Logaritma Kehidupan

Cihaaaa, jadi guru matematika. Hihi.
Liburan begini, salah satunya agendanya, kuhabiskan dengan membahasal soal matematika. (mw ngapain coba?? Mau ngulang SPMB lagi dan ngambil kedokteran. Hihii. Gak laaaah! Gak banget!).
Ini karena, adikku dan beberapa teman2 sekolahnya, minta diajarkan matematika. Berhubung, aku cinta sama plajaran yang satu ini, akhirnya kupenuhi juga keinginan mereka itu. Yah, itung2, merecall memory 8 tahun silam. Hihi. (Sebenarnya, bukan 8 tahun silam jugak siiih, karena, semasa masi kuliyah kemarin, aku jugak sering menemani adik2 yang mau SNMPTN buat ngebahas beberapa (tidak semua loh yaah, karena untuk beberapa topic kayak statistika, pertidaksamaan dan fungsi, aku tidak terlalu suka), umumnya yang ada kaitannya dengan eksponensial, aljabar dan dimensi tiga (kalo dimansi tiga maah, aku paling demen! Hihihi).

Nah, berhubung Bab 1 plajaran matematika kelas 1 SMA (eih, skarang kelas sepuluh yah?) itu adalah bab pangkat, akar, eksponensial dan logaritma, maka tentulah plajaran itu yang dibahas. Sambil menyelesaikan soalnya, (yang semestinya menggunakan otak kiri)…eih….otak kananku malah bersorak-sorai ria, membentuk analog-analog sendiri. Tentang logaritma dan persoalan hidup.

Penyelesaian masalah hidup itu seperti menyelesaikan persamaan logaritma dan eksponensial. Mengapa? Karena, sampai di mana pun step-step yang kita jalani itu maka hasilnya adalah benar, ketika fungsi dan sifat yang kita gunakan adalah benar. Tapi, persoalannya, apakah hasilnya sederhana atau tidak. Itu saja.

Mari sejenak, kita telik salah satu soal logaritma dari sekian banyak contoh-contah yang ada ini. Lihatlah, dengan menggunakan dan memanfaatkan segala sifat yang ada pada logaritma, maka, setidaknya, ada 6 step yang harus dilalui sehingga diperoleh hasil yang sederhana. Pada step mana pun kita berhenti, selagi masih dalam penggunaan sifat yang benar maka nilainya semuanya adalah benar. Tapi, apakah soal ini menjadi sederhana, jika kita hanya berhenti di step 3 misalnya? Tentu tidak! Walaupun hasilnya adalah benar. Pun, ketika kita melewati step 4, kita dapat memilih langkah yang berbeda, namun dengan tujuan yang sama. Yang ini menyiratkan bahwa, penyelesaian itu tidaklah harus pada satu jalan saja. Ada banyak jalan, selama masih berada dalam penggunaan fungsi yang benar.

Begitu pun dalam menyelesaikan persoalan-persoalan hidup ini. Mungkin, setiap kita memiliki langkah-langkah yang berbeda. Hanya, saja, persoalannya, apakah kita telah mampu mencapai penyederhanaannya dan menuju ending point sesuai dengan apa yang Allah tetapkan? Sedikit saja ada penyimpangan jalan, maka, penyederhanaan itu takkan pernah dicapai. Lihatlah, pada logaritma tersebut, sedikit saja, kita salah menggunakan fungsi logaritma itu, maka hasil yang dicapai, ending pointnya tidak pernah tercapai.

Fungsi logaritma ini mengajarkan kita pada banyak hal dalam menyelesaikan persoalan hidup. Jika soal logaritma itu adalah persoalan hidup, dan sifat logaritma itu adalah petunjuk dan rambu-rambu kehidupan ini, maka, penyelesaian setiap langkah-langkahnya itu adalah bagaimana kita menyelesaikan persoalan kehidupan tersebut. Selama kita masih berada dalam rambu-rambu yang benar, maka hasilnya adalah benar. Dan, selama kita jeli dalam menggunakan fungsi dan sifatnya, maka insya Allah yang kita peroleh adalah…PENYEDERHANAAN PERSOALAN HIDUP itu sendiri. Barang kali, kita kadang menemukan kebuntuan ketika hasilnya tidak menjadi sederhana. Hal ini mengajarkan kita agar belajar lebih banyak, sehingga dengan sifat dan fungsi yang ada, kita dapat menyederhanakannya. Jika hanya sedikit dari sifat logaritma ini yang kita tahu, maka, tentu saja, kita menemui kebuntuan dalam menyelesaikan soal-soal itu. Akan tetapi, jika kita mengusai dan memahami semua sifat-sifatnya, maka akan ada jalan penyelesaian yang memenuhi sifat-sifat dan fungsi itu sehingga penyederhanaan dan ending poinnya tercapai. Sama seperti, bagaimana kita mempergunakan rambu-rambu yang telah ditetapkan-Nya dalam menyelesaikan persoalan hidup. Jika pengetahuan kita sedikit, maka barang kali kita banyak menemui kebuntuan-kebuntuan, dan keruwetan yang tak kunjung menemukan penyederhanaannya. Akan tetapi, ketika kita berusaha untuk memahami diin ini secara menyeluruh, insya Allah penyelesaian itu akna kita temui. Intinya, adalah sebenarnya, kita mesti banyak belajar lagi. Dari kehidupan ini.

Ah, persoalan. Apapun jenisnya, apapun tingkat kesulitannya, pasti akan menghadang kehidupan kita. Karena, sesungguhnya, hidup itu, adalah perpindahan dari satu masalah, ke masalah berikutnya. Letak poinnya adalah, bagaimana kita menyelesaikan langkah demi langkahnya, apakah dengan jalan yang benar atau tidak. Dan, sesungguhnya pada diri kita, setiap kita, telah disediakan-Nya precursor penyelesaian itu sendiri. Sebab, Dia tidak akan membebani kita dengan persoalan yang kita tak punya precursornya, bukan?

3 comments:

  1. Subhanallah,,siip deh interprestasi fungsi logaritma dlm penyelesaian mslh kehidupan,,, Nah, saat ini sdg berusaha mencoba memberi gambaran ttg aplikasi logaritma sebenarnya dlm khdpn nyata,,ada idekah??

    ReplyDelete
  2. Allahu Akbar! hebat bgt penggambarannya. tapi yang saya cari tentang aplikasi logaritma dalam kehidupan sehari-hari. mohon konfirmasinya bila ada.

    ReplyDelete
  3. insya Allah....soalnya saya ndak fokus di logaritma juga, fokusnya farmasi klinis...hehe...jadi kemungkinan utk menemukannya juga kecil...^^

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked