Lagi-Lagi : Hayuuuu Belajarrr!


Selepas pendidikan profesi, sesungguhnya sering pertanyaan datang kepadaku mengenai obat-obatan. Mulai dari efek samping, cara makan dan waktu makannya, dan segala hal yang berhubungan dengan obat-obatan. Setiap kali ditanya, sering kali aku harus kembali merujuk kepada ‘kitab-kitab’ kefarmasian. Heuu… Betapa ilmuku sendiri tidaklah begitu update. Kadang—atau sering ya?—aku merasa malu sendiri. Seperti ‘tidak kompeten’ saja. waahhh, masya Allah…ternyata masiiiih sangat jauuuhhh…

Sebenarnya, selain ilmuku yang masih minim dan cara belajarku yang mesti diperbaiki, sesungguhnya kurikulumku di jaman-jaman masih sekolah S-1 dulu juga tak begitu support. Lebih kurang tiga perempat dari kurikulum itu adalah farmasetik dan sains yang notabene bukan sesuatu yang sering dipertanyakan dalam kehidupan masyarakat. Farmasi klinis di kurikulumku bisa dibilang tak ada. Kami sama sekali tak mempelajari farmakoterapi. Paling juga farmakologi yang lebih kepada sains nya. Di tahun-tahun setelahku, perbaikan kurikulum sudah dilakukan demi farmasis ke depan yang lebih baik. Jadi, angkatanku adalah angkatan terakhir yang masih menggunakan kurikulum jadul. Aku baru dapatkan farmakoterapi, farmasi klinis, dan farmasi RS itu di jama-jaman kuliah profesi.

Tapii, aku tentu tak bisa menyalahkan kurikulum kan yah? Tinggal di kitanya saja, mau meng-update atau tidak ilmu kita, profesionalisme kita atau tetap bertahan dengan paradigm lama saja? segalanya tergantung kita. Jika kita mau, insya Allah kita bisa, menjadi lebih professional. Ya nggak? Jika kita mau belajar lebih banyak!


Aku teringat dengan seorang dokter yang begitu emosi ketika aku bertanya tentang resepnya. Ketika kepercayaanku kepada banyak dokter begitu down kala itu. Tapi, alhamdulillaah kali ini, aku sudah menemukan titik temunya. Bahwa tidak semua dokter berpikiran ‘konvensional’ begitu. Bahkan para professor hebat itu mengakui keberadaan farmasi klinis. Jika kita berada di ranah yang benar, dan kita berupaya untuk terus belajar, mengapa kita harus surut? Bukankah ini juga demi kemashalatan manusia, tho?! Jadiii, ini menuntut kita untuk belajar lebih banyak!

Hayuuu, study never end…
Baru kali ini aku benar-benar merasa menikmati segalanya. Ingin kusantap ilmu apa saja yang terhidang di hadapanku. Aku ingin belajar lebih banyak. Aku ingin, ilmu yang kuperoleh, meski sedikit, bermanfaat bagi orang lain. Bermanfaat bagi banyak orang.

Oh iya, blogku www.fathelvi.wordpress.com insya Allah bakalan aktif lagi, khusus untuk berbagi segala sesuatu tentang kefarmasian.

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked