Hanya Sebentar Saja

Hari ini, tiga little princesses sedang tidur siang. Tiga-tiganya. Biasanya, duo uni memang susah tidur siangnya. Pengennya main mulu. Dengan terang-terangan Uni Aafiya bilang, "Uni ga suka tidur. Pengennya bangun aja, biar bisa main." Hehe...

Siang ini, ketika mereka tidur, emaknye muhasabah. Iyapp, baru ditinggal tidur sebentar saja, rumah terasa sangat sepiiii. Biasanya ada suara celoteh mereka, suara ketawa, suara bertengkar, suara tangis. Lengkap. Ahh, sebuah tanya tiba-tiba hadir di jiwa, "Begini kah beberapa tahun lagi?" (jika Allah memanjangkan umur kami dan semoga umur yang barokah). Mungkin, hari ini, ketika mereka masih kecil-kecil, mengintil ke mana pun kita pergi, ada masa-masa di mana merasa pada titik saturasi, lelah, pengen menyendiri, pengen me time tanpa ada rengekan, suara tangis dan sederet paket lainnya. Tapi, aku menyadari bahwasannya ini tak akan lama. Sungguh, tak akan lama. Kelak, ada masanya sunyi. Sunyi. Sepi. Hening. Dan kita akan sangat sangat sangat teramat sangat merindukan masa-masa seperti ini. Masa di mana anak-anak masih heboh berteriak sana sini, ingin selalu dekat-dekat dengan kita. Mengikuti kita ke manapun raga kita bergerak. Kelak, ketika mereka memiliki dunianya sendiri, kita akan sangat merindukan masa-masa ketika mereka "merecoki" kita dengan berbagai hal khas anak-anak, ketika mereka mengajak kita bermain.

Rumah berantakkan penuh mainan, yang seketika dibereskan, seketika itu pula kembali berserakan, sungguh ini tak akan lama. Tak akan lama. Ada masanya ketika rumah rapi jali, tapi kita sangat merindukan ketika tangan-tangan kecil itu mengacak-acaknya kembali. Ketika mereka perlahan pergi meninggalkan kita, menjemput takdir mereka masing-masing. Bersekolah. Hingga kemudian memiliki keluarga mereka masing-masing. Maka kita akan terbata-bata mengeja rindu. Ingin kembali pada masa di mana rumah selalu ramai dengan kegaduhan mereka.

Ahh, sekian masa berlalu. Menoleh jejak ke belakang dengan segenap penyesalan. Ternyata diri ini masih jauh. Jauh dari kata "madrasatul 'ula" yang baik. Masih lalai. Banyak lengah. Sementara waktu-waktu berharga ini terus saja berlalu. Hanya sebentar saja. Hingga kita (diri ini) terutama tersentak dengan sesal. 'Ke mana saja aku selama ini??'.

Ahh, sekali lagi. Berbenahlah wahai diri. Waktu ini hanyalah sebentar saja. Berikanlah yang terbaik untuk mereka. Sebab pengasuhan takkan pernah bisa di-undo. Masakan tak enak bisa dimodifikasi. Desain yang kurang bagus, masih bisa diperbaiki. Menyia-nyiakan masa emas pengasuhan dan mendidik anak, dapatkah kita mengulanginya kembali?! TIDAK!

Ya, Rabb.... Tunjukilah kami, agar dapat menjalankan amanah sebagai orang tua. Ilhamkan dan pahamkan kami cara terbaik dalam mengasuh dan mendidik mereka. Agar kelak, ketika Engkau menanyainya, kami telah punya jawabannya...

my Aasiya

My Aafiya

my Maryam

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked