Membersihkan 'Semak Belukar'

Teringat percakapan dengan suami tercinta pagi ini via skype,
"Kenapa Blog-nya udah jadi 'semak belukar' niih? Ayooo, semak belukarnya dibersihin." Kata suamiku.
Heuu... Aku nyengir, sambil memberikan alibi tesis :D
Iya, sungguh populasi tulisan di blog ini makin sedikit. Terhitung september ini, baru 54 (55 dengan tulisan ini) tulisan. Padahal sebelumnya, bisa sampai ratusan curhat. Apa karena telah ada seseorang yang menggenapkan kebahagiaanku dan mendengarkan segenap curhatku? Hihi, semestinya ini bukan sebuah excuse. Dan semestinya tesis bukanlah sebuah alasan.

Terkadang, aku merasa sudah semakin tertinggal sangat jauh dari teman-temanku, teman-teman FLP dan teman-teman penulis lainnya. Sungguh, aku sudah jauh tertinggal.
Pagi ini, aku coba menulis lagi, setelah sekian lamaaaa tidak menulis (menulis sesuatu yang bukan ngalor-ngidul kaya blog, tapi menulis tulisan yang biasa kutulis dulunya). Tapi aku merasa gagap. Baru dua halaman lebih dikit, aku merasa sudah kehabisan 'napas' menulis. Padahal, dulu, sepuluh halaman pun masih enjoy-enjoy ajah. Aku meneyelesaikan novel terakhirku yang tak pernah terbit itu (yang bahkan aku lupa judulnya apaaa #parraaaahh) yang jumlah halamannya 154 hanya dalam 15 hari. Tapi, untuk 2 halaman saja, kenapa terasa begitu sulit? Astaghfirullaah...

Mari semangaaatt lagii wahai dirikuuu... Hayooo Semangaaaattt.....
Plis, semangatin akuuhh doooong...

#Spesial thanks yang sebesar-besarnya untuk suami tercinta atas segala supportnyaa... Luv U much my hubby <3

2 comments:

  1. barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khair mbak,..mncul2 dh ganti status ^_^,. salam ukhuwah

    ReplyDelete
  2. ^__^

    Syukran do'anya yah Mba :)

    Salam ukhuwah jugaaa :)

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked