Sejarah Mungkin Berulang

Hmm.. sepertinya sejarah kembali berulang. Hehe.

Selepas lulus apoteker dulu, aku memutuskan untuk mengajar anak-anak SMA matematika. What? Matematika? Iya. #Mungkin aku salah jurusan. hihi... :D

Nah, sekarang, selepas master farmasi klinis, aku kembali mengajar anak-anak matematika! What?

Yaa begitulah. :D

Sebenarnya ada 'tawaran-tawaran' yang terlihat lebih menggiurkan. Tapi...

Hidup itu adalah pilihan.

______________

Aku sangat suka mengajar. Sedari dulu, aku memang senang berbagi sesuatu yang kutahu (meski masih sangat sedikit ilmunya) dengan orang lain. Selain menjadi arsitek atau psikolog, aku sempat bercita-cita jadi guru. Kemudian menjadi farmasislah akhirnya. Tapi keinginan untuk menjadi guru setelah farmasis, tampaknya adalah satu-satunya cita-cita masa kecil yang memiliki ocaition untuk diwujudkan. Dan 'tawaran' untuk menjadi 'guru' itu pun datang. Gurunya mahasiswa, hehe. Ada banyak orang sekeliling yang memberi masukan, ini dan itu, begini dan begitu. Tapi, sekali, hidup itu adalah pilihan. Dan aku telah memilih. Pilihanku adalah... aku tetap ingin menjadi guru, untuk anak-anakku kelak, in syaa Allah.

"Apa nda sayang tuh, udah cape-cape kuliah tapi ga kerja?"

"Ih, sayang banget yaa."

"Ngapain juga kuliah kalo begitu?"

"Hmm... iya sih itu pilihan kamu. Tapi, apa kamu ga kepingin gituh mengaplikasikan apa yang udah kamu dapat?" (kalo ini aku jawab deeh; aku sudah mengaplikasikannya koq, minimal buat keluarga dan orang-orang terdekatku).

"Apa nda kasian tuh ijazahnya dipendam gituh."

Well, setiap orang bebas berpendapat. Aku hargai itu. Ya, aku tahu--mungkin--itu adalah sebentuk perhatian untukku. Dan aku berterima kasih atas itu. In syaa Allah suatu saat--jika Allah masih meminjamkan umur untukku dan memberikan kesempatan untukku--aku tetap ingin mewujudkannya menjadi potret nyata. Tapi, tidak sekarang. Setidaknya, tidak sekarang. Karena aku telah memilih. Dan aku memilihnya. Memilih bersamanya :)