Dose Tapering Off


Teman, barangkali kita pernah mempelajari, membaca ataupun sedikit tau tentang tapering off? Bagi teman-teman yang pada kuliyah di farmasi ataupun barangkali (mungkin) di FK tentulah yah, ngerti mengenai tapering off ini. Bagi temen-temen yang lain selain pharmacist, uhm….baiklah, sedikit kita jelaskan mengenai dose tapering off ini. Tapering off merupakan penurunan dosis obat tertentu ketika hendak dihentikan penggunaannya. Tujuannya adalah agar tubuh kita tidak ‘kaget’ dengan adanya penghentian obat yang tiba-tiba. Tidak semua obat dilakukan dose tapering off nya. Hanya untuk obat-obat tertentu yang memiliki efek sama tubuh, yang dilakukan tapperingnya. Contohnya adalah deksamethason, prednisone, dsb. Tapering off juga berlaku buat obat-obat psikotropika semisal diazepam, alprazolam dan obat-obat sejenis.

Nah…nah…, berhubung sekarang aku lagi tidak pengin membahas masalah obatnya (insya Allah kalo masalah obat-obat dan dunia yang terkait kefarmasiannya, kita bahas di lain waktu, dan insya Allah di postingnya di blog satu lagi… yang khusus membahas masalah kefarmasian yaitu www.fathelvi.wordpress.com). Aku hanya ingin mengambil analog dengan adanya tapering off ini.

Mari kita telik mengenai tapering off dan poin apa sebenarnya yang menjadi goalnya. Di sini,kita lihat, goalnya itu adalah, penurunan dosis sehingga sang tubuh yang ‘gak nyadar’ kalo itu dosis telah dikurangi dan dihentikan dari tubuh. Jika dihentikan secara ekstrim, secara langsung, maka tubuh serta merta akan bereaksi atas itu.

Jika di atas adalah dose tapering off, maka sekarang kita berbicara soal ‘dosa tapering on’. Astaghfirullah… Sungguh, barang kali kita sering mengabaikan dosa-dosa kecil. Sungguh, setiap keburukan dan kemaksiatan yang kita lakukan itu, akan perlahan-lahan mengalami ‘adaptasi’ dengan hati yang penuh dengan dosa. Kemaksiatan yang mengalami tapering on. Yang perlahan-lahan. Dahulu, mungkin kita merasa sangat risih dengan dosa yang kita lakukan itu, dengan kemaksiatan kecil saja. Tapi, perlahan-lahan, ia menjadi biasa-biasa saja, dan hati kita tidak lagi peka dengan dosa-dosa itu. Yah, ia telah mengalami tapering on. Dan masya Allah, hati kita, sebagai makhluk yang paling sensitive, sampai-sampai tidak peka lagi dengan dosa-dosa itu. Astaghfirullaah…

Bukankah setiap kebaikan yang kita lakukan, akan mendatangkan keinginan kita untuk melaksanakan kebaikan lainnya, dan bukankah kejahatan yang kita lakukan pun akan menghendaki kejahatan yang lain untuk dilakukan?

Smoga ini semua menjadi pelajaran bagi diriku terutama, dan bagi kita semua, bahwa jangan sampai kita melakukan DOSA TAPERING ON, sebuah tapering atas segala kemaksiatan, sehingga sensitivitasnya atas noktah itu menjadi lemah. Sehingga, tak terbedakan lagi mana yang masih dalam koridor-Nya dan mana yang tidak. Semoga dengan ini, menjadi bahan evaluasi bagi kita, agar kita tidak meremehkan dosa-dosa kecil.

Dari Anas ra berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian sekarang melakukan perbuatan-perbuatan yang kamu anggap sangat enteng padahal pada masa Rasulullah saw perbuatan-perbuatan semacam itu kami anggap termasuk hal-hal yang merusak agama.” (Hadits Riawayat Bukhori)

Dari Abu Hurairah ra, berkata, Rasulullah SAW bersabda : ”“Termasuk kesempurnaan Islam sesorang yaitu ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya. (HR. At Tarmudzy)

1 comment:

  1. Di dunia keuangan juga ada yang namanya tapering off, dan kira-kira pengertiannya hampir sama, pengurangan dosis sebelum penghentian stimulus. :D

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked