Seminggu Berlalu

Seminggu berlalu setelah kelahiran baby Maryam. Seminggu ini pula aku begadang hehehe. Baby Maryam meleknya selalu dini hari. Iya sih pas masi di perut, anaknya berasa aktif kalau udah dini hari sampai menjelang subuh gituh. Hehe...

Selama seminggu ini pula Aafiya dan Aasiya hampir selalu bersama Ayahnya. Mulai dari mandi, makan, main, tidur... semuanyaa... Aku fokus bersama baby Maryam sekaligus memulihkan tenaga dan merecovery segala nyeri-nyeri mulai dari nyeri episiotomi yang ngilu-ngilu sedap hehe, nyeri kontraksi pasca lahiran yang aduhai banget di lahiran ketiga ini. Belum lagi nyeri menyusui karena ada luka juga. Hehe... Banyak bet nyerinya. Alhamdulillah Abu Aafiya cuti... tapi cuma request seminggu hiks. Ngerasa bisa in shaa Allah seminggu ajaa. Ehh ga taunya kelahiran ketiga ini beda banget dengan kelahiran sebelumnya. Tau begini, request nya kemarin cuti 2 minggu aja sekalian. Karena masi ada sisa jatah cuti harusnya. Hiks hiks... Alhamdulillah 'ala kulli haal.

Agak sedikit merasa gamang dan gagap nih ketika abu Aafiya akan mulai masuk kerja lagi ahad in shaa Allah. Pasca lahiran seperti yang aku ceritakan di atas, duo uni-uni (Aafiya dan Aasiya) hampir selalu bersama ayah mereka. Nah pas ayah masuk kerja, mau ga mau emaknya harus ngurusin ketiganya sekaligus kan yaa. Heuheu... Maklum di perantauan, lahiran di sini memang begini. Ga cuma aku, teman lain pun begitu. Kalau di kampung kan biasanya lahiran ditemani orang tua, banyak yg ngurusin. Nah kalo lahiran di luar nagari dan negeri, tentu apa-apanya mesti ngurus sendiri. Makanya kudu setroong hehehehe.

Kelahiran ketiga ini agak berbeda. Kalo kelahiran sebelumnya, recoverynya relatif lebih cepat. Luka episiotomi  dalam 4 hari udah mulai terlihat membaik meski tanpa analgetik. Pas lahiran ketiga ini, luka episiotominya koq yaa lamaaa banget recoverynya. Hari ke-4 terasa ngiluuu banget sampai sedikit 'trauma' mau beraktifitas apalagi ke kamar mandi. Sebab kalau kena air nyerinya luar biasa. Huhu... Mau duduk juga susaah banget nyari posisi yang PW.   Jadi, banyakan berdiri aja (lebih berkurang nyerinya), tapi lama-lama capek juga nyusuin sambil berdiri hehehe. Sempat sedih dan frustate jugaa kalo nyerinya begini, ngurus diri sendiri aja susaaah apalagi ngurus anak jugaa. Akhirnya aku ingat cream epicure yang dikasi konsultanku pas lahiran Aasiya dulu masi ada 1 yang utuh. Aku pakek buat gantiin krim yang sekarang, ehh ma shaa Allah... fast progress... Efektif banget dalam merecovery si episiotomi. Alhamdulillaah di hari ke-8 ini, bisa dibilang luka epis nya sudah ga begitu nyeri lagi. Paling ngilu-ngilu dikit lah.

Masalah lainnya ada di nyeri kontraksi pasca melahirkan. Adalah normal rahim berkontraksi lagi pasca melahirkan untuk meluruhkan sisa-sisa plasenta dan mengembalikan ukuran rahim ke size semula sebelum kehamilan. Tapi di kelahiran ketiga ini, kontraksi pasca lahirannya terasa jauhhh lebih nyeri dan lebih lama durasinya. Hingga tadi (hari ke-8) nyerinya masi terasa sangat sakit. Aku masi ingat pas masi di RS, nyeri kontraksinya bener-bener deeh ya Allah... sakiit banget sampai aku minta dobel pain killer. Beberapa malam yang lalu, nyerinya juga menghebat. Huhu... Dalam kondisi nyeri seperti ini, aku ga bisa pay attention ke siapapun even ke Baby Maryam. Huhu... Biasanya Abu Aafiya langsung ambil alih anak-anak. Ini kegalauan kedua ketika menjelang suami masuk kerja lagi.

Dengan kondisi baby Maryam yang selalu ngajakin begadang, aku merasa dizziness juga. Jadi, kalau baby Maryam lagi tidur, biasanya aku ikutan tidur. Naaahh, kalau sudah mulai ngantor, otomatis aku juga ga bisa tidur kaan karena ada Aafiya dan Aasiya yang butuh diberi perhatian jugaa, dipenuhi kebutuhan dasar mereka. Apalagi mereka sekarang lagi 'latihan' untuk memperbaiki pola tidur: bangun lebih pagi, tidur siang, dan tidur lebih cepat di malam hari (Pola tidur sebelumnya, mereka baru bangun tidur jam 9-an, nyaris ga pernah tidur siang dan malamnya tidur di jam 10-jam 11-an). Kan ga lucu kalo emaknya bangunin anaknya pagi2 trus emaknya lanjutt tidurr lagi karena abis begadang. Hehe...

Soal makan, beberes rumah, nyuci dan segala macam tetekbengek urusan rumah semua sudah dihandle sama suami.. ma shaa Allah jazakallahu khair katsir yaa Zaujiy 😘😘😘.

Kalo semua kelihatan susahnya aja, kapan senangnya dongs? Hehe... Iyaa, di kelahiran ketiga ini tentu saja ada sisi yang berasa mudah dan dimudahkan-Nya, ma shaa Allah tabarakallah.

Unexpexted, di kelahiran ketiga ini kami dapat kamar perawatan yang Suite Room. Ma shaa Allah, rizki baby Maryam ini... Alhamdulillaah. Sebelum-sebelumnya kami biasanya dapat yang Private Room. Allah Maha Mengetahui bahwasannya kami memiliki dua princess selain baby Maryam yang butuh ruangan yang lebih besar dan luas agar mereka nyaman di RS dan tidak merasa bosan 😊. Di kelahiran ketiga ini, alhamdulillah ada mba Tyas dan keluarga yang membantu menjaga anak-anak selama proses lahiran jadi suami bisa nemenin di LDR. Jazakumullaahu khair mba Tyas dan keluarga. Di kelahiran ketiga ini, tiga hari berturut-turut ada Mba Rahma Ummu Kautsar mengirimi kami makanan yang ma shaa Allah ladziiiz dan kami jadi ga repot harus beli makanan di luar ataupun masak. Jazakumullahu khair katsir buat mba Rahma dan keluarga. Dan Allah mudahkan pula urusan-urusan dokumen kelahiran Maryam, mulai dari sertifikat kelahiran dari rumah sakit, syahadah milad (semacam akte kelahiran dari catatan sipil saudi), proses pembuatan passport dan akte kelahiran dari KBRI yang in shaa Allah tinggal menunggu hasilnya. Mudah-mudahan nanti urusan iqoma juga gampang dan dimudahkan-Nya. Aamiin yaa Allah...

Di balik kesulitan pasti ada kemudahan! Aku harus yakin akan hal itu. Meskipun sedikit gamang menghadapi masa-masa Abu Aafiya mulai masuk kerja, seharusnya aku yakin pertolongan Allah itu jauh lebih dekat. Tiadalah kesusahan dan kesulitan melainkan ada kemudahan yang menyertainya...

Hayooo semangaattt!!!
Masa seperti ini tidaklah lama. Mumpung anak-anak masih dekat dengan emaknya dan bapaknya. Maka tak bolehlah sia-sia masa pengasuhan ini. Sebab, Akan ada masa anak-anak satu persatu meninggalkan kita menuju kehidupan mereka masing-masing nantinya. Jangankan setelah anak-anak menikah dan punya kehidupan sendiri, masa mereka sekolah saja mungkin sudah cukup membuat kita merasa sepi di rumah. Jadi, Masa-masa saat ini (yang mungkin terasa sulit sekarang) justru akan menjadi kenangan yang dirindukan nantinya. Jangan sampai sebuah penyesalan hadir ketika kita terlambat menyadari bahwa banyak waktu kebersamaan yang kita lewatkan begitu saja karena kita sibuk dengan dunia sendiri. Yuk ukir kenangan indah dengan sebaik-baik pengasuha , sebab masa ini tak tergantikan. Apalagi cuma terisi dengan liat henpon dan baca wattpad aja. Betapa sia-sianya waktuuu. Astgahfirullaah. NTMS tentu saja ini mah. Yuk menej lagi diri dan waktumu, Fathel!!!!!!

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked