Ayah is the Favorite

Sudah semenjak kecil dulu, ketika terdengar kunci pintu rumah diputar, "klik" Aafiya pasti akan segera menuju ke depan dengan wajah yang sangat suka citaaa "Yeeee, ayah pulaaaang...". Bahkan sebelum dia bisa ngomong, ekspresinya sudah mewakilkan betapa gembiranya dia ketika ayahnya pulang. Sayang yaa lupa direkam. Lain kali harus direkam niih ekspresi seperti ini... hehe...

Sekarang, bukan hanya Aafiya, Aasiya pun begitu. Setiap kali terdengar kunci diputar dan pintu dibuka, Aafiya nge yel-yeel "Yee ayaaah pulaaang..." lalu dengan segera larii ke pelukan ayahnya, ayahnya kemudian menggendong dan guess what the next words... "Ayaaah, maiin yoook..."
Aasiya pun sama. Mau lagi apapun, meski sedang mimik sekalipun, pasti lepas neneen dan melambaikan tangan ke ayahnya dengan wajah sangat ceria. Jika tidak dalam pelukan bundanya, pasti deh segera merangkak menuju ayah, ngikutin si uni. Laluuu, the next steep, ayahnya menggendong dua-duanya, bawa ke depan cermin dan berdo'a "Allahumma kamaa ahsanta khalqi, fahasin khuluqi..." Maka jangan heran kalo Aafiya sudah hafal do'a bercermin ini sejak dia usia 1.5 tahun. Hehehe...

Yes!O'rait!
Ayah is the favorite!
Mereka, senaaaang sekali bermain bersama ayah.
Kadang kalo lagi baper emaknya jadi bertanya-tanya juga sih, "kenapa yaa anak-anak lebih senang bermain bersama ayahnyaa..?"
Hihihihi....
Mungkin karena kalo sama bundanya sering ditinggal masak kali yeee... wkwkwkwkwkwk...
Aafiya dan ayah ketika baru bisa berjalan dulu...

Bermain bersama Ayah memiliki banyaaak sekali good effect menurutku (lebih tepatnya: menurut apa yang aku rasakan). Kalo secara teorinya mungkin bisa baca sendiri laah yaaa... Hehehe...
Setidaknya ada 3 manfaat besaar:
Pertama, anak tidak 'kehilangan' sosok ayah dalam pengasuhan.
Kehadiran dan peran serta ayah dalam pengasuhan tentu saja adalah hal yang sangat penting. Jangan sampai, ayah hanya berpikir tugasnya hanya mencari nafkah dan segala urusan mengasuh anak serahkan pada ibu. I'm really proud of Ayah Aafiya Aasiya, yang benar-benar jadi favoritnya anak-anak. Bahkan beliau tak segan ikut memandikan dan cebokin anak-anak, ma shaa Allah... Jazakallahu khair katsir Zaujiy...
Kedua, Anak dan ayah mempunyai kelekatan yang bagus.
Kelekatan ini konon kabarnya sangatlah penting bagi anak. Senaang banget rasanya melihat Aafiya bercerita apa saja sama ayahnya tentang apaa sajaa... Aafiya dan Ayahnya juga sering punya waktu khusus berdua saja. Tak perlu sampai candlelight dinner berdua juga sih (soalnya kalo candlelight dinner emaknya mesti pengen ikutan jugaa wkwkwkwkwkwk), momen-momen kecil saja. Misal buang sampah berdua sama ayah, pergi ke pharmacy berdua sama ayah, even pergi ke taman dekat rumah berdua sama ayah. I think and i see, both of them soooo enjoy this "father time". Jadi, kalau ada kata-kata "Aafiyaa, kita buang sampah yook..." mesti anaknya menyambut dengan penuh sukacita... Padahal cuma pergi buang sampah yang jaraknya tak lebih dari 200 meter dari rumah! Ma shaa Allah, ga mahal yaa ternyata memberi kebahagiaan sama anak... Bahkan dari hal-hal yang sederhana...
Ketiga, buat emak-emak, ini saatnya me time. Ketika anak-anak bermain sama ayah, para ibu bisa rehat dari pengasuhan sesaat, me time, leisure time, melakukan apa yang disukai, re-charge kembali energi, biar tetap"waras" kekeke... Percayalah, me time is intangible value prize for emak-emak... hadiah berhargaaa... Heuheu...

Alhamdulillah, itu salah satu keuntungan berdomisili di sini. Waktu ayah tidak dihabiskan di jalanan, menerjang kemacetan. Jadi, waktu bermain bersama anak jadi lebih banyak. Entahlah, jika hidup di ibu kotanya endonesiaah, mungkin hal seperti ini sulit untuk terwujud. Di sini, Abu Aafiya berangkat ngantor jam 9, siang juga bisa pulang makan siang. Jarak kantor ke rumah hanya 2 menit. Alhamdulillaah...
Tapii, bagi yang misalnya harus dihadapkan pada kondisi mesti menghadapi kemacetan dan mesti menghadapi lamanya waktu di perjalanan, tidak perlu berkecil hati. Setidaknya, minimal selalu sedia waktu (meski tidak lama) untuk bercengkrama bersama anak. Kita tidak tau apa yang akan terjadi ke depan kan yaaa... Boleh jadi saja, kami nanti juga berhadapan dengan hal yang sama. Semoga saja Allah memberikan yang terbaik selalu...
Ini waktu Aafiya masih setahunan +


Main apa aja sih Aafiya sama Ayah?
Mainnya macem-macem. Sayangnya banyak yang tidak terdokumentasikan. Hanya sedikit yang sempat di candit sama emaknya... kekekeke...

Berikut beberapa permainan yang dimainkan bersama Ayah (mana tau ada yang lagi nyari ide). Mungkin ga semua karena ga ingat semua sama emaknye inii dan (sekali lagi) ga terdokumentasi...

1. Badminton dengan kock baloon
Badminton merupakan kata yang sangat akrab bagi aafiya. karena ayahnya suka badminton. jadi, anaknya suka ngajak anaknya main badminton jugaa... hihihi...pakai kock baloon ternyata mudah dimainkan oleh anak 3 tahun
main badminton bersama ayah

2. Main peran
Aafiya dan ayah (dan akdang si kecil juga sering ikutan) main peran bersama ayah. biasanya, tergantung hal apa yang sedang mendominasi saat itu. Misal, lagi habis ke optamologist. Nanti main perannya pasti deeh main dokter optamologist. Aafiya jadi dokternya ayah jadi pasiennya, trus gantian. Cek matanya juga pake peralatan seadanya, kadang dari barang bekas yang mirip-miriplah sama peralatan optamologist.

3. Menulis cerita di papan tulis
ini adalah salah satu favorit aafiya. minta ayahnya cerita sambil digambarkan di papan tulis. jadi ayahnya akan mengarang sebuah cerita, tokohnya adalah tokoh nyata yaitu aafiya sendiri, aasiya, ayah bunda, kadang juga teman-teman aafiya dan aasiya ikut dalam ceritanya. Hihihi... Kayaknya ayah jauh lebih berbakat niih membuat ceritaa..
lagi bikin cerita sama ayah

4. Membaca cerita
Ini juga salah satu favorit aafiya. dia nenteng beberapa buku, kaish ke ayah sambil bilang "ayaaah, kita cerita nabi ibrahim yook..." sambil menyerahkan buku cerita nabi ibrahim.

5. Main lego
membangun rumah bersama ayah. nanti aafiya bikinin rumah buat ayah, bunda dan dedek katanya..

6. Main shape
jadi ada mainan shape (triangle, circle, square, star and  plus), mainannya bukan cuma dimainin biasa dengan masukin ke box shape nya. Tapi kadang disusun tinggi-tinggi dan lain sebagainya. Ayahnya kreatif banget ma shaa Allah bikin mainan satu jenis bisa dimainkan dengan banyak cara.

7. Main bendera
jadi kita sempat beli mainan bendera negara-negara di dunia plus petanya. aafiya senang banget main bendera ini meskipun belum bisa nancepin bendera di negara yang benar. dia lebih senang melihat kemiripan, misal bendera amerika ditaruh dekat dengan bendara malaysia karena mirip. bendera indonesia ditaruh di negara poland karena warnanya kebalikan. atau dideket ukraine karena mirip cuma beda warna doang. Hihihi...

8. main masak-masakan
sama ayah bisa juga lho main amsak-masakan. Jangan kira cuma sama emak-emak aja. Hihihi... Tapi kalo sama ayah, pretending aafiya bikinin ayah masakan . jadi ayahnya bakalan request "aafiya tolong bikinin ayah telur dadaar" heuheu... Trus dikasi lah tuh piring sama sendok yang ada telurnya ketika sudah "matang" dan ayah pun pretending lagi makan makanan bikinan aafiya yang sangat lezaaat.

9. Main mobil-mobilan
ini bukan mobil-mobilan beneran. tapi bantalan kursi majlis yang diimajinasikan aafiya sebagai mobil yang lagi dia setir. "ayaah, mau ke mana... aafiya yang nyetir yaa.. ayah duduk di belakang"

10. Main sepeda di taman
you are getting older now my little girl... lagi main sepeda sama Ayah
11. Main pasir dan bikin gedung, benteng, perahu
ini favorit aafiya kalo lagi naman sama ayah
bikin sesuatu dari pasir.. kinds of sensory playing
12. Main ayunan, prosotan, kuda-kudaan di taman
Ini salah satu kelebihan tinggal di sini lainnya. Aneka permainan playground seperti ini tersedia amat sangat sangat sangat banyaaaaak sekaliiii di berbagai tempat. Ga perlu bayar kalo mau ngajak anak main di playground. Semuanya tersedia gratis di taman-taman terdekat di setiap kecamatan, kelurahan mungkin. Deket rumah banyaak sekali taman yang pasti selalu menyediakan playground buat anak-anak. Benar-benar ramah anak menurutku...
when she was 1 yr old
boleh main perosotan sepuas-puasnyaaa, gratiisss...

pasir dan peralatannya sudah tersedia, anak tinggal main doang, ma shaa Allah....

13. Berkuda
berkuda bersama ayah (tapi ini difoto pas udah selesai berkudanya, jadi kudanya sudah diiketin ke tiangnya hehehehe)

14. Main petak umpet
ga perlu dijelaskan lebih jauh kayaknya klo yang ini maah wkwkwkwk


Masih banyak jenis main lainnya, misal Main baloon, Menggambar bersama, Main saxophone, Main boneka dan lain sebagainya. Intinya, main apaaaa sajaa bisa dilakukan. Tak mesti punya banyak mainan. Barang bekas pun bisa jadi mainan...


Okeh, selamat bermain bersama ayah

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked