Menjadi Inspiratif

Kamis sebenarnya adalah waktu kuliah yang bener-bener full day! Dari jam 8 pagi hingga jam 6 sore. Tapi, karena jadwal kuliahnya masih labil dan galau (bukan hanya kita yang labil yaah, jadwal kuliah jugaaa, ahahaha...), akhirnya sehabis kuliah farmol, aku dan Sri memutuskan untuk caww sahaja ke perpus buat hunting jurnal (yaaahh, biasalaahh santapan lezaaat kita kan tugasss. Kan referensinya mestilah jurnah. So what gitu loh. Hahaha, gayaaah banget!). Kemudian, janjian ketemu Mba Indri. Tapiii, sayang sekali ndak ada Uni Nadra dan Mba Ratna. Jadi, nge-date Gang Anak Skolah nya jadi kurang serruu. Meski begitu, tetap ajah kita ketawa-ketiwi bahagiaaa. Hee...

Nah, akhirnya kita menikmati gerimis siang di rektorat dan menghabiskan sore di Detos. Hee... Refreshing plus nyari kado karena mba Indri mau ada acara tuker kado. Eeeh, rupanya ada Ayu Tingting lagi konser di sana. Hee... Ck..ck...ck..., waahh luar biasa deeh animo pengunjung buat motoin Ayu Ting-ting. Kira-kira, kalau Yusuf Al Qordhawy yang dateng, animo pengunjung masi seheboh itu kah? hehe...

Setelah puter-puter nyari kado ndak ketemu, akhirnya kita memutuskan untuk ke TM Bookstore ajah. Mana tau ketemu kado di sana. Hee... Alhamdulillaah, akhirnya kadonya nemu euy...

Jadiii, intinya ceritanya apaaah cobaa??
Haha, belooooooom... Itu masih prolognyaaa. Hihihi... Maap yaaah, prolognya kepanjangan!
Inti ceritanya adalah ketika di TM Bookstore, ketika melewati rak yang berisi kisah-kisah inspiratif. Akhir-akhir ini aku memang lebih menggandrungi kisah inspiratif ketimbang novel. Entah kenapa, dan entah oleh sebab apa, terjadi pergeseran minat itu. Hee...

Ah, sungguh, sebenarnya kisah-kisah kehidupan yang kemudian menjadi konsumsi orang banyak itu sebenarnya tiada lain adalah kisah-kisah keseharian yang juga sedikit banyaknya kita alami, kan yah? Apa yang mereka alami, mungkin juga pernah kita alami. Tapi, apa yang membedakannya? Bedanya adalah, mereka bersedia membaginya dengan banyak orang untuk kemudian meninggalkan pelajaran berharga bagi yang sempat membacanya. Agar kisah buruknya, tak dialami lagi oleh orang lain. Atau, agar kisah manisnya, menjadi ikutan bagi orang yang sempat menikmati bacaan itu...

Maka dari itu sahabat, sesungguhnya setiap diri kita unik. Setiap diri kita inspiratif! Jadi, mengapa tak mencoba berbagi hikmah dengan orang lain? Bisa jadi saja, apa yang kita anggap biasa-biasa saja, justru sesuatu yang sedang orang lain butuhkan. Jadi, mengapa tidak mencoba menuliskannya?

Jangan kahwatari jika tak bisa menembus mendia atau penerbit...
sekarang jaman mah udah canggih, say!
Ndak mesti lewat buku, jejaring maya pun bisa... Nge-blog pun bisaaa...

Jadiii, mari kita tuliskan kisah kita...
Agar ia tak hanya sekedar menjadi masa lalu,
tapi ada ibroh yang kita bawa... untuk pelajaran bagi kita di kemudian hari, bahkan bukan hanya untuk diri kita saja. Juga untuk orang-orang yang pernah menyinggahinya...

2 comments:

  1. kalo Yusuf Qordhawy yang datang, dijamin gak serame itu....
    btw, banyak hal-hal inspiratif yang kita temukan tidak hanya di buku dan dunia maya.. dilingkungan sekitarpun banyak hal yang inpiratif. sayang kita kurang menyadarinya.

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked