Jajanan dari pasar kaget Annisa: bubur ayam, nasi rames, nasi ayam geprek dan es campur... hmmm nyummyy ma shaa Allah... |
Pasar Kaget Annisa digagas kalau tidak salah sekitar 2 tahun yang lalu dan rutin dilaksanakan setiap bulannya. Mekanismenya sederhana; beberapa orang yang memiliki passion memasak dan bisa "memproduksi makanan" dalam jumlah cukup banyak (misal 20-50 porsi) bisa mengajukan ke pengurus BPKK (digawangi oleh bidang pemberdayaan perempuan/keluarga) untuk menjadi chef bakulan makanan kuliner Indonesia. Satu kali periode; chefnya sekitar 3-4 orang yang menjual makanan Indonesia dengan menu yang tidak boleh sama. Masing-masing orang dapat jatah 2 menu. Menu didaftarkan ke pengurus di sebuah grup khusus. Setelah semuanya fix, Pengurus yang bertugas akan memberikan pengumuman mengenai menu-menu yang tersedia di berbagai grup komunitas masyarakat Indonesia di Riyadh. Sistemnya adalah pre-order.
Misalkan, seperti pasar kaget bulan ini yang berlangsung hari ini (5 April 2019), yang memang biasanya dilangsungkan hari jum'at. Kenapa jum'at? Karena itubadalah hari libur bagi aebagian besar orang. Untuk menunya berupa siomay, bubur ayam, baso malang, nasi ayam geprek, nasi rames, cilok, es campur, aneka sambel. Naah, pembeli tinggal pilih menu yang disukai, order ke pengurus sampai batas waktu yang ditentukan (biasanya 1 hari sebelum hari H). Ketika hari H, pengorder tinggal ambil di tempat dengan menu-menu yang sudah di pack. Tempatnya? Biasanya di Imarah/rumah salah satu orang Indonesia. Ma shaa Allah barokah banget rumah yang biasanya ditempati buat acara-acara itu.
Buat aku pasar kaget Annisa ini sangat menguntungkan. Bisa menikmati kuliner Indonesia apalagi pas ngidam dulu.. hihihi. Udah gitu, ma shaa Allah itu semua kan homemade yaa.. masakan rumahan. Dibuat bukan dengan sistem sakala produksi ala restoran. In shaa Allah kualitasnya pun terjaga.
Dengan berbelanja di pasar kaget Annisa berarti ikut berinfak?! Koq bisa?!!
Nah di sini letak istimewanya pasar kaget ini. Karena 10% dari total penjualan akan disalurkan untuk infaq. Pembeli beinfaq, penjual berinfaq dan dana ummat pun berdaya. Selain itu ada pemberdayaan SDM juga; belajar berniaga. Ternyata berniaga iru seru jugaa yaaa... Meskipun aku sendiri ilmunya masi cetek laah... Kayak ga punya passion gitu dalam berniaga. Hihihi... Mungkin harus lebih banyak belajar lagi. Ya harus lah yaaa!! Hehehe...
Semoga ide pasar kaget ini bisa menginspirasi terutama buat diaspora masyarakat Indonesia di belahan bumi mana pun berada saat ini... :)
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked