di depan, di deket pak supir buswaynya... Lagi-lagi, mana mungkin bisa duduk, wong buswaynya udah padatttt begituuu... Ketika mau nyampe Slipi Petamburan Si Bapak Supirnya ngegeser ranselnya. "Neng, duduk ajah." Kata Pak Supirnyaaa. MAsya Allah. "Trima kasiiihhh Paaaak." Aku nda bisa menyembunyikan tampang bahagiaaa. Nda sangguuppp harus berdiri sebegitu jauuuhnyaaaa... Dua shelter saja sudah menghabiskan waktu hampir setengah jam. Sementara untuk mencapai Cawang ada 14 shelter busway! Masya Allah....

Walaupun hanya bisa melantai, tapi alhamdulillah bisa duduk. Ini sudah jauh lebih baiiikkk dari pada harus berdiri satu jam lebiiihh.... Siippp.. Aku selalu percaya, SETIAP KESULITAN PASTI ADA KEMUDAHAAN...

Nyampe Cawang, kita segera maghrib... Dan selesai maghrib, menunggu kereta tujuan Depok. Beberapa saat menunggu, dari pengeras suara terdengar pengumuman akan segera masuk Commuterline tujuan Depok. "Alhamdulillaah, tujuan Depok, bukan Bogor!" Yaa, karena kalo kereta Bogor, bisa dipastikan aku takkan bisa masuk itu kereta saking udah overload nya. Syukurlah kereta nya masih nda penuh banget. Walaupun nda penuh versi aku itu adalah hampir dua pertiga kereta itu sudah diisi oleh orang yang berdiri. hee... Masih luayan padat juga sih itu kereta. Aku berdiri di depan seorang ibu-ibu karena aku pilih gerbong wanita. Naahh, pas sebelum stasiun Duren Kalibata, si ibunya turun. Dan alhamdulillaah, akhirnya bisa duduk menggantikan posisi si ibu itu. Alhamdulillaahh... SETIAP KESULITAN PASTI ADA KEMUDAHAN. Sebelumnya aku sudah membayangkan perjalanan yang begitu beraatt, ternyataaa.... ADA KEMUDAHAAAAN di setiap kesulitan yang kita jumpai...

Apapun lini kehidupan kita, sesulit apapun itu, PASTI KITA JUMPAI KEMUDAHAn yang membersamainya. Jadi, tetaplah optimis, sesulit apapun jalan yang sedang kita tempuh saat ini.Sebab, kita PASTI akan selalu menjumpai kemudahan. Karena Allah sudah janjikan itu pada kita. Dan adakah yang lebih menepati janji selain dari Allah? Semakin sulit, maka semakin tangguhlah diri kita... Karena SELALU AKAN ADA KEMUDAHAN....

4 comments:

  1. Artikel ini sungguh menyemangati. Betapa pada setiap kesulitan ada kemudahan. Inna ma'al 'usri yusra. Maka, tak perlu merasa jalan buntu, apalagi putus as. Makasih banyak ya, Mbak.

    ReplyDelete
  2. Hanya bisa tertwa kecil membacanya fathel,..ku tau bagaimana rasanya,.
    Jadi kebayang lagi capeknya dharmais,ckckckc..kaki bagaimana kabarnya? wkwkwkk,..sampe curhat abiz gini

    Semangat uni fathel masih ada misi yg harus dituntaskan,..sekalian olahraga,..olahbatin juga,...haha

    ReplyDelete
  3. hehehe...ul pernah ngantri busway 1 jam kak..di halte dukuh atas, pas mau ke gor sumantri, searah dgn ragunan..kebtulan pas weekend gtu kan.,jadi pada rame naikin busway.,dan yang ngantrii..pnajaaang..pooll
    gilaa bener.,ampe kaki ini copot karna saking pegelnya..
    tapi alhamdulillah.,stelah ada kmudahan d temui.,dan tentunya jadi pelajaran berharga. :)

    semangaat kak..jakarta.,punya banyak cerita. :D

    ReplyDelete
  4. @pak ustad : hehe, iya ustd, makasih ustd... :)
    @ade : hehehe, iya niih , ini blog curhat semuaa...hihi kabar baik alhamdulillah. OLAH BATIN? iyaaaaa.....bener bangett...hihihi
    @Aul : hehehe, begitulah aul... siippp semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaattt

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked