Kutemukan Jawabnya

Akhirnya, hari ini aku temukan jawabannya. Jawaban mengapa jalanku (juga jalanmu, jalan dia, juga jalan mereka) adalah begini, bukanlah begitu. Karena sesungguhnya,--dan memang semestinya--kita percaya tentang takdir-Nya yang sungguh sangat indah. Sekali lagi, (bahkan aku sudah menuliskannya berkali-kali), bahwa setiap TAKDIR dari-Nya adalah selalu yang terindah. Jangan pernah berpersepsi bahwa Indah adalah sesuatu yang sesuai dengan apa yang kita inginkan saja. Karena indah itu memiliki makna yang jauh lebih luas dari pada sekedar apa ingin-ingin kita saja. Indah itu adalah karena Dia yang kehidupan kita bergantung pada-Nya telah pilihkan jalan hidup yang sedemikian rupa adanya. Apapun itu, PASTI itu adalah yang TERBAIK!

Tak ada yang perlu dikhawatirkan dari masa depan. Selagi kita menggantungkan segala pengharapan hanya pada-Nya. Pada-Nya yang kekuatan dan segala daya upaya bersumber. Jika hanya bergantung pada manusia, sungguh yang manusia punya hanyalah kelemahan. Hanyalah kedhaifan. Tapi Allah, PASTI punya SOLUSI untuk setiap persoalan yang kita punya.

Hari ini, segalanya seperti terjawab sudah. Jawaban yang benar-benar aku butuhkan di saat kegalauan melanda, di saat segalanya terasa begitu sulit dan berat. Di saat aku kalut memandang ke depan. Di saat asa dan semangat itu melemah. Di saat kelemahan dan keterpurukan yang lebih mendominasi. Ya, satu jawabannya; KARENA KITA PUNYA ALLAH yang Maha Kuat, yang Maha Adi Daya, maka tak sedikitpun kita boleh berputus asa. Pada setiap persoalan hidup, Dia pasti menyediakan segenap jawaban-Nya.

Sebagaimana yang banyak dikemukan orang-orang, tentang teori egosentrik, tentang manusia dan segala keberpusatannya, maka banyak waktu dan banyak hal yang kemudian mengajarkanku untuk bisa berdamai dengan itu semua. Banyak hal. Bahkan hampir di setiap kisi. Hal ini semakin mengajarkanku, tentang tiada penting pengakuan manusia atas eksistensi kita. Ya, tiada perlu. Dan sebuah penyadaran yang lebih terpenting dari itu adalah, bahwa ini semakin menyibakkan aku pada siapa aku yang sesungguhnya. Tentang aku yang bukanlah apa-apa. Sungguh masih jauh. Masih banyaaaak yang harus aku pelajari. Masih banyak yang harus aku gali. Dan ini semakin melecuti semangat, untuk belajar lebih banyak dan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Ya, ini adalah trigger. Pemantik yang akan mengobarkan semangat. Semangat belajar. Semangat untuk memperbaiki diri dan semangat untuk berbenah!

Teriakan ALLAHU AKBAR! dan BERSEMANGATLAH!
KArena kita tak pernah tau, kapan kereta kehidupan kita akan bertemu ujungnya. Dan seberapa banyak bekal yang kita siapkan, untuk kehidupan yang sesungguhnya,--yang jauh melintasi dunia.

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked