Bodoh Sekali!

Dan lihatlah, mereka semakin tertawa garang. Ketika perangkap-perangkap mereka telah dimasuki. "Bodoh! Kau BODOH SEKALI." Itu tawa mereka. Dan bukankah mereka telah berjanji akan menyesatkan hingga ke akhir masa?!

Iya. Kau bodoh. Bahkan sangat bodoh, wahai diri.
Jika memang kau sudah mengerti bahwa semarak bebunga warna warni di pepinggiran jalan itu hanyalah fatamorgana yang menyesatkan, lantas mengapa begitu lama kau termangu menatapinya? Terlena. Kemudian lupa, bahwa jalan yang kau tempuh masihlah panjang!
Sedang kau dalam keadaan sadar dengan sesadar-sadarnya, tentang fatamorgana dan jalan panjang yang masih harus kau tempuh itu!

Beranjaklah segera!
Jika kau tak ingin, kesiaan ini berlangsung lebih lama.
Berlalulah segera!
Jika kau tak ingin tenggelam di sini.
Hayooo, segaralah bangkit!
Sebab, kau tak pernah tau, kapankah akhir dari episode hidupmu di dunia ini, wahai diri.
Relakah kau, jika dalam keterlenaan itulah, Dia memanggilmu kembali?
Relakah kau, membiarkan kenikmatan terbesar itu ditukar dengan dunia yang bahkan lebih ringan dari sayap nyamuk?
Relakah kau menukar yang banyak dengan yang sedikit?
Relakah kau menggadaikan emas demi perunggu?

Wahai diri, bukankah kau masih ingin tetap di jalan ini?
Wahai diri, bukankah kau masih ingin berada di bawah naungan hidayah-Nya...
Lantas, masihkah kau punya alasan untuk berlena diri?
MASAIHKAH?
JIKA MASIH, ALANGKAH MERUGINYA KAU!

Wahai diri, ingatlah, bahwa hanya surga-Nya yang menjadi tujuanmu...
Tapi, mengapa kau masih membiarkan diri dalam ghaflah yang istimror?!
Mengapa!?

Kembalilah!
Kembalilah!

____________________________



Tika mata
Diuji manisnya senyuman
Terpamit rasa menyubur harapan

Dan seketika
Terlontar ke dunia khayalan
Hingga terlupa singkat perjalanan
Tersedar aku dari terlena
Dibuai lembut belaian cinta

Rela aku pendamkan
Impian yang tersimpan
Enggan ku keasyikan
Gusar keindahannya
Merampas rasa cinta
Pada Dia yang lebih sempuna

Bukan mudah
Bernafas dalam jiwa hamba
Dan ku cuba
Menghindarkan pesona maya
Kerna tak upaya ku hadapinya
Andai murka-Nya menghukum leka

Diatas nama cinta
Pada yang selayaknya
Kunafikan yang fana
Moga dalam hitungan
Setiap pengorbanan
Agar disuluh cahaya redha-Nya


Biar sendiri hingga hujung nyawa
Asal tak sepi dari kasih-Nya
Kerna sesungguhnya hakikat cinta
Hanya Dia yang Esa

Saratkan hati ini dengan cinta hakiki
Sehingga ku rasai
Nikmat-Nya
Syurga-Nya
Cinta-Nya
-UNIC-



Terbuai bayu merenggut sukma
Menghantar hembusan gema adzan perkasa
Menerpa hati yang lena dan lupa
Membangkit jiwa ghiroh juangku

Lunglai terbangun selepas mimpi dunia
Berbasuh gelora iman menderas
Bersuci dalam sujudku yang dalam
Untuk tegak melangkahi masa lalu

Jatuh dan bangun dalam kehidupan
Adalah fitrah dari perjuangan
Dikala hati kita terlena
ingatlah Alloh setiap saat

Lunglai terbangun selepas mimpi dunia
Berbasuh gelora iman menderas
Bersuci dalam sujudku yang dalam
Untuk tegak melangkahi masa lalu

Terbuai bayu merenggut sukma
Menghantar hembusan gema adzan perkasa
Menerpa hati yang lena dan lupa
Membangkit jiwa ghiroh juangku

Debur gelombang jihad menghempas enggan
Menerjang segala halang merintang..
Hindari penghujung jalan takdir mulia
Gugur di tanah para syahid tercinta

Allohu akbar

Debur gelombang jihad menghempas enggan
Menerjang segala halang merintang...
Hindari penghujung jalan takdir mulia
Gugur di tanah para syahid tercinta

Jatuh dan bangun dalam kehidupan
Adalah fitrah dari perjuangan
Dikala hati kita terlena
ingatlah Alloh setiap saat

Pastikan Alloh membantu diri kita
Untuk tegar dalam kehidupan ini
Bangkitlah kita untuk taat padanya
Lupakanlah kelalaian masa lalu

Allohu akbar

-The Fikr-

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked