Sebelum baca ini, silahkan tonton dulu video berikut. (https://youtu.be/lydl4Z9xNaQ).
Video ini menceritakan kisah seorang pemuda Korea yang berjuang menemukan Islam hingga akhirnya ia memperoleh Hidayah.
Berikut aku copy-paste tentang beliau sekaligus sumbernya:
π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±
Ustadz Karam Kim Eun Soo
.
Kim dari Korea.
Dahulu ia seorang atheis.
Lalu ia masuk Kristen.
.
Kemudian menjadi seorang muslim.
Lalu ia melanjutkan studi S1 ke Madinah.
Setelah itu, ia melanjutkan studi S2.
Dan sekarang ia sedang menyelesaikan S3 bidang tafsir.
.
Tidak pernah luput dari Shaf Pertama di Mesjid Nabawi.
Saat menghafal al-Qur’an:
ia akan membaca satu halaman itu sebanyak 50 kali,
lalu mengulanginya di luar kepala sebanyak 100 kali.
Kisahnya sungguh menakjubkan!
.
Jalan ilmu memang selalu indah...
.
(Copas : Al Ustadz Dr. Muhammad Ihsan Zainuddin, Lc.M.Si ΨΩΨΈΩ Ψ§ΩΩΩ)
π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±
MasyaAllah begitu banyak hikmah dari drama korea yang satu ini.
.
Berawal dari mengamati alam semesta dan meyakini pasti adanya Rabb (sang pencipta, pemilik, pengatur). Jadi ingat kisah sahabat Jubair bin Muth’im masuk Islam karena mendengar surat At Tur ayat 35 sd 38.
.
Kemudian dia tertarik dg Agama Kristen (jadi ingat Kisah Salman Al Farisi yg masuk Islam lewat agama kristen), kemudian merasa aneh dg ajaran kristen tentang trinitas, Isa anak tuhan dan setiap manusia punya dosa warisan dari Adam.
.
Kemudian menemukan Islam, seperti orang yg berada dalam ruangan gelap gulita kemudian mendapatkan cahaya terang benderang. Beliau menemukan Islam seperti seorang kehausan menemukan oase.
.
Sungguh happy ending yang lebih indah dari drama korea, beliau menemukan kebahagiaan hakiki, ketenangan hati, kebahagiaan yg luar biasa.
.
Semoga Allah menjagamu saudaraku, dan istiqomah mengamalkan dan mendakwahkan Islam di Korea.
.
(Copas : Ust. Aslam Salimudin)
π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±
Aku menyimak bagaimana beliau menemukan hidayah dan kemudian menjadi seorang Muslim yang ma shaa Allah sangat shalih. Ia telah mendapatkan hidayah yang merupakan hadiah yang sangat mahal dari Allah.
Ada 3 pelajaran dari kisah ini buatku:
1. Bersyukurlah ... bersyukurlah. Bahwasannya kita sudah Allah takdirkan untuk lahir di keluarga muslim. Islam yang merupakan agama yang akan menyelamatkan kita di akhirat kelak. Islam adalah tiket seseorang untuk mendapatkan surga (apakah langsung masuk surga atau --wa iyya dzubillah--mampir dulu ke neraka sebelum masuk surga). Tapi, yang bersyahadat pasti akan masuk surga. Alhamdulillaah Allah sudah membuat kita lahir dari keluarga muslim. Selanjutnya adalah bagaimana agar Allah menjadikan kita muslim yang kaffaah. Maka kita memohon pertolongan Allah agar diberikan-Nya hidayah untuk menjadi muslim yang taat.
2. Sangat disayangkan, banyak muslim (terutama remaja) yang masih mengidolakan artis-artis Korea yang mungkin tidak beragama. Sedangkan orang Korea yang asli merasa 'eneg' dengan sesama mereka yang banyak melakukan hal yang kurang baik. Semoga Allah menjaga anak-anak kita. Aamiin yaa Rabb. Ini juga tentang hidayah. Sungguh mahal hidayah tersebut. Sebab mereka muslim, tapi sangat mengidolakan artis korea dengan sepenuh hatinya. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita dan mereka.
3. Jangan remehkan kebaikan-kebaikan kecil. Dalam kisahnya, Ustadz Kim ini sangat tersentuh dengan pemuda Turki yang menunjukinya jalan ke terminal. Hanya menunjukkan jalan ke terminal. Sebuah perkara kecil yang mungkin tak disadari oleh pemuda Turki ini, telah mengantarkan seseorang menuju Islam. Ma shaa Allah. Ini nasihat buat diriku sendiri terutama. Agar senantiasa menghadirkan niat yang ikhlas untuk perkara kecil sekalipun. Untuk tidak meremehkan kebaikan-kebaikan kecil. Dan juga untuk tidak meremehkan dosa kecil. Betapa banyak kebaikan kecil bernilai besar di sisi-Nya oleh sebab niat yang ikhlas. Dan betapa banyak hal kebaikan yang besar, hanyalah bagaikan debu beterbangan oleh sebab niat yang salah.
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah hingga akhir hidup kita di dunia yang amat sebentar ini. Sungguh, hidayah itu adalah hadiah yang mahal dari Allah. Melebihi dunia dan seisinya. Hidayah hanya milik-Nya. Maka, sudah sepantasnya kita meminta dan memohon pertolongan atas hidayah hanya kepada-Nya.