Happy Cookies Cooking with Kiddoz

Sudah lama banget ga ngeblog yaak. Baru sadar kalo februari ini belum ada postingan. Sudah banyak yang terlewat tak sempat tertuliskan (nanti kalo sempat mari dituliskan lagiii ehehehe). Amaknya lagi males ngeblog. (Aafiya sekarang suka becanda kalo nyebut bunda dengan istilah "amaknya", ayah dengan istilah "apaknya" dan dia sama adeknya dengan istilah "anaknya"...ekekekeke... Contoh kalimat: "amaknya sedang masak, apaknya sedang membaca dan anaknya sedang main" heuheu...).

Baiklah, tanpa basa-basi lagi, mari kita cerita soal bikin kue lebaran #ehh cookies cooking bersama duo little princess... As you know (siapa juga yg know sih ekekeke), kita memang alhamdulillah sudah menerapkan gadget free buat anak-anak sampai usia yang diperbolehkan.. ehehe..., dan anak-anak butuh dongs ragam aktifitas. Salah satu aktifitas yang disukai Aafiya (selain menggambar dan 'membaca'), adalah memasak kue. Cake maupun cookies. Naah, berhubung emaknya lagi pengen butter cookies (bahasa kampuang nya: kue semprit) ala lebaran gituh, pas pulak anaknya seneng ikut campur di dapur begini... kloplah... kitah bikin cookies nya deh!
Anaknya lagi asyik nyetak kukis... emaknya bisa leyeh-leyeh 😜✌

Bagaimanakah membikin cookies bersama dua balita? Hihi jelas tak mudah! Jadi ingat dulu waktu masi jadi bocah, jika ingin ikut berpartisipasi dalam prosesi bikin kue hari raya, ada syaratnya. Syaratnya adalah harus boboin adik dulu. Jadilah kami (aku dan yuna) megang masing-masing 1 adik utk diajak bobo. Ga sabaran deh nunggu mereka tidur lalu ikut bikin kueee... Hihi... Oleh sebab bikin kue bersama balita itu memang tak mudah. Bukannya ngebantuin malah ngerecokin sih lebih banyaknyaa.. hihi...

Tapi dalam prosesi bikin kukis kali ini, di sini letak menyenangkannya. Mungkin bagi emak bukan hal yang mudah dan malah tambah rempong, tapi coba kita pandang dari sudut pandang anak. Bagi anak, kegiatan ini adalah kegiatan yang menyenangkan. Mereka terlibat mengerjakan hal-hal baru yang menurut mereka seruu. Terbukti dari Aafiya yang wajahnya sumringah dan ga sabaran pengen segera bikin cookies. Dia juga terlihat sangat enjoy menikmati proses bikin kukisnya. Jadi, meskipun jadi lebih repot, melibatkan anak dalam hal ini membahagiakan bagi mereka... ma shaa Allah...
Kukis aafiya alhamdulillah done

Bebikin kukis juga diselangselingi dengan berbagai interupsi. Aasiya yang nangis ngantuk..., dan hal-hal per-baby-an lainnya. Hehe... Selama tujuannya adalah happy cookies cooking, yaa biarin aja happy happy anaknyaa... Dan bonus kukisnya jadi, meski ada yang gosong juga ditinggal nenen in baby... ekekekeke...

Pelajaran berharga buat emak Aafiya. Membahagiakan anak itu sebenarnya sederhana. Ga perlu beli mainan mahal. Bahkan aku lupa kapan terakhir kali beli mainan. Heuheu... Melibatkan anak dalam kegiatan kita, misal memasak, meski terkadang lebih ribet, tapii itu cukup untuk membuat mereka bahagia... in shaa Allah...

Ada yang mau?? 😉


Happy cookies cooking ya emaaak... heuheu...


Note: photo by emak Aafiya 😁 seadanya ajah...

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked