Rapor Kakak Aafiya

Apa yang orang tua pikirkan ketika hari penerimaan rapor (Academic Report) anak? Sebagai orang tua yang pertama kali menyekolahkan anak, aku kepo maksimal ingin melihat rapor kakak.
Rapor kakak semester 1. Namanya salah karena kebiasaan di sini menulis nama dengan bahasa arab. Hehe

Rupanya, ayahnya kebalikkannya. 😁
Satu-satunya bapak di Dunia ini yang ga kepo dan ga tertarik dan sama sekali ga begitu penasaran dengan rapor anaknya. 🤣🤣🤣
Ga heran sih. Jangankan rapor anaknya, rapor beliau sendiri semasa sekolah dulu juga ga diambil. 🤭🤣 Sampai bu Guru walasnya ayah Aafiya nyuruh ambil rapornya.
Padahaaal, dulu yaa sehabis nikah akutu kepo bangeet liat rapor Ayahnya Aafiya pas SMA. Hihi. Penasaran gimana isi rapor anak juara hihi. Maklumlah, emak Aafiya kan bukan anak juara pas SMA. Sesekali boleh kan liat rapor anak juara (ma shaa Allah). Tapi tak dinyana, rapor SMA-nya ayah Aafiya ilang.

"Tidak usah terlalu berpatok dengan hasil di atas kertas. Nilai bukan segala-galanya. Yang terpenting anak kita menjadi anak shalihah bertakwa, berakhlaq mulia." Begitu kata Ayahnya Aafiya. Iya setuju. Tapi, tetaap saja sebagai orang yang kepooo maksimal, aku penasaran dongs yaa... Dan aku rasa masih normal dan manusiawi aku kepo rapor anak. Hihihihihi...

Yes, I got the point. Ayahnya Aafiya cuma pengen kalau kita sebagai orang tuanya tidak menjadikan akademis anak sebagai satu-satunya tujuan utama bersekolah. Apalagi sampai memaksa anak memperoleh nilai tinggi demi "nafsu" orang tuanya. Bukan berarti pula mengenyampingkan juga sampai-sampai anak malas belajar dan ga mau bikin PR hanya dibiarkan saha. Bukan begitu. Yah, intinya jangan berlebih-lebihan ya. Akademis penting. Akhlaq juga penting. Adab juga penting. Emotional skill juga penting. Dan, bagaimana dia membangun relationship dengan teman sebayanya juga penting. 


Begitulah, sejatinya... nanti kita akan menerima Rapor setiap apa yang kita lakukan di atas dunia ini. Rapor di sekolah masih bisa di remedi, masih bisa diperbaiki di next semester. Bagaimana dengan rapor di akhirat? Ga ada lagi remedi. Astaghfirullaah...



Semoga menjadi pengingat diri.
Read More

Sewing Project: Ransel Permintaan Anak Gadis

Lebih dari 20 tahun yang lalu, masih kelas 2 SD kala itu (liburan naik kelas dari kelas 2 ke 3). Tas yang dipakai dari kelas 1 SD sudah rusak. Dan aku dan adik pun minta ke ayah untuk dibelikan tas baru. Bukannya membelikan tas baru, ayah malah membawa pulang kain dari pasar. Ternyata ayah tak membelikan kami tas. Tetapi, ayah menjahitkannya sendiri untuk kami. Printilannya diambil dari tas lama. Jadi masih ada merek-mereknya gitu (bekas tas lama) hehe. Dan ternyata, tas itu bertahan hingga 6 tahun lamanya. Tidak robek. Tidak rusak. Jika bukan karena warna yang memudar dan usang, mungkin tas itu masih aku pakai hingga SMA. Hehe...


23 Tahun berlalu setelah masa itu. Kini giliran anak-anakku (cucunya Ayah alm) yang meminta dibikinkan tas. Hehe.

Meski ayah tak pernah meminta kami untuk membuat segala sesuatu. Bahkan aku juga tak pernah diajarkan menjahit oleh ayah. Praktis, aku mulai belajar menjahit dari nol itu malah setelah di Riyadh karena termotivasi pengen bikin gamis buat princess. Karena sulit menemukan gamis lucu di sini. Hehe. Harus import dari Indonesia. Ayah tak pernah menyuruh kami bebikinan sendiri. Tapi beliau mencontohkan langsung. Bukan cuma tas, bahkan bad frame/dipan tempat tidur kami sejak kelas 3 SD pun dibikin ayah DIY. Sampai sekarang dipan itu bahkan masih digunakan (alhamdulillah kuat yaa ma shaa Allah). Berbagai "kreatifitas" ayah yang kami lihat. Bukan saja soal jahit-menjahit. Termasuk menanam padi ala mina di mana padi di kelilingi kolam ikan.

Bertahun-tahun kemudian, itu menjadi pelajaran berharga bagi kami, anak-anak beliau. Meski kala itu, mungkin kami belum mengerti. Tapi, bertahun-tahun kemudian menjadi inspirasi. Dan aku berharap, kelak mereka juga memahaminya dan menjadi inspirasi bagi mereka.

Tentang keinginan permintaan anak untuk membeli sesuatu; ada yang langsung dipenuhi apalagi sangat penting dan mendesak. Ada yang bisa ditunda. Ada yang tak harus dikabulkan. Apalagi hanya mubadzir dan mendatangkan mudharat. Ada yang dijadikan hadiah. Daaan ..., ada pula yang bisa dibuat bersama (DIY). Tidak semuanya harus beli kan? Hehe ... Semoga kelak, juga menjadi inspirasi buat mereka.

Homemade Ransel, ma shaa Allah tabarakallah.
Ukuran suka-suka 😁
Bordiran nama pakai mesin jahit biasa, dibikin manual juga 🤭
Bahan dari kanvas, inport dari Indonesia. Kekeke...

Hanya berbagi, semoga menginspirasi.. (ke-PD-an) 🤣🤣🤣
Read More

Ujian Semester Kakak Aafiya

Waah nggak terasa ternyata kakak udah di penghujung semester 1 aja. Ma shaa Allah tabarakallah... Minggu ini kakak ujian semester. Anak TK pakai ujian semester? Hehehe... Yaa semacam assassement aja kayaknya yaa.. bukan dinamakan exam. Cumaaa.. materinya yaa semua yang di pelajari selama semester 1 ini. Dikasi lembar soal juga yang dijawab ama murid-murid. Persisnya kayak apa aku ga tau... heuheu... Aku sesungguhnya kepo kayak apa siih assassement nyaa hihi. Karena kakak menceritakannya ga detil kan yaa. Ga cukup untuk memenuhi jawaban kekepoan emaknya. Ekekekeke... Abisnya, emaknya jadi bingung gimana mau nyiapin anaknya assasement karena ga kegambar gimana assassement nya itu.. hehehe.. Besoknya ujian, kakak hari ini nya masi main² aja sih. Ga ada persiapan yang gimanaaa gituuh ngadepin ujiannya si kakak. Hehe.. Masih dapat jatah nontonnya, masih sibuk "eksperimen" dengan mainan maupun imajinasinya. Ga mantengin buku kayak emaknya mau ujian dulu yang pakek sistem kebut semaleman 🤣🤣🤣🤣.

Alhamdulillaah ga semua mata pelajaran ada assassementnya. Kayak science, bhs prancis, islamic (sejauh ini kakak baru belajar beberapa topik kayak wudhu', adzan, shalat, rukun islam) dan itu semua ga diujiankan. Cuma 3 mata pelajaran saja. English (phoenics semua huruf konsonan). Arabic (semua huruf hijaiyah dengan tanda baca fathah), dan Math (ini nih yang tebaaaal banget.. ada 7 topik dengan banyak sub topik).
Jadwalnya buat kelas KG3 D-F (kayakny untuk kelas A-C beda hari). Karena untuk KG3 (alias TK B), ada 6 kelas. Jadi kayaknya harinya dibagi-bagi.

Kadang kita bertanya, kenapa anak TK sudah ujian segala?! Ya, pastinya ujiannya adalah sebatas kemampuan mereka saja. Ga mungkin juga bakalan ditanya sin cos tan, aljabar, phytagoras kan yaa.. ekekekeke...

Ah, bukankah sejatinya dalam hidup ini kita akan dihadapkan pada ujian-ujian? Dan bukankah sejatinya ujian dari-Nya itu adalah assassement untuk menilai kita layak dikatakan beriman? Dan yang pasti, ujian adalah sebatas kemampuan kita saja. Kalau level kita masih anak TK, ga mungkin Allah kasi ujian level SMA. 

Selamat Ujian Kakak ...
Semoga Allah mudahkan buat kakak. Aamiin yaa Allah ❤😘🥰
Read More

Pop Up Card Tutorial: SHIP

Aku lagi hobi bikin pop up sekarang. Fun. Seru. Sekalian main sama anak². Hehehe...
Sebenarnya aku sudah tertarik sama pop up card sejak lama. Sejak kecil dulu ketika ibu tercinta dapat kartu lebaran dari teman beliau bentuknya pop up. Lucu banget dan berkesan buat aku. Kala itu aku masih kelas 1 SD kalau tidak salah.

Di usiaku yg ke-17, adikku tercinta Yuna (semoga Allah merahmatinya dan melapangkan kuburnya) juga memberikan kartu pop up yang dia desain sendiri. Ma shaa Allah... Semakin aku penasaran dengan pop up. Itu hadiah terakhir dari Yuna. Karena setelahnya dia pergi untuk selama-lamanya 😭😭😭

Pop ketiga adalah kartu undangan pernikahanku. Aku merancang pop up nya selama seminggu. 

Kartu undangan ini ekslusif dan limited edition karena hanya dicetak 15 pcs. Hehehe. Kenapa? Karena waktu aku mau nyetak ini (di mana akunsudah survey temoat nyetaknya dan tanya biayanya juga), ternyata ayah (semoga Allah merahmati beliau) kurang setuju aku bikin kartu undangan model Pop up. Karena aku cuma menjelaskan lewat telepon (aku di Depok dan Ayah di Kampung). Belum ada whatsapp aku jaman itu.. xixixi. (Ketinggalan jaman bet yaah akuuh waktu itu). Jadi, ayah prefer undangannya model biasa aja. Yaaa yang kayak biasa. Jadinya, aku cuma nyetak di digital printing gitu sebanyak 15 pcs aja. Dan ketika aku bawa pulang undangannya (mudik untuk penelitian tesis sekaligus buat nikahan hehe), ternyata ayah suka undangannya. Agak rada nyesel juga ga jadi pakek model pop up. Kekeke.. 
Pesan moral: betapa komunikasi efektif itu penting. Kalau bisa menjelaskan dengan baik, maksud kita akan diterima baik oleh lawan komunikasi.

Naah, beberapa waktu ini aku lagi senang-senangnya bikin pop up. Udah aku upload di Instagram dan YouTube. Kali aja ada yg pengen liat (ke-GR-an akut 🤣🤣🤣🤣).
Ada yg request tutorialnya. Tapi tutorial ini khusus untuk Ship Pop Up aja. Bikin tutorial itu ga gampang. Karena aku harus cari waktu pas baby tidur. Baru deh bisa. Hehe. Bikinnya juga seadanya, gak pakek peralatan yang proper, pencahayaan yang oke. Padahal pengen juga sih bikin tutorial ala profesional gituh. Hihi. Tapi ga ada waktu utk set up peralatannya. Harap maklum yaaa... kekeke. Mamak beranak 3 iniiih. 🤭

Homemade toys pop up ini mainan seru buat anak² ... ma shaa Allah tabarakallah. Kalau usia 8 tahun ke atas kayaknya sudah bisa diajak bikin juga.

Selain main, melatih kreatifitas anak, dalam bikin pop up "SHIP" ini kita juga bisa selipkan beberapa pelajaran kepada anak, di antaranya:
• Tadabbur Al Qur'an [ayat² yang menceritakan tentang kapal yang berlayar di lautan. Bagaimana Allah menggerakkan kapal di lautan. Qs Yunus:22, Qs. Al Israa': 66, QS Al Hajj: 65, Ar Ruum: 46]
• Belajar Sirah tentang nabi Nuh AS dan kapal beliau di mana pada masa itu kapal nabi Nuh adalah kapal terkokoh dan terkuat yang menampung orang² beriman, berpasang-pasang hewan dan tumbuhan, dan bertahan berhari-hari di kepungan banjir yang sangat dahsyat.
• Belajar Sains [tentang bagaimana kapal bisa mengapung dan tidak tenggelam di lautan. Apakah pakai rumus massa jenis? Hehe.. Mari colek ahli fisika...]
• Bagi anak usia TK kayak Aafiya yaa belajar huruf [S for Ship atau K untuk Kapal kekeke]
• Belajar matematika [membuat pola 3D] #ehh, matematika apa bukan sih hehe. Ya, ada ngitung-ngitungnya juga tentunya. Misal, berapa ukuran "Base" dari pop up ini untuk bisa menahan dan melipat 'dinding kapal' ketika dibuka dan ditutup
• Belajar bahasa inggris dan bahasa indonesia. "Nak, coba bikin kalimat dengan menggunakan kata "Kapal", atau "Make a simple present tense using the word 'Ship'. Hehehe
⛵⛵⛵⛵⛵⛵⛵⛵

Untuk Pola bisa di download di sini: bit.ly/ShipPopUp
Untuk video tutorial: https://youtu.be/W_XY37Qoh_I

Pola tinggal didownload dan print di kertas yang tebal (kertas karton) 180 gsm, ukuran file adalah A4. lalu digunting sesuai pola.
Read More

Sew with Love: DIY PUFFER JACKET

Musim Dingin adalah musim favorit emak Aafiya-Aasiya-Maryam. Selain suka musim dingin, aku juga sangat suka dengan jaket. Jacket lover deeh pokoknya. Liat dompet cantik lagi diskon, liat tas cakep lagi special offer, liat sepatu lagi killer offer aku bisa tahan. Tapiii, liat jaket & coat buat anak-anak gituh ... aaakk susaaaah. Hehehe. Untungnya ga kalap yaaah. Hehe. Dan kebutuhan akan jaket buat anak di musim dingin cukup tinggi. Apalagi baby Maryam. Tiap hari mesti ganti jaket karena kotor kenak macem-macem. Hihi. Naah, ditambah lagi kepengen jahit sendiri jaket-jaketnya. Hehe.


Sejak jaman Aafiya masi usia 3 tahunan, aku sudah coba bikin jaket sendiri buat anak-anak. Tapiii, yang namanya masi belajar yaa ... hasilnya masih jauh dari kata memuaskan.

Alhamdulillaah setelah berhasil belajar bikin pola sendiri, bikin jaket terasa lebih mudah. Duluuu... pakek kirologi doang alias ilmu kira-kira. Jadinya hasilnya banyak yang ga simetris. Dedel lagi. Jait lagi. Dedel lagi. Jait lagi. Wkwkwk

Dah lama pengen bisa bikin puffer jacket kayak gini. Jaket yang model empuk² gitu. Tapi ga tau beli dakron lembaran di sini. Akhirnya memanfaatkan baby play mat yang udah usang aja sebagai bahan buat puffer nya. Hehehe..

Pagi weekend ini, ayahnya anak-anak lagi ke badminton, anak-anak belum pada bangun. Emaknya cuuuss me-time, nguprek mesin jahit. Pakai pola yang udah dibikin sebelumnya aja. Dimodif dikit pas cutting untuk dapetin model yang dipengen plus bikin hoodie nya pakai kirologi ekekekeke. Maklum, kitah maah ga punya copy an pola. Mesti create sendiri. Ehehe...


Berikut proses pembuatannya:
1. Bahan-bahan
Berhubung ga tau di mana beli dakron lembaran, akhirnya aku pakai baby mat yang lama aja digunting dan diambil lembaran dakronnya. Kekekeke.. Baby mat itu juga ga kepakek sekarang karena Maryam udah lebih dari 1 tahun. Alhamdulillaah.
2. Proses pengguntingan bahan dari pola yang sudah dibuat.
3. Mulai deeh jahit-jahit. Jangan lupa quilting dulu dakron lembarannya. Aku pakai model yang lurus-lurus horizontal ajah. Hehe
4. Proses menjahit
5. Alhamdulillaah selesaai

Senang banget alhamdulillaah, jadi jugaaaa puffer jacketnya. Pakek "logo" Imore Handmade.. Xixixixi... Ma shaa Allah tabarakallaah, rasanya bahagia sekali bisa bikin ini. Salah satu karya masterpiece buat aku yang masih baru belajar. Hehehe..

Semangat belajaaaarr!!!
Read More