Kanker [Episode PKL part 1]

Liburan dua minggu ternyata jauh lebih padat dari jadwal kuliah itu sendiri. Sudah dua minggu, tapi aku selalu saja wara-wiri ga jelas ke sana ke mari hatta hari Ahad sekalipun. Dan, dalam dua minggu ini, hanya di satu jum'at saja aku punya waktu libur. Dan benar-benar libur. Bahkan tak turun dari lantai 2 kosan, kecuali hanya 1 kali saja dalam 24 jam itu. Wew! Betah bangeeet yaah? Hihi. Akan tetapi, pada dasarnya, ternyata libur 24 jam justru membuat lebih lelah! Lelah hati maksudnya. Padahal, sesungguhnya masih banyak materi Oncology yang semestinya aku pelajari. Tapi, huwaaahhh....kenapa tiba-tiba pengin rehaattt dulu yah? Heuu...

Senin depan, insya Allah PKL (as a clinical pharmacist candidate, hihi) udah dimulai. Bertempat di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Heuu... Deg-degan, tapi excited juga siih. Dan rutinitas berangkat jam 5 subuh dan nyampe kosan lagi jam 10 malem akan ditempuh, insya Allah. Hayuuu, fightiiing! Semangaaaaatttt, Fathel. Semestinya, aku segera nyiapin bekal buat PKL nya. Tapi, berhubung dalam 2 minggu ini nda punya waktu kosong kcuali jum'at kmarin, jadi si oncology masih belom tersentuh. Oncology ohh oncology. Walaupun sebenarnya sebelum bener-bener terjun, kita masih dibekali dulu ama dokter dan pharmacist nya, tapi tetep ajah kalo nda punya persiapan apa-apa jadi ketauan banget bego nya. Hihi... Yaa, kalo masih jadi mahasiswa bolehlah bego-bego dulu. Kalo udah pinter, ngapain juga belajar kaaann? Haha...

Hemm.... Kanker. Penyakit membunuh yang telah merengguti sekian banyak nyawa. Penyakit yang ditakutin oleh banyak orang. Dan, kebanyakan kemoterapi yang tersedia tidak membuat lebih baik di segi kualitas hidup dan mungkin hanya memperpanjang umur hidup saja. Penyakit yang...mendekatkan si penderitanya pada kematian! Setiap orang yang divonis terkena kanker pada umumnya akan mengalami down luar biasa! Lalu, menjadi gelaplah segala yang membentang. Menjadi musnahlah mimpi-mimpi yang dirajut. Menjadi lenyaplah semangat hidup.

Tapi, sesungguhnya, dan semestinya, ada satu sisi positif dari ini semua. Sungguh. Sesuatu yang tak didapati oleh orang-orang sehat. Penyakit kanker, memang mendekatkan si penderitanya pada kematian. Akan tetapi, semua itu akan menjadi reminder bagi mereka, tentang berharganya sisa-sisa umur yang mereka miliki. Sedang, orang-orang yang diberi nikmat kesehatan, sering luput tentang hal tersebut, dan sering merasa dan berpikir "beramalnya entar ajah, kalo udah tua." Siapakah yang menjamin umurnya akan sampai pada waktu yang dia prediksi itu?! Ah sungguh, seberat apapun kanker, tapi dia menjadi reminder yang menyadarkan akan hari berakhirnya kehidupan ini. Jika kita mengatahui waktu kita tinggal sedikit, bukankah kita ingin memberikan performa terbaik yang kita bisa berikan...

Insya Allah nanti share lagi soal PKL. Aku mau download bahan-bahan PKL dulu yaahh. Do'akaan... ^__^
___________________________


Perjalanan hidup manusia
Menempuhi alam dunia
Menghabiskan waktu yang tiada lama

Perjalanan hidup manusia
Menempuhi alam dunia
Menghabiskan waktu yang tiada lama


Usia bertambah semakin senja
Tiada serasa tak tersadar
Semakin dekatlah kematian
Akan menjelang tiba

Sadarilah usia amanah dari Illahi
Sadarilah kita pasti kan dimintai
Pertanggung jawabannya pada Illahi
Usia bertambah semakin senja
Tiada serasa tak tersadar
Semakin dekatlah kematian
Akan menjelang tiba

Sadarilah jalani hidup ini penuh makna
Sadarilah pastikan ia berarti di akhirat
Yang abadi

Perjalanan hidup manusia
Menempuhi alam dunia
Menghabiskan waktu yang tiada lama

Usia bertambah semakin senja
Tiada serasa tak tersadar
Semakin dekatlah kematian
Akan menjelang tiba

Sadarilah jalani hidup ini penuh makna
Sadarilah pastikan ia berarti di akhirat
Yang abadi

Sadarilah usia amanah dari Illahi
Sadarilah kita pasti kan dimintai
Pertanggung jawabannya pada Illah

Sadarilah jalani hidup ini penuh makna
Sadarilah pastikan ia berarti di akhirat
Yang abadi

-The Fikr-

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked