Jika Kau Mencintainya, Duhai Diriku...

Jika kau mencintainya, duhai diriku, maka sungguh kau harus lebih mencintai-Nya.
Jika kau merindukannya, duhai diriku, maka sungguh kau harus lebih merindui-Nya.
Jika kau merasa detik-detik bersamanya adalah saat yang sungguh membahagiakan, duhai diriku, maka sungguh detik-detik bersama-Nya adalah lebih membahagiakan.
Jika kau banyak mengingatnya, duhai diriku, maka sungguh kau harus lebih banyak mengingat-Nya.
Jika kau sering menyebut namanya, duhai diriku, maka sungguh kau harus lebih banyak menyebut nama-Nya
Jika kau tak ingin ditinggalkan olehnya, duhai diriku, maka sungguh kau harus lebih tak ingin ditinggalkan oleh-Nya.
Jika kau ingin keridhaannya, duhai diriku, maka sungguh keridhaan-Nya harus lebih utama kau kejar.
Jika kau ingin senantiasa melihatnya senang, duhai diriku, maka sungguh kau harus lebih berusaha untuk membuat-Nya senang.
Jika dengan berbagai cara kau berupaya untuk membahagiakannya, duhai diriku, maka kau harus lebih berupaya untuk melakukan hal-hal yang Dia sukai.
Jika kau ingin selaku berdekatan dengannya, duhai diriku, maka sungguh kau harus lebih ingin untuk tetap berdekatan dengan-Nya.
Jika kau ingin menyegerakan dan mematuhi segala perintahnya, duhai diriku, maka sungguh perintah-Nya lebih utama untuk engkau segerakan penunaiannya.
Jika ketika dia memanggilmu, kau berusaha untuk bersegera menjawabnya, duhai diriku, maka panggilan-Nya lebih utama untuk segera kau penuhi.

Read More

Malam Ahad Ini

Malming (tapi aku lebih suka menyebutnya malam ahad sih. kalo Malming gituuh ko nyampe di telinga kaya terkesan gemanaaa geetoohh yak? hihi... :D). Agak sedikit naas (lebay :P) aku dengan kesendirian. Hasyaaahh...

Ceritanya, lingkeran gue mau ngadain rihlah ke daerah Puncak geetoooh, lebih tepatnya Taman Bunga Nusantara Cibodas. What a lovely moment before Ramadhan :)
Aku kebagian tugas nyiapin snack. Ok, aku sambut gembira tugasnya, secara aku memang yang paling free di antara temen-temen. Sebagian ada yang baru balik dari Jawa dan Kebumen, ada yang lagi nyiapin ujian, ada yang bumil, so aku lah satu-satunya yang agaknya masih free, secaraa udah selese ujian (baca : Sidang paling sereem sepanjang 8 tahun belakang. Hihi), alhamdulillaah. Walapun sebenernya gak 100% free jugak, soalnya ada segudang revisian. Hopeful itu revisian bisa segera aku garap, biar bisa liat nilainya di SIAKNG, #ehhh. Lebih tepatnya, biar bisa cepet pulaaaaaang. Udah kangeeeen beraat pengen sahur dan buka bareng 3 bocah yang sering bikin aku ngakak abis. Hehehe. Tapi memulai memang selalu terasa berraaaaaattt >.<

Read More

Two Big Events

#tesisong

Alhamdulillaah... Tsumma Alhamdulillaah...
Tiadalah, selain kesyukuran yang teramat sangat ke hadirat Allah, Rabb semesta alam.
Dia-lah yang membuat sesuatu yang terlihat tak mungkin menjadi mungkin adanya.
Dia-lah yang Maha menguasai segala sesuatu dan yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu...

Flash back 3 bulan belakang.
Dalam catatan harian kutulis, bahwa rasanya sulit sekali membayangkan bahwa aku akan menyelesaikan studi dalam dua tahun. Kejar data. Kejar Validasi. Kejar responden. Perbaikan sana sini. Kendala-kendala di lapangan sering kali tak terdugakan. Dan di sisi yang berbeda, ada hal "besar" lainnya yang juga mesti dipersiapkan : pernikahan.
Kata Pembimbingku kala itu di email: "Sepertinya berat yaa Fathel, menggabungkan antara pernikahan dengan penelitian?"
Waktu itu, aku jawab, "Iya Bu, memang terasa agak berat. Tapi in syaa Allah saya berusaha untuk melakukan yang terbaik dan se-optimal mungkin  di keduanya, Bu."

Read More