Sudah Cukup!

Tanpa perlu lebih dijelaskan lagi, ini sudah amat sangat menjelaskan!
Tanpa berlaku lebih jauh lagi pun, ini sudah lebih dari cukup untuk memberitakan.
Baiklah.
Dicukupkan sampai di sini saja.
Bagiku, segalanya tak lagi pernah ada.
Sudah cukup bagiku.
Sebab aku sudah pernah rasakan luka yang jauh lebih menyakitkan dari ini, maka kuanggap ini biasa-biasa saja. Mungkin sedikit perih. Tapi, setidaknya ini menebas segalanya, memangkas segalanya.
Dan itu LEBIH BAIK bagiku. Ya, lebih baik!
Dan ini...sungguh membuat segalanya jauh lebih tawar. Setawar-tawar rasa yang pernah kurasakan. Sebagaimana sedari dulu aku memimpikan rasa yang tawar. Tanpa konfigurasi, tanpa muatan, tanpa kepolaran. Dan inilah sebaik-baik kondisi yang aku pernah inginkan...
I was named it : ZERO CONDITION!

Untuk selanjutnya,
Adalah merapihkan kembali folder-folder kehidupan!
Menyusun kembali dan dengan segera mendelesi segalanya.
Segala tentang itu.
Dan aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa segala yang pernah terjadi, insya Allah tak akan menjadi kejadian repetisi di kemudian hari! Iya, tak akan berulang lagi.
Karena aku, sudah mendelesi semuanya! Semuanya! Tanpa sisa.
Semoga tidak ada sequele kebencian di sana. Karena aku juga tak punya alasan untuk membenci. Iya kan?!

Ini hidupku.
Hidup yang sedang menuju pada akhir yang memutus segalanya.
Lantas, mengapa aku harus terpaku dengan itu, sementara yang kupersiapkan masihlah sangat sedikit?!
Alangkah lebih baiknya, aku menyiapkan diri untuk kehidupan yang jauh melintasi dunia dari pada memikirkan  hal-hal BODOH yang sedikitpun tak mengkatalisku untuk menjadi lebih baik dari aku yang sebelumnya.
Dan lagi, apakah aku butuh itu semua dalam mengarungi jalanku? Sepertinya TIDAK! Memangnya hanya itu saja orang-orang 'hebat' di muka bumi ini. Ah, masih banyak!
Lalu, mengapa harus terpekur dan terpaku dengan itu?!
Jika iya, maka itu adalah KEBODOHAN KESEKIAN kalinya dalam hidupku!!
Mengapa tak belajar dari kisah-kisah perih sebelumnya?
hanya keledai DUNGU yang jatuh dua kali di lubang yang sama.
dan aku tak ingin jadi keledai DUNGU!

Allahu akbar!
Karena aku tau, takdir-Nya adalah sebaik-baik takdir, dan DIa-lah sebaik-baiknya tempat melabuhkan harap, maka selain-Nya adalah kecil! Amat sangat kecil! Kerdil. Amat sangat kerdil. Sebagaimana aku juga dengan segala kedhaifanku.

Okeh, Fathel!
BERSEMANGAT!
Innallaaha ma'ana!

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked