Non Aktifkan Fesbuk? Why Not?!


Awalnya, aku tak terlalu ambil pusing soal pertanyaan ini. Tapi, pada akhirnya tertarik juga karena dalam tempo satu pekan blakangan, ada banyak orang yang menanyakan padaku, baik secara langsung, atau via internet atau SMS.
Lebih kurang begini,
“Athel, gimana cara non aktifin eFBe?”
“ipi, fb ny lagi non aktif yo? Baa caronyo?”
“atau, Fathel, gimana cara menghilangkan fb?”
“atau, ihh…, gimana sih caranya Thel? Ajarin kakak dung.”



Sebenarnya, aku tidak terlalu tertarik, apakah mau non aktif apa ga’, tapi, sekedar ‘basa-basi’, akhirnya aku tanyain juga, “kenapa non aktif?”
Jawabannya macam-macam.
“Malas Athel, ngabisin pulsa aja.”
“Iya, menganggu aja. Kakak mau fokus dulu.”
“Mencari sedikit ketenangan.”

Hohohoho…
Jika ditanya kepada diriku sendiri, kenapa menon aktifkan FB? Maka, jawabanku bisa banyak. Salah satunya, yang kujelaskan pada temanku adalah, “tergantung kondisi hati”, Heheh…

Eh, tunggu….tunggu…
Sebelumnya, kita smua sudah sama2 tau ttg F*cebo*k kan yah?(ya iyalahhh! Katro’ banget siy lo!!! Hihihi). Mulai dari anak SD hingga nenek2 dan kakek begitu asyiknya dengan yang satu ini. Menarik, menyihir!! Hingga, jutaan orang ikut bergabung. Activity nya jugah banyak. Mulai dari info ini itu, undangan ini itu, narcizan gini gitu, kuis ini itu, nulis ini itu, sampai2 update ini itu. F*cebo*k menjadi tempat curhat pertama. Saling ngeledek. Bahkan,ada yang sampai ngumbar rahasia segala. Na’udzubillah. Begitu menyihirnya F*cebo*k, hingga disetiap saat, jemari lebih asyik ngutak-atik ponsel, atau duduk berjam-jam di depan laptop hanya untuk sekedar update status dan komen di sana-sini. Ck..ck..ck…, luar biasanya F*cebo*k. (Waahh, bolehkah daku pinjam jempol sluruh orang di dunia untuk diacungkan kepada sang pembuat F*cebo*k??? hehehe)

Bukan hanya itu, jejaring sosial ini telah banyak membuat status seseorang dari single menjadi  P*acar*n. Bukan hanya p*acar*an gaya biasa, tapi P*acar*n gaya “istimewa”dengan status relationship tetap single. Yang awalnya jauh, jadi “dekat” (dalam tanda kutip nih yaa), sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda bagi banyak orang. Ini sudah kuamati sejak lama, yg bukan berarti aku bebas darinya loooh. Nyang biasanya adem ayem, kok ya, jadi “mencair” begini. Yang biasanya jaim, tegas dan berwibawa (cieeee), lho…lho..lho…, koq di F*cebo*k jadi super duper tepe-tepe yah? Comment2 yang tak penting utk status2 yg tak penting. (hehehe, mungkin diriku juga pernah jadi pelakunya). Apa lagi buat karakter sanguinis. Benar tak ya?

Terlepas dari F*cebo*k yang memberikan dampak positif dalam banyak hal, kemudian, aku menyadari, betapa F*cebo*k juga telah memberikan dampak negative yang cukup besar…
Simak saja jawaban teman2ku di atas.
>> ngabisin pulsa (kesimpulannya, sangat sering diakses jadi kocek jadi berkurang dengan begitu signifikannya)
>> gak mau diganggu (kesimpulannya: slama ini, F*cebo*k juga menimbulkan gangguan bukan yah?)
>> mencari ketenangan (kesimpulannya : F*cebo*k selama ini memberikan kekacauan, kan?)
Itu hanya beberapa saja.

Simak saja “neo ikhtilath” yang terjadi di sana-sini. Huff…., dan aku pun mungkin salah satu yg terjebak di dalamnya. (insya Allah, belum terlambat untuk memperbaiki semuanya, bukan?)
Melunturkan kepribadian. Banyak juga ikhwan-akhwat yang statusnya “gawat darurat”, cito, peripulum iimora (hiihi, emangnya status rekam medic, apa?). Tak terbedakan lagi dengan kebanyakan status yang ada.
Juga, F*cebo*k menjadi unjuk aktualisasi diri. “Waah.., daku looh, gini looooh…” Aihh…
F*cebo*k juga telah menyita begitu banyak waktu dari pagi hingga malam, hingga kluar nyanyi : “online..online…” hhiihihi…

Maka dari itu, insya Allah, aku bersepakat dengan teman2 yang ikut dalam jama’ah non- F*cebo*k-ers, untuk menon aktifkannya secara permanent.
Meski, berat juga sih, secara, hati ntu jugah sesuatu yang bolak-balik kan yah? Makanya, insya Allah, secara mutawattir, perlahan-lahan, aku akan meninggalkannya, insya Allah. Di mulai dari deactivasi dulu…, lalu, perlahan-lahan…., hingga permanent. Insya Allah. Kalau perlu, lakukan analisa SWOT mengenai untung ruginya, atau kalau perlu lakukan istikharah.

Teringat penyataan salah seorang akhwat yg kucintai karena Allah, tempat kami slaing bertukar cerita, (aku blajar banyak darinya, sungguh!)
“saat ini F*cebo*k belum menjadi kebutuhan bagiku. Maka, alangkah lebih baiknya jika aku tidak membuatnya. Setidaknya untuk saat ini.”
Yak, sepakat ukht…!!!
Baiklah…,I’ll try, insya Allah.


Al Hurriyah, Baiti Jannati, Dzulqo’dah 1430 H

14 comments:

  1. Kak izin copy ya....
    yup...apa yg kakak tulis emang benar...dunia maya pun mengaburkan hijab...
    kader yang seharusnya mewarnai jadi terwarnai.Tapi berkat Fb ana bisa jadi belajar nlis gratis kak...heheh...

    ReplyDelete
  2. @Noeroel :

    yaph, tafadhol De'...

    hehe, stiap orang mah, punya pertimbangan tersendiri...

    jika memang manfaatnya lebih besar, yaa kenapa tidak?

    tapi, kalau mudhoratnya lebih besar..., alangkah lebih baik kalo dihindari ajah..

    betul?

    semangat terus nulis ya De'

    karena menulis = ngukir sebuah peradaban!

    ReplyDelete
  3. assalaamu'alaykum wa rohmatullaahi wa barokaatuh,,
    wah unii,,
    ws jadi pengen nulis ttg ini juga di blog boleh nda yaa? :D
    soalnya baru beberapa hari lalu juga udah berhasil deactivate... ^^
    alhamdulillaah

    ReplyDelete
  4. @ Awis :
    wa'alaykumussalam warahmatullah wabarokatuhu...

    waaa..senangnya..

    yaph..yaph..yaph...,
    tafadhol,ditulis giih..,
    nanti tak kunjungi blognya, insya Allah...
    n_n


    udah deactivate yah?
    tapi yg deactivate gak permanen wis...

    permanent juga bisa,
    kalau mau, nanti di link kan..

    ^^

    ReplyDelete
  5. @ Awis :
    wa'alaykumussalam warahmatullah wabarokatuhu...

    waaa..senangnya..

    yaph..yaph..yaph...,
    tafadhol,ditulis giih..,
    nanti tak kunjungi blognya, insya Allah...
    n_n


    udah deactivate yah?
    tapi yg deactivate gak permanen wis...

    permanent juga bisa,
    kalau mau, nanti di link kan..

    ^^

    ReplyDelete
  6. uniii >,<
    bener boleh ditulis?
    tak cari2 inspirasiong dulu... ^^

    eh ada bisa permanen ya, uni?
    wah, siapkah ws... hehehe...
    tp kalo boleh link nya dulu, mau, uni...
    siapa tau jadi penguat untuk deactive sekalian... ^^
    syukron,
    jazakillaahu khairon yaa unii :D

    ReplyDelete
  7. waduuuhhh..Ws, apa yg membuatmu ragu untuk menuliskanya?hehehe..
    bole-bole ajah tho...
    tak ada hak perogratif...
    iyah kan?
    hihihi

    ada..
    tapi uni juga jadi plin plan nih Ws..
    soalnya, kata sbagian orang, pluang da'wahnya lumayan besar di FB,
    tapi, FB jugah berdampak pada leburnya hijab...

    uni jugah...
    sejujurnya, hmm..berat! hehe

    link nya ke : https://ssl.facebook.com/help/contact.php?show_form=delete_account

    smangat!!!

    ReplyDelete
  8. assalaamu'alaykum,
    unii, wa berhasil delete akun permanen...
    doakan ws istiqomaaahhh >,<

    ReplyDelete
  9. wa'alaykumussalaam warohmatullaah wabarokatuh,

    Waaa....Barokallah Ws...

    ^^
    Semoga bisa istiqomah, hehe

    ReplyDelete
  10. deactivate facebook.. hm..

    iya kayaknya perlu juga..

    gara-gara dia aku menunda ngerjain skripsi terus, >.<
    *excuse detected*

    ReplyDelete
  11. @arman : heuu... iya sih..agak melenakaan... :)

    ReplyDelete
  12. maaf oot, gaya fontasi blog nya bagus banget.. bisa bagi2 ilmu nya??

    tq

    ReplyDelete
  13. boleh ajah....
    font nya ambil di gugelwebfont ajah...^^
    klik di sini : http://www.google.com/webfonts
    smoga berhasil yaah...^^

    ReplyDelete
  14. bisa di'cekal lu fathel oleh pihak facebook, karena provokasi untuk men'nonaktifkan facebook secara permanent,,

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked