The First Antology : I’m Excited!

Alhamdulillah, setelah menyambangi rumahnya Bu Kos yang persis di depan kosan, paket dari Padang berpindah tangan kepadaku. Dengan (sedikit) tak sabaran aku segera menaiki lantai dua kosan, masuk kamar, dan dengan segera pula merobek sampul berwarna cokelat itu. Cihaaaa… Alhamdulillaah. Akhirnyaaaa… Sedikit agak excited sih akuuh. Hehe, soalnya ini perdana aku punya buku. Sebuah prestasi yang ‘cukup buruk’ untuk FLP’ers kaya aku. Iyaahh, dia antara semua penulis di buku itu, akulah satu-satunya yang prestasi menulisnya “paling buruk”. Hehe… Mereka, sudah mengepakkan sayap begitu jauh, dan aku, baru ngelangkah. Jika dibandingkan dengan teman-teman FLP’ers lainnya, aku termasuk FLP’ers yang paling sedikit karyanya di media massa. Temen-temen yang lain mah, buku dan karya mereka udah banyaaak tersebar di berbagai media dan antologi. Tapi, secara pribadi, ini sebenarnya sebuah prestasi bagiku. Ya, ini sudah lebih baik dari aku yang sudah-sudah. Pertama, aku termasuk FLP’ers yang paling males ngirim ke media. Sekali di Singgalang, dan Alhamdulillah langsung dimuat. Sekali di Girlie Zone, dan Alhamdulillah langsung dimuat. Beberapa kali di Annida (ketika SMA dulunya) dan Alhamdulillah di tolak. Sekali di kompas, dan Alhamdulillah di tolak juga. Hehe. Alhamdulillaah… Kedua, aku memang saat ini tak begitu concern dengan karya fiksi. Menulis bukan untuk suatu target tertentu, dimuat di suatu media. Tapi, menulis lebih kepada memuarakan rasa semata. Yah, maka blogging menjadi pilihan menarik bagiku ketimbang media massa lainnya. (Nge-Blog kan nda harus ngelewatin progress yang puanjaaang kan yaah? Dan kita bebas nulis tentang apaaaah ajaah tanpa peduli dengan tema yang diusung suatu media massa. Intinya, nge-Blog lebih menarik bagiku. Hihi…).
the first antology^^

Tapi, ternyata punya buku meski masi kroyokan (baca : antologi), ternyata punya rasa sensasi yang berbeda. Hemm, ada kebahagiaan yang gimanaaa gituhh ketimbang ‘hanya’ nulis di blog. Meski, boleh jadi, pembaca blog jauh lebih banyak dari pada pembaca si Antologi itu (karena kan baru rilis yah? Hee…). Hemm, makanya aku cukup excited. Alhamdulillaah.
sengaja bangeett yaahh?? hihihi Peaceee ^^

Wahh, sebenarnya, dengan punya antologi kaya gini, jadi trigger tersendiri buat aku, biar lebih giat nulis. Pengin banget bisa punya buku solo, nda keroyokan kaya gituh. Tapiii, ternyata, saat ini aku memang sulit untuk concern ke sana. Akhir-akhir ini lebih memilih focus buat sekolah dulu. Kedengarannya memang agak sedikit tidak adil. Aku men-dorman-kan banyak hobby—bahkan juga desain, fotografi, fiksi, untuk bisa focus di bidang akademis saja. Kenyataannya, itu semua juga ternyata HARUS. Ya, harus begitu. Karena, aku nda ingin “SAIKUA CAPANG SAIKUA CAPEH.” Yang ada malah, nda satupun yang mateng.

Hemm…jangan-jangan nantinya malah di knock-out oleh akademis? Heuu…. Kadang juga aku mengkhawatirkan hal ini. Lama-lama, akhirnya bener-bener udah lupa (baca : ngelupain) semua hal yang aku senengin itu?? Terakhir kali aku bikin cerpen, kapan coba? Yak, ketika aku masih gabung di FLP SUmbar. Tahun 2009. Dan sudah 3 tahun lamanya aku hampir tak lagi pernah menyentuh ranah fiksi. Sekarang, berasa gamang banget rasanya jika aku nulis fiksi lagi. Lupa, gimana bikin opening dan closing yang nyelekit dan bikin penasaran pembaca. Lupa, gimana bikin cerita nda garing yang bisa saja ketebak endingnya kaya gimana. Lupa, gimana cara nyisipin hikmah pada sebuah karya fiksi tanpa harus menggurui pembaca. Aku juga lupaa, gimana cara bikin puisi. Haha. Kebanyakan curhataaan ajaahhh sih Fatheeel, makanya lupaaa sama nyastra nyaa? Haha… Skarang, aku join lagi dengan FLP. Tapi, ikut jenjang paling bawah lagiii, hehe. Mulai merintis lagi, dari calon anggota (yang ngelewatin proses karantinaa terlebih dulu untuk bisa dinyatain lulus). Kalo dulu, ngelulusin anak orang, nah sekarang giliran dilulusin lagi. Hee… Tapi, aku seneng. Ya, aku belajar lagiii. Dan, aku sama sekali nda keberatan untuk belajar lagi. Lagian, kayanya kemampuan menulisku (fiksi terutama) sudah mengalami decrease besar-besaran sejak tak berkarya (fiksi). Jadi, perlu belajar ulang. Meski aku nda memfokuskan diri untuk terjun terlalu dalam di dunia per-fiksi-an saat ini (dengan alas an yang sudah kusebutkan di atas), tapiii dikarantina di FLP Depok setidaknya jadi maintenance tersendiri bagiku untuk membiarkan hobby nulis fiksinya berada pada kondisi “steady state”. Hehe…

Eh, tapiii, di antara ke-dorman-anku terhadap karya fiksi, aku masih punya semangat menggebu-gebu niih buat nyelesein novelku (novel keempat). Karena sains fiksi, makanya aku lebih seneng nge-garapnya. Tapiii, saat ini, aku masih terkendala waktu, kendatipun saangaaattt ingin kuseleseikan itu novel. Niih, DDS (Drug Delivery System) sudah tereak-tereak minta dikerjain dari tadi. Mana aku harus compile dari beberapa temen-temen lagi. Udah gituuuh, aku juga harus segera ngebahas ADR (adverse drug reaction) obat-obatan antibiotic hingga ke kelas terapi dan pemilihannya. Belom lagi, the pharmaceutical regulatory process. Belom kelar itu semua, pekan depan sudah harus bahas kasus Cardiovascular di Farmakoterapi. Mana TDM-farkinet juga mesti dipahamin bener-bener karena mata kuliah yang satu ini paling nda aku pahami. Aku meski paham banget gimana pasien dengan gangguan hati, pasien pediatric dan geriatric tentang gimana penyesuaian dosis buat mereka. Wahhh, jika kau Tanya, kapan aku nda punya tugass kuliah, maka akan kujawab, kayanya Cuma pas liburan deeehhh. Ditambah lagi, semuaaaaa bahannya mulai dari jurnal hingga textbook dan juga hand out yang berbahasa inggris, yang artinya harus 2x memahami (bahasanya lalu isinya). Jadiii, mustahil aqli rasanya aku sempet ngerjain novel sekarang. (Fokussss dulu dong Fatheeel. Iyaaa…iyaaaa…aku fokussss….#ngomongsendiri).

Saat ini, sudah ada 2 antri novel yang minta dieditin. Hadeuuuhh, jujurr aku nda sempeettt. Maaff. Insya Allah, nanti akan aku komentarin. Tapii, saat ini, bener-bener deehh. Aku nda sempeeetttt. Maaf yaaahh…

Ah, iyaaa…. Kalo kamu punya kelebihan rejeki, sok atuuh, tafadhol, dikoleksi bukunya yaah. Beli yaa? Beli yaaa? Itung-itung nambahin deretan buku di rak perpus pribadimu. Jika mau pesen, tafadhol, langsung ajah hubungin FLP’ers SUmbar. Kalo nda ada yang kenal dengan mereka, ke aku sih boleh ajah, nanti aku hubungkan sama anak-anak di Padang, insya Allah…

Sekian dulu dari akuu. Saatnya kencan dengan DDS. Hehe…. Saatnya berduaan dengan Buku-buku seabrek-abrek dan segepok jurnal. Saatnya nyusun makalah dan bikin presentasi. Selamaatttt dan semangaaaatttttt… Hehe…

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked