Tinggal di Luar Negeri

Mungkin kebanyakan orang punya semacam wish untuk mencicipi berdomisili di luar negeri. Kalau Luar Nagari sih kemungkinan besaaar sudaaah... Hihihi... Tapi, kalau luar negeri, seperti halnya aku dulu, menjadi salah satu wish yang memang ingin banyak orang wujudkan..

Banyak alasan tentang mengapa inginnya seseorang berdomisili di luar negeri. Bisa karena ikut suami (seperti halnya aku), terkait pekerjaan, melanjutkan pendidikan, ingin mengetahui budaya di luar sana, atau mungkin alasan klise: sekedar ingin jalan-jalan. Hehe...

Banyak di antara yang pernah merasakan tinggal di luar negeri merasa ingin segera pulang ke Indonesia kembali dengan alasan ingin berbakti pada negeri, mengaplikasikan ilmu yang di dapat di negeri seberang (bisa seberang pulau atau seberang samudera, hihi). Tapi, tak sedikit juga yang malah merasa berat untuk kembali ke negeri asal... ;)

Ya, seperti yang aku bilang di atas, aku memang pernah punya cita-cita untuk tinggal di luar negeri untuk beberapa saat (Bukan untuk pindah kewarganegaraan tentunya. Aku masih cinta Indonesia dan kampung halaman koq. Hehe...). Tapiii, tak pernah terbetik sedikitpun di benakku bahwa aku akan berdomisili di Riyadh (Saudi Arabia). Namun, setelah merasakan tinggal di Saudi, malah sekarang aku belum terbersit pikiran untuk move on ke negara lain (selain pulang Indonesia tentunya).

Ada beberapa alasan mengapa aku sulit move on dari Saudi ke negara lain (selain Indonesia):

1. Tinggal di Saudi lah satu-satunya yang paling dekat dan paling mudah untuk ke Al Haromain (Makkah dan Madinah). Tak perlu visa. Tak perlu bayar mahal. Alhamdulillaah bini'matihi. Dan ini pula alasan kebanyakan orang muslim memilih untuk berdomisili di Saudi.

2. Di Saudi, alhamdulillaah setiap ke mana-mana, pandangan lebih terjaga dari wanita-wanita yang mengumbar aurat. Wanita non muslim sekalipun wajib mengenakan abaya (meski tidak mengenakan kerudung). Jadi, alhamdulillaah tidak berjumpa wanita yang berpakaian sexy.

3. Di Saudi, kita bisa tanpa ragu untuk menikmati makanan di restoran manapun, dan jenis makanan apapun, baik berupa makanan ala western atau semacam cake (yang bahkan di negeri kita sendiri lebih sulit untuk melakukan hal ini). Kenapa? Karena negara ini menjamin kehalalan restoran-restoran yang ada di sini. Alhamdulillaaah...

4. Bepergian ke mana-mana selalu ditemani mahrom. Naah, meski pun bagi sebagian membuat sulit, tapi justru ini lah letak indahnya. Menyenangkan bukan, ke mana-mana ditemani suami? ;)

5. Meski pun ga tiap hari kumpul-kumpul, di sini banyak komunitas Indonesia di berbagai lini. Daan, pengajian-pengajian pun bisa mendatangkan ustadz2 kondang yang memang sedang menimba ilmu syariat baik di jenjang S2 maupun S3. Daaan aku punya gank emak-emak dongs. Ahahaha...

6. Di Saudi, adalah kesempatan emas untuk bisa belajar bahasa arab langsung dari native. Banyak ma'had-ma'had atau Daar yang memberikan peluang untuk belajar dengan biaya yang relatif murah bahkan ada yabg gratis.

7. Di Saudi, relatif lebih mudah mendapatkan makanan khas Indonesia dibanding negara lain (sepertinya)... ;)
Kita masih bisa koq dapetin tahu tempe teri terong dengan mudah. Bahkan jengkol dan petai pun ada :D.

Tapii... selama apapun kita berada di negeri yang bukan negeri kita, akan ada saatnya kita kembali ke negeri asal in shaa Allah. Mungkin sebentar lagi. Atau sebaliknya mungkin dalam jangka waktu yang lebih lama.. ;)

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked