Januari 2020 sebentar lagi mau berakhir in shaa Allah. Sudah lewat satu purnama pergantian tahun georgian, belum ada postingan di blog ini? Ahh, menyedihkan sekali. Ehehehe.
Baiklah, mari awali dengan cerita yang ringan-ringan saja. Di sini, kendaraan roda 4 (baca: mobil) adalah kebutuhan primer terutama yang membawa serta keluarga tinggal di sini. Bisa dibilang begitu bagi siapa saja yang membawa keluarga ke sini. Apalagi ada anak. Karena di sini, angkutan umum tidak seperti di Indonesia. Mana ada angkot dan tukang ojek? Ada taxi onlen? Ada. Uber dan Careem namanya. Tapi tak ada ojol alias ojek online. Jangankan ojek, liat motor aja jarang-jarang. Hihi. Motor bebek kebanyakan dipakai oleh penjaga baqala (penjaga warung kalau di kita). Itu pun kalo dalam seminggu aku paling nemu orang bawa motor cuma 1-2 kali aja... 🤣 . Jadi, kalau pulang ke Indonesia, naik motor butuh penyesuaian lagi... Anak-anak pada excited naik motor kalau pas lagi di Indonesia. wkwkwkwk.
Ada sih motor² mewah kayak harley davidson atau keluaran Honda yg harganya lebih mahal dari mobil. Tapi cuma keluar pas musim dingin aja. Jangan coba-coba bawa pas musim panas. Hihi... 49° C. Siapa sanggup terkena terik matahari segitu. ((Ya Allah... apalagi di Padang Masyar yaaah... yang matahari cuma sejengkal. Ini musim panas aja udah menyengat banget rasanya.. )).
Jadii, pilihannya yaa nyetir mobil sendiri. Bisa rental mobil atau beli sendiri. Mengingat sangat butuh, mungkin juga sebanding dengan harga mobil di sini yang relatif lebih murah, dibanding di Indonesia Alhamdulillaah. Jadi memiliki mobil di sini bukan orkay aja seperti gambaran orang-orang di kampung yang mana yang bisa beli mobil hanya orang yang duitnya berseri aja. (Meski sekarang banyak sekali leasing yang membuat orang mudah memiliki mobil di Indonesia). Di sini, mobil bisa dimiliki oleh hampir semua orang kayaknya. Berikut aku sertakan beberapa contoh betapa mobil di sini lebih murah dibandingkan di Indonesia. Mulai dari yang versi baru harga M an hingga yang versi jadul hehe.
Contoh 1, Toyota Land Cruiser (TLC)
Bedanya cukup fantastis!
Di Indonesia, TLC tahun 2020 harganya mulai dari Rp 2,1 M. Sedangkan di sini, harga TLC spek paling minimalis adalah SAR 189rb an (kalau dirupiahkan adalah sekitar Rp 700jt an) dan spek paling lengkap (full option) dibanderol dengan harga Rp 324-rb an (kalau dirupiahkan adalah sekitar 1M). Ma shaa Allah, Bedanya jauh banget kaan... lebih dari 1M. Ngeliat orang jelong-jelong pakek TLC di sini yaa biasa ajaaa karena bertebaran mobil-mobil mewah lainnya.
Mari beralih ke contoh 2, mobil buatan Amerika; Ford Focus yang pre owned keluaran tahun 2013-2014. Di Indonesia Ford Focus 2014 2nd bisa dijual dengan harga Rp170-210jt. Di sini, bisa didapat dengan harga 70-80jt sahaja lho.
Contoh terakhir deeh... Mobil keluaran jadul... Tahun 90-an. Di Indonesia, mobil corolla tahun 1992, 1996, 1997, 1998 masih laku di harga 40jutaan. Di sini, harga 10-17jt an udah bisa bawa pulang lhoo.
Bahkan mobil keluaran Amerika kayak Ford explorer, chevrolet trailblazer keluaran tahun 2006-2007 bisa dimiliki dengan harga 30-50jt di sini. Ma shaa Allah...
Udah cocok jadi sales mobil belum? Hihihihi...
====
Duluuu, pas di Indonesia aku ga kenal sama mobil-mobil hehehe. Belum kenalan soalnya... xixixixi. Pernah punya impian pengen mobil Honda C-RV karena itu mobil terkeren yang pernah aku lihat dulunya. Hihi.
Begitu sampai di Riyadh, nemu banyaaaaak macam mobil dan perlahan mobil impian pun berubah. Kekeke... Kata orang-orang di sini, 'mumpung di sini nikmatilah mobil-mobil "mewah" itu yang kalo di Indonesia kayaknya ga kebeli'. Hihi. Chrysler aja bisa dibeli dengan 35jt an... Epik banget kaaan.
Tapi ada perbedaan yang siginifikan antara penggunaan mobil di Indonesia dengan di Saudi. Di Indonesia, rerata ODO/mileage mobil bisa dibilang masih kecil/rendah. Mobil keluaran 2016 ODO nya masih di angka 20.000 km itu bisa dikatakan normal. Jadi setahun paling 4000-5000 KM aja. Di sini, mobil keluaran tahun 2016 ODO 50.000-70.000 KM itu dibilang rendah lhoo ODOnya. Kalo tahun 2016 ODO masih 20k, malah dicurigai.. ODO nya direset ulang yaak 🤣🤣🤣🤣. Rerata penggunaan mobil di sini setahun bisa 20-30K KM. Pemakaian 15.000 km/tahun bisa digolongkan mobilnya lebih sedikit dipakek. Contoh aja, suami ngantor dari rumah dengan jarak tempuh mobil paling sekitar 5 km aja (karena harus u-turn 2 KM) menjauhi kantor hehe (Jarak actual ke kantor paling sekitar 1 KM). Setiap hari bolak-balik dan pulang makan siang. Kitah ga begitu sering jalan-jalan ke luar kota. Terjauh yaa Makkah dan Madinah tapi kan setahun paling banyak 4x. Tahun kemarin malah cuma 2x. ODO rerata dalam 6 tahun terakhir adalah 15000 km/tahun.
Lho koq bisa? Ya, karena meskipun secara teritorial Indonesia lebih luas dari Saudi tapi secara daratan, Saudi lebih luas. Dan ditambah pula jalanan luas, cakep, hi-way (kayak toll di di Indonesia) gratiiiss, transportasi moda darat masih jadi primadona. Di Indonesia, orang jakarta pakek mobil paling sekitar jabodetabek, paling jauh ke bandung. Kalau ke Jogja misalnya, atau Surabaya sangat jarang yang menggunakan mobil pribadi. Biasanya pakai transportasi umum kan? (Kereta atau pesawat). Kalau di Saudi, jarak 1000 KM orang-orang masih banyaak menggunakan kendaraan pribadi. Makanya juga kayaknya GCC spec itu kendaaraannya beda ama Indonesia kali yaa dengan model yang sama. Misal TLC Indonesia beda spec nya sama GCC (gulf country) alias negara teluk. Karena mobilnya bakalan banyak dipakek di jalanan 🤣. Sebagaimana pula Toyota Lanc Cruiser seperti bukan mobil yang mewah-mewah banget kalo di sini, apatah lagi fortuner. Bahkan Toyota Land Cruiser Prado aja dipakek buat Uber. Di Indonesia, fortuner sendiri termasuk kendaraan menengah ke atas kayaknya yaa. Ga tau juga sih. Hehe...
Kalau di Indonesia agak susah nyari transportasi daring dengan mobil level fortuner, yukon atau pun ford explorer, di sini naik transportasi daring bisa aja dapat mobil Ford Expedition, GMC Yukon, Toyota Land Cruiser Prado dan mobil-mobil 'mewah' lainnya.
====
Nah, kebetulan kami memang butuh 'upgrade' mobil dari yang cuma bisa buat 5 seat jadi yang 7 seat. Ada peraturan baru bahwasannya bayi dan anak harus duduk di carseat. Diberlakukan denda bagi yang melanggar. Naah, secara kami butuh 3 carseat dan hanya fit di mobil 7 seat, jadi mau ga mau pilihannya ya upgrade ke 7 seat.
Dari awal-awal di sini, aku sangat tertarik dengan Ford Explorer. Entah kenapa, naksir ajaa ama si Ford explorer iniih. Hihi... Atau kalo enggak, pilihan lainnya yaa GMC Acadia, atau Chevrolet Traverse atau Dodge Durango. Tapiii, banyak pertimbangan yang akhirnya membuat pilihan-pilihan di atas harus di-exclude dan balik lagi ke... toyota. Toyota lagi... toyota lagi... kekekekkee... Gapapa juga sih yaa jadinya ga perlu beli produk b*ik*t. Hehe...
Beberapa orang bilang, mobil-mobil keluaran jepang lebih bagus disegi ketahanan mesin sementara mobil-mobil amerika lebih bagus disegi safety. Memang, di sini mobil-mobil keluaran jepang terutama toyota masih menjadi primadona banget. Makanya harganya jadi lebih mahal dibanding mobil amerika dengan level yang sama. Padahal, secara feature, lebih lengkap mobil amerika juga siih. Tapi, di segi spare part mobil jepang lebih mudah didapatkan, after sales maintenance nya lebih murah dan lain sebagainya. Kalau mobil amerika, spare part-nya lebih mahal. ((Aku ngomong kayak orang ngerti ajaaa.. padahal aslinyanga begitu ngerti dengan dunia permobilan dan permontiran.. wakakakaka)).
====
Sebenarnya kisah pencarian kendaraan ini ada 1 hal berharga yang kita pelajari. Yang namanya kendaraan, seberapa pun mewahnya hanyalah sebuah alat untuk mencapai dan menempuh tujuan. Di manapun berada, tidak ada orang yang menjadikan kendaraan sebagai tujuan (kecuali rumahnya memang adalah dalam bentuk kendaraan). Kendaraan hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan. Jangan sampai kendaraan melenakan kita dari tujuan kita yang sesungguhnya. Dan sejatinya, dunia ini adalah kendaraan menuju tujuan kita yang sesungguhnya. #NoteToMySelf