Refleksi Molekular [Part 2]

Hmm… Molecular Biology (meski pun agak sedikit berat dan sulit) kemudian menjadi salah satu pelajaran paling favorit untuk kupelajari. Bukan karena beratnya, tapi karena mekanisme regulasi yang begitu luar biasa untuk dipelajari. Regulasi yang hanya dapat dilakukan oleh Rabb yang Maha Sempurna ciptaan-Nya… Dan, manusia, sehebat apapun, takkan pernah dapat membuat regulasi itu kecuali pada tingkat-tingkat yang sangat sederhana. Itu pun harus melewati banyak barier dan cenderung tak stabil. Tidak seperti ciptaan-Nya yang begitu sempurna…

Hari ini ujian Biologi Molekular. Sesungguhnya, banyak dari soal-soalnya yang tidak terjawab olehku. Samar-samar di pikiran, dan banyak yang lupa waktu mengerjakannya. Apakah mengecewakan jika kemudian hanya sebagian saja yang terjawab olehku? Tidak juga. Sebab, bagiku yang terpenting adalah aku memahami konsepnya secara mengglobal. Dan di sinilah letak menariknya, sebenarnya. Sebuah pemahaman yang kemudian menyadarkan kita akan kesempurnaan dan betapa maha agungnya Allah…

Sebuah pelajaran lain yang ingin kupetik sebenarnya adalah juga tentang prinsip tawakkal. Menyerahkan segala hasilnya pada Allah setelah ikhtiar paling optimal dan terbaik yang kulakukan. Dahulu, ketika di S-1, aku kelebihan tawakkal, tapi kurang ikhtiar. Hehe. Hampir semua ujian (ndak semua juga sih, tapi kebanyakan ujian) kujalankan dengan cara begitu ‘easy going’ dan slenge’an. Tidak belajar dengan sungguh-sungguh, dan tidak pula dengan ikhtiar paling optimal dan terbaik. Kebanyakan ‘pasrahnya’ saja. Sehingga, ujung-ujungnya yang kudapat hanyalah pemahaman yang sangat parsial, dan itu pun juga adalah short memory yang sekeluarnya dari ruang ujian, ilmunya pun ikut menguap.

Kali ini, aku hanya sedang belajar untuk melakukan dilatasi konsep belajar. Bahwa orientasiku sesungguhnya adalah ilmu. Ya, ILMU! Bukan nilai (semata), meski pun tak pula bisa dinafikan bahwa nilai juga adalah bukti empiric tentang ilmu yang kita plajari itu sendiri. Tapi, memahami sebuah konsep ilmu, sesungguhnya adalah lebih penting! Karena dengannya, kemudian mengantarkan kita pada sebuah penyadaran BETAPA MAHA AGUNGNYA ALLAH yang telah Menitipkan Segenap hikmah di luasnya semesta… Karena setiap angstrom spasial yang ada di luasnya semesta selalu punya hikmah, punya pelajaran yang takkan pernah kering untuk digali…

Sebab diri kita adalah sesempurna-sempurnanya ciptaan-Nya, maka tiada lagi alasan yang membuat kita menyerah, mengeluh dan tidak bersyukur dengan segala apa yang ada. Sebab, masa di dunia ini singkatlah, maka seharusnya tidak boleh ada gap filling  kesia-siaan di setiap detik yang telah Allah pinjamkan. Sebab, nikmat waktu yang Allah pinjamkan ini, terlalu berharga jika hanya untuk sebuah hal-hal yang demikian…

Hayuu, bersemangatlah wahai diri!



Depok, Rabu, 2 November 2011

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked