Trip ke Jabal Qarah di Hofuf


Jadi ceritanya Alhamdulillah, kami sampai juga di Hofuf, Al Ahsaa, sebuah kota di provinsi wilayah timur Saudi. Jarak Kota Riyadh ke Hofuf adalah sekitar 350 KM. Sebenarnya trip ke Hofuf ini sudah agak lama kami rencanakan. Tapi tertunda sampai dua kali karena selalu kehabisan tiket kereta api. Kenapa mesti pakai kereta api?? Kan seharusnya bisa ke sana tanpa harus menunggu kereta dulu. Hihi… Ya ini salah satu bagian dari planning trip kali ini juga. Karena, selain pengen ngerasain gimana sih naik kereta di jazirah gurun, juga pengen memperkenalkan kepada Aafiya tentang kereta api beneran… Biar di pikiran Aafiya kereta itu bukan Cuma kereta-keretaan yang ada di Salam park aja. Karena Aafiya selama ini taunya kereta itu yaa kereta-kereta apian yang ada di Salam Park doang. Hihihi… Dan Aafiya excited banget naik kereta yang mana transportasi kereta tidak begitu popular bagi kami di sini (tidak seperti di Indonesia yang bisa naik Commuter misalnya). Dalam perjalanan pulang pergi anaknya sama sekali ga tidur. Bolak balik mulu ke kursi emaknya, kursi bapaknya, kursi dia sendiri dan kursi kosong sebelah kami…
Pas turun ketika balik ke Riyadh pun, anaknya masi pengen tetep di stasiun buat ngeliatin kereta berikutnya berangkat… Kekekeke… Pengalaman kami naik kereta di sini juga menyenangkan. Keretanya spacious, nyaman dan bagus. Alhamdulillaah… Ada on board sale juga kalo laper dan ndak sempat sarapan atau jajan sebelum berangkat. Ya lumayan laa, semacam keripik  kentang, air, teh, kopi, burger, hotdog, entah juga ada pop mie apa gak. Hihi…
Jika ingin berangkat PP yang jangka waktunya Cuma 1 hari dengan kereta ke Hofuf ini (maksudnya berangkat dan pulang di hari yang sama), sebaiknya booking minimal 2 minggu sebelum keberangkatan. Kami sudah mencoba booking 1 minggu sebelum berangkat, dan ternyata sudah kehabisan tiket balik dari Hofuf ke Riyadh. Kecuali mau nginep di Hofuf sih…. Hehe…Tapii, menurutku, ga perlu nginep di Hofuf. Karena trip ini tak menghabiskan waktu lebih dari setengah hari... :) Kami berangkat juga ndak begitu pagi sih, jam 9 dari Riyadh, sampai di Hofuf jam 11... dan jam 5 sore udah berangkat lagi menuju Riyadh dan jam 7 pm we reached Riyadh again.
Oh iyaa, kebanyakan penumpang kereta adalah mahasiswa-mahasiswi yang mungkin lagi mau ujian, soalnya pada baca slide, nulis dan buka laptop di dalam kereta. Sebagian sibuk ngafalin. Jadi inget beberapa masa silam ketika masi berstatus mahasiswi jugaa. Daaan, ternyataa ga berasa sudah lamaa meninggalkan masa-masa seperti mereka ini… hihihi... Duluu, pas jadi mahasiswa (eh mahasiswi kali yaaa bukan mahasiswa) jadi ingat sebelum ujian psikiatri, aku dan Dewi ke kebun Raya Bogor, ngapal di sana di tengah gerimis. Balik dari sana pun ngapal di kereta... Hihihi...
Naah, kereta ini buat mahasiswa sendiri ada diskon khusus dengan menunjukkan kartu mahasiswa.
Wah udah panjang aja cerita soal kereta. Udah, cukup sekian cerita soal kereta.

Tujuan kami ke Hofuf ini adalah ke Qarah Montain. Jarak dari stasiun Hofuf ke Qara montain adalah sekitar 16 km. Pas naik careem (kayak go c*r atau gr*b car kalau di Indonesia) kita bilang ke Qarah Montain, orangnya bingung. Oh iyaa, mestinya bilang “Jabal Al Qarah” yaa… Kekekeke… Karena aku salah pilih koordinat lokasinya juga sih… Untung supirnya baik, mau nganter kita ke lokasi yang benar dengan nanya-nanya ke orang asli sana. Karena pas sudah sampai di lokasi yang titik koordinatnya kami pilih di careemnya, ternyata ga ada apa-apa, Cuma gunung batu kecil. Hihihi…

Meskipun judulnya “gunung”, tapi jangan bayangkan kami mendaki gunung merapi dengan membawa dua balita yak. Hihii… Al Qarah Montain adalah gunung batu yang terbentuk dengan sedimentasi alam ribuan tahun silam. Ma shaa Allah… Ma shaa Allah… Pemandangan sedimentasi di hadapan kami cukup membuat aku terpana takjub dengan kebesaran ciptaan-Nya. Kami disuguhkan landscape yang sangat indah. Maha Besar Allah, Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dengan segenap isinya. Sungguh manusia takkan mampu membuatnya.
Ketika kami memasuki cave di antara bebatuan sedimentasi itu, ma shaa Allah... ma shaa Allah... terasa sekali shifting suhu yang berganti dari panas menjadi sejuk. Maha Besar Allah yang menciptakan sedimentasi bebatuan alami yang mempesona ini. Menurut cerita reviewer yang lain, shifting suhu ini berbeda ketika musim panas dan dingin. Ketika musim panas, maka ketika memasuki cave, suhu menjadi sejuk. Sebaliknya, ketika musim dingin, kita memasuki cave dengan pergantian suhu yang menghangat di dalamnya. Ma shaa Allah... ma shaa Allah...
Pemandangan di dalam cave lebih mempesona. Jadi, ketika kita melihat ke atas, kita akan menyadari bahwa kita sedang berada di antara bebatuan besar yang tinggi menjulang. Hanya sedikit cahaya yang terlihat dari celah-celah batu di atas. Pemerintah sendiri sudah memugar sebagian cave ini (karena memang ditujukan untuk wisata sepertinya) dengan memberikan penerangan di dalamnya. Jadi, tidak perlu membawa senter pribadi atau menyalakan flash HP untuk masuk ke dalam cave bebatuan ini. Di dalam cave, serasa berada di antara labirin bebatuan sedimentasi yang menjulang. Alhamdulillah, ada lantunan ayat Al Qur'an juga di dalamnya (sepertinya pasca pemugaran) dan juga beberapa video tentang keajaiban penciptaan alam yang ditampilkan menggunakan proyektor di dinding cave.

Ma shaa Allah...
Ma shaa Allah...

Di sebelah kiri dan kanan jalan menuju cave juga banyak tulisan-tulisan yang berisikan ayat Al Qur'an, sejarah Qarah Montain, dan bentuk cave nya, dan tulisan lainnya yang aku tidak sempat baca (udah excited duluan sihh liat pemandangannya hehe). Pas jalan balik ke gedung Land of Civilization (tempat di mana kita beli tiket masuk dan enterance utama menuju cave) kita juga disuguhkan dengan ukiran di sedimentasi yang mengisahkan sejarah nabi Nuh berikut juga miniatur kapal nabi Nuh.

Bagi yang berdomisili di Saudi, mengunjungi AL Qarah montain recommanded menurutku.
Kita mesti bawa atau beli bekal sendiri sebelum mencapai Land of Civilization yang merupakan main enterance menuju Al Qarah Montain, karena kalau siang, ga ada yang jualan makanan berat apalagi nasi Padang. Untungnya kami bawa bekal dari Riyadh, seperangkat nasi Padang... Kekekeke...
Yang punya balita ga usah khawatir karena ini bukan momen mendaki gunung. Hehe... Tapi lebih baik membawa baby stroller. Aku awalnya ragu-ragu mau bawa baby stroller apa tidak mengingat keribetannya di kereta. Tapi untungnya Abu Aafiya mengusulkan untuk bawa troller yang ternyata sangat penting bawa troller ini. Ga kebayang capenya kalo ga bawa stroller. Hihi...Rempongnya pas naik kereta doang sih...

ini beberapa koleksi foto di Jabal Al Qarah...

land of civilization, main enterance to Qarah Montain cave

pemandangan dari parkiran

sesaat setelah gerbang masuk

getting lost in the stone

ma shaa Allah...

ma shaa Allah... can't say any words anymore....

pintu masuk cave

menuju cave (lagi)

pemandangan ketika pertama kali di depan pintu cave

di antara bebatuan

bebatuan dan sedikit sumber cahaya matahari

ma shaa Allah

diapit bebatuan menjulang

another labirynt

ma shaa Allah


dinding cave kayak gimana yaa? pegang dikit aahh....

another projector


melihat ke atas



my love

pintu cave (enlarge)

ada yang tiduran gituuuh :P







0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked