Anak-Anak Ojek Payung

Sebenarnya aku mau ujian farmakologi molekuler, besok Rabu pagi, insya Allah. Bahan ujiannya agak sedikit rumit dan riweuh. Sudah berkerut tujuh nih dahi, teteeppp ajah masuknya susaaahhh. Heuu... Eh, ujug-ujug malah ngepost ini. Hee. . .

Hari niy aku ke perpus, buat ikutan penelusuran literatur gituuh. Tapiii, di tengah jalan, undur diri, dan memutuskan untuk ngedown-load ebook ajah. Nah, ditengah-tengah progress ngedownload itu, juga mesti ngurusin regulasi matakuliah regulasi (hee, ribet yaah bahasanya, hehe. . .). Siangnya caww ke farmasi buat belajarr farmol. Tapiii, lagi-lagi, ko susah bet yaahh masuknyaaa?! Masya Allah. . . (tak pernah aku segalau ini menghadapi ujian. Hee. . .)

Nah, pas lagi pulang, kan mulai ujan tuuuh. Aku bareng mba Dewi, ngelewatin blakang Detos. Di persimpangan jalan Haji Attan kami berpisah. Tapi tiba-tiba, "cerrrrrrrr....", hujan derraaasss. Dan, segera aku menyelamatkan diri dengan si payung dongker. Heuu. . . Dari kejauhan, aku melihat segerombol anak-anak tanpa alas kaki, dengan payung-payung besaaarrr di tangan mereka tengah berlari dan saling mendahului. Hemm. . . ojek payung! Merek berlari skencang-kencangnya, seeprti berkompetisi dengan teman-teman mereka untuk menuju mall, mencari sebanyak-banyaknya pelanggan. Dulu, aku sempat mendengar keluh kesah salah seorang anak ojekers payung (skitar kelas 4 SD), yang menyesalkan "Hadeuuhh, kenapa yah hujan harus reda? pendapatan belom banyak niih." Ck..ck...ck,, masya Allah. . . Di saat banyak orang yang sedang berteduh itu berdo'a semoga hujan segera reda, anak-anak itu justru berdo'a smoga hujan jangan reda. Ah, hidup ini benar-benar keras, kawan!

Ah, semakin banyak hal yang semestinya patut kita syukuri. Mungkin tak banyak di antara kita yang sempat merasakan kehidupan seperti mereka. Masa kecil yang memang benar-benar dihabiskan untuk bermain. Tanpa harus ikut membanting tulang seperti mereka. . . Dan memang semestinya kita patut men-syukurinya. Sesuatu yang sering luput dari diri kita (terutama aku) dan sering menganggap sehalanya adala hal yang niscaya yang memang seharusnya begitu. . . Semoga ini mengingatkan kita kembali. . .

Meski hujan belum reda, tapi adzan isya telah berkumandang. Selain itu, hand out farmol belumlah kukuasai barang 5 % pun. Saatnya off duluuuu. Trima kasih, untuk masih tetap setia menyambangi blog sederhanaku ini. (halaah, apasih Fatheeeelll... hihihi). Mohon do'anya yaaah. Semakin banyak yang mendo'akan, smoga semakin berkah.. . .
^___^


0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked