Sepasang Hati yang Terluka

Bersabar itu MUDAH mengucapkannya
tapi,
SULIT melaksanakannya.
Makanya ganjarannya besar.

*mengucapkannya emang mudah,melaksanakannya syusyaaahhh*
warning untuk diri sendiri...


Akhir-akhir ini aku mendengar beberapa cerita menyedihkan. Perceraian. Sebenarnya sudah berkali-kali aku mendengar kisah perihal perkara yang mengguncang Arasy ini. Halal yang dibenci-Nya. Wanita pertama aku jumpai di akad nikah sahabatku. Sudah hitungan tahun tak bersua. Ia menikah sudah sejak tahun 2006. Ketika kutanya, "Sudah berapa orang prajuritnya Un?"
"Baru satu. Itu tuuh." Ia menunjuk anak manis berambut lurus sepinggang yang tampak malu-malu. Manis sekali anak itu...
"Trus, suaminya mana uni?" Entah kenapa aku mempertanyakan ini yang kemudian menjadi menyesal karena telah mengungkit luka yang mulai mengering di hatinya.
"Udah lama pisah. Sejak aku hamil 7 bulan."
Aku tertegun. Untuk sesaat aku tidak tahu harus mengucapkan apa.
"Kalau boleh tau, kenapa yah un?" Aku bertanya hati-hati. Takut semakin membuat ia terluka. Sebenarnya kalau tidak diceritakan juga tidak apa-apa sih. Heuu....
"Dia sudah tak mau lagi menjalani hidup bersamaku." Katanya pilu. Mengalirlah cerita itu darinya....

Wanita kedua, lebih menyedihkan lagi. Korban KDRT yang saat ini lagi mengurus cerai. Bukan saja tersiksa secara fisik, tapi ia juga tersiksa secara batin. Dicecar habis-habisan dengan kata-kata yang kelewat kotor. Dipukul. Ditendang. Ditampar. Diberbagaikan. Aku bergidik ngeri mendengar ceritanya. Kisah ini membuat si pendengar berurai air mata.

Untuk mereka, apalah yang bisa kuberi. Ya, paling cuma itu : SABAR YA.
Tapi sabar itu sungguhlah berat, aku merasakannya.

***
Sungguh, hidup seyogyanya takkan terlepas dari masalah.
Menyatukan dua orang yang tidak halal ke kubangan nista dan memisahkan dua orang yang terikat dalam ikatan halal adalah misi besar syetan laknatullaah. Dengan berbagai cara ia berupaya memanas-manasi dua hati yang sedang terluka. Lalu, ia akan bersorai ria atas keberhasilannya memisahkan dua jiwayang dulu saling mencinta. Sungguh, menjadi sepasang hati yang terluka setelah sekian masa berlalu.

Semoga Allah menjaga kita, menjaga aku dan suamiku, menjaga seluruh pasutri di muka bumi Allah ini, agar tetap kukuh dalam mengarungi samudera, sebesar apapun terjangan badai masalah dalam kehidupan :)
Dan smoga cinta kita berlabuh di surga-Nya. Aamiin...

Sungguh kita masih sangat harus banyak belajar....

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked