Riyadh~Makkah Al Mukarramah

Sudah (agak) lama tidak posting. Hemm...
Kali ini cerita apa yaa?
Cerita perjalanan menuju one of two the best place in the world; Makkah al Mukarramah. Perjalanan yang sungguh mengesankan sekaligus menakjubkan.

Sebagai orang 'baru' yang menginjakkan kaki di tanah Saudi, mengunjungi two the best place in the world; Makkah dan Madinah, adalah cita-cita yang ingin segera ditunaikan. Rasa-rasanya sungguh menakjubkan, bisa mengunjunginya (Makkah Al-Mukarramah) di menjelang umur 27 tahun, sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dua tahun yang lalu, masih tidak terbersit sedikitpun harapan akan segera mengunjungi dua kota terbaik di dunia--menurutku--itu, disebabkan karena alasan yang sangat klasik : belum memiliki uang yang cukup. Apalagi, biaya umrah dari Indonesia terbilang sangat mahal, bisa sampai 17 juta. Nabung berapa lama tuuh untuk mahasiswa yang tidak berpenghasilan sepertiku? Heuu...

Alhamdulillaah, setelah dipertemukan-Nya dengan imam terbaik, Allah memberikan hadiah menakjubkan lainnya; mengunjungi the holy land bersama sang imam :). Ini honeymoon paling mengesankan bagiku tepat ketika 18 hari aku berada di Saudi... :).
Alhamdulillaah...

Perjalanan kami tempuh dengan bus agency (kalo nda salah namanya Fawwaz) yang menurut suamiku, bus terbaik yang pernah suamiku naiki dari sekian banyak bus sebelumnya. Fasilitas yang disediakan oleh agency tersebut adalah bus pulang pergi dan hotel tempat menginap selama 2 hari. Jika dibandingkan dari Indonesia, biaya berangkat dari Riyadh tentu saja jauh lebih murah. Yaiyalah yaaa... Tapi, menurutku, kalo dari Indonesia itu kelewat mahhaaall. Dari Riyadh, dengan 140 SAR (kira-kira 450rb), kita tidak perlu memikirkan hotel dan akomodasi.

Alhamdulillaah, rasanya menakjubkan sekali bisa melihat ka'bah dari jarak dekat, berjumpa umat muslim dari berbagai belahan dunia, dari berbagai ras, dari berbagai agama, dari berbagai warna kulit. Alhamdulillaah... Maka Nikmat Allah mana lagikah yang aku dustakan?

Kota Makkah memiliki keunikan tersendiri menurutku. Keunikan pertama adalah, jalan-jalan di sini begitu banyak yang menembus perbukitan, membentuk lorong yang panjang. Jalan di lorong-lorong perbukitan. Bahkan di bawah masjidil Haram sendiri terdapat sebuah lorong jalan. Keunikan kedua, di sini, bukit bebatuan yang besar 'bersatu' dengan bangunan. Rasanya 'ajaib' sekali, bagaimana orang-orang membangun rumah di atas perbukitan tersebut? Bagaimana membangun pondasinya? Bukankah itu bukit batu?
bangunan di atas bukit

Semoga Allah memberikan kesempatan untuk mengunjungi kota suci ini lagi dan juga mengunjungi satu tempat terbaik lagi; Madinah, in syaa Allah.

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked