Juicy Jus (a Business Plan)



Hmm….presentasi bisnis plen.

Sebenarnya ini mata kuliyah memang menarik banget. Banyak ilmu2 (luar farmasi) yang bisa kita dapatkan. Tapiii, karena momennya kurang tepat ajah, di sela2 ujian yang menumpuk-puk-puk..brubuk…., harus merencanakan pulak sebuah Business Plan yang seabrek2 buanyaknya. Harus survey lapangan dulu lah. Harus huntig harga pasar dulu. Survey lokasi segala. Hmm..hmm…akhirnya pilihan kelompok kami jatuh pada jus. (padahal, sebelumnya aku sudah rencanakan pengin bikin bisnis studio photo. Aih, saying banget yah, kaga jadiii. Padahal, kan bisa diteruskan itu bisnis. Direalisasikan, maksudnya)

Wal hasil, bisnis plan-ku itu kacaw banget!
Kalo soal design2nya okelah gak begitu perlu dipermasalahkan dan dipikirkan, sekaliyan menyalurkan hobby. Tapiii, masalah hitung2annya yang rada2 kagak masuk akal. Kata si Bapak, “Ini terlalu mahal modalnya jika Cuma mau bikin tempat jus doang!”
Padahal, Dua hari full dari pagi sampai maghrib, kerjaan kami hanya berkutat di depan kompi dan kalkulator. Dan parahnya lagi, aku dari SMA dulu kagak suka yang namanya akuntansi! (pernah dapet nilai paling rendah di kelas. Huhuhu). Tapii, ini harus! Harus dikerjakan! Meski harus ngutak-atik plajaran manajemen dan akuntansi lagiii (yang amat pelik ituuu).
Tapiii, tidak apa, semua ini membuatku memperoleh sebuah kesimpulan berharga, bahwasannya :
“Terkadang, kondisi penuh tekanan (stressfull) itu memaksa diri kita UNTUK BISA!” 
(the power of kepepet, maksudnya. hehehe).
Sebenarnya, semuanya lebih bisa disedrhanakan, hanya dengan merubah cara pandang dan pola pikir kita tentang sesuatu, bahwasanya, ketika kita mau, insya Allah kita bisa! (ngutip kata2 Ang)

“Jarang2 ada orang yg mau meluangkan waktunya hanya buat nge-jus. Karena jus adalah minuman tambahan saja ketika seseorang berada di kafe.”

Hmm…benar juga siih.
“Harus ada differensiasi!” begitu si Bapak menjelaskan.
Itu juga yang dijelaskan oleh sahabatku, Dwi Asri Anggianasari (hee, jazakillaah masukannya Ang, ide bisnismu memang lura biasa! Sayang ajah, qta diskusikannya setelah presentasi bisnis itu selesai. Uhuhu. Padahal, diferensiasi yang dirimu tawarkan itu sangat menarik loh Ang).

Hmm….differensiasi!
Adanya hal yang berbeda dengan orang lain, meskipun sebenarnya ide itu adalah ide biasa!
Plajaran yang dapat diambil adalah, sebenarnya differensiasi itu tak hanya dibutuhkan pada bisnis saja. Tapiii, hampir di semua sisi kehidupan.


Lihat saja, orang2 yang sukses itu,
Mereka adalah ORANG-ORANG yang MAMPU MELAWAN ARUS GRADIEN KONSENTRASI kehidupan yang seperti kebanyakan! Kalo istilah lazimnya, keluar dari zona nyaman!
Bicara soal gradient konsentrasi, maka, segala sesuatu dalam kehidupan ini akan mengalir menurut gradient konsentrasinya. Sesuatu yang mampu melawan gradient konsentrasi, tentulah akan berbeda dari kebanyakan. Dan, di sanalah dimulainya langkah kesuksesan itu!
Bukan hanya untuk urusan dunia, tapi juga akhirat. Mereka yang sukses untuk kehidupan akhiratnya adalah yang mampu keluar dari rong-rongan kenikmatan dunia. Dan itu, adalah GOLONGAN YANG SEDIKIT!

Maka, sebenarnya…differensiasi itu adalah power! Adalah kekuatan yang kita punya. Berani menjadi yang berbeda (dalam koridor kebaikan tentunya), adalah langkah awal menuju kesuksesan…

Smangat!
Smangat Fatheru!
Insya Allah, BISA!

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked