Ternyataa ... begitu pulang, aku dapat surprise. Ma shaa Allah. Ini tentu bukan surprise pertama. Tapi ... seneng banget rasanya dapat surprise kali ini. My favourite; steak dari TGI friday.
Dulu sebelum pandemi, lumayan sering ngadate di sini. Hampir tiap bulan. Tapi sejak pandemi kita nyaris ga pernah dine in lagi. Karena "default" nya kita dine in di TGI, jadi kita ga pernah ke sini lagi sejak pandemi. Pas ngelewatin branch yang biasa jadi tempat kita ngedate, aku nyeletuk "duh kangen deh ngedate di sini lagi. Udah lama ga ke sini yah kitah."
Karena kita mostly pakek delivery order aja klo makanan, bahkan grocery dan pharmacy, makanya Ma shaa Allah, really surprise pas dibawain ini sama suami. Barakallahu fiik yaaa Cinta. ❤🤩🥰 Jazakallaahu khair katsir atas surprise nya dan buanyaaaak surprise² sebelumnya (dan sesudahnya juga) karena kejadian ini beberapa waktu yang lalu.
He knows me so well. Ma shaa Allah.. Alhamdulillaah tabarakallaaah. Istrinya yang steak lover inih. Hehehe..
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Aku merasa menjadi istri paling beruntung di dunia dikaruniakan belahan jiwa yang ma shaa Allah sangaaat baik, memahamiku dengan sangat. Mungkin aku tidak punya diksi yang bisa mewakili betapa aku sangat bersyukur menjadi istrinya. Dia yang Allah karuniakan menjadi soulmate-ku, adalah sosok yang ibarat aku minta 10 sama Allah tapi Allah yang Maha Baik ngasih aku 100 bahkan lebih. Alhamdulillaah binni'matiHi tatimmushalihaat.
Rememori ke masa-masa yang telah berlalu. Sekitar 5 bulan sebelum akhirnya kami berada pada ikatan mitsaqan ghaliidza. Pada masa di mana aku menyerahkan kepada Allah, siapa pun jodoh terbaik yang Dia tetapkan. Cukuplah pada-Nya saja. Terserah Dia saja. Oleh sebab, sebesar apapun upaya untuk berjodoh dengan seseorang, walaupun seluruh dunia mengupayakan dan menyetujuinya, takkan pernah bisa jika bukan seseorang itu yang menjadi catatan-Nya untuk kita. Allah Maha Baik. Allah Maha Sempurna dalam memberi ketetapan. Dan aku termasuk orang yang sangat bersyukur dengan ketetapan-Nya itu. Ketika Dia memberiku jodoh yang jauuuh lebih baik dari apa yang aku harapkan. Seperti yang aku bilang sebelumnya, aku hanya meminta 10 tapi Allah memberiku lebih dari 100. Allahu akbar. Ma shaa Allah tabaarakallah.
Pada titik itu, aku benar-benar berserah. Berserah dengan ketetap-Nya saja. "Cukup Cara-Mu saja ya Rabb" yang senantiasa aku gaungkan. Dan benar. Allah memberikan jalan jodoh yang sama sekali tak pernah aku duga. Bahkan tak pernah terpikirkan olehku akan begitu jalan yang Allah pilihkan.
Aku ingin menceritakannya lebih jauh sebenernya. Tapi sudah aku ketik panjang lebar di sini, tapi kuhapus lagi 😁. Aku simpan sebagai kenang-kenangan buat kami berdua saja. Karena sekarang aku sudah more introvert kayaknya 😂🤭.
Tapi, aku merasakan dengan sangat bahwa dialah sosok yang sangat bersesuian secara jiwa. Aku merasakannya sejak hari pertama kami berada dalam ikatan halal. Bersamanya, meski hanya ngobrol saja, tapi sekian jam tak terasa waktu berlalu. Menertawakan hal-hal kecil bersama. Sering kali, ketika aku baru membatin saja (hanya terlintas dalam hati) ternyata ia juga memikirkan hal yang sama persis. Ma shaa Allah tabaarakallaah. Kadang kami sampai heran sendiri, koq kayak bisa nebak pikiran gitu saking samanya apa yang kami pikirkan. Ma shaa Allah. TabarakarRahmaan.
Tidak cukup kata dan space di blog ini untuk menceritakan begitu banyaak kebaikan-kebaikannya. Meskipun kadang aku ingin menceritakannya. Tapi, kemudian aku berpikir, tak perlulah aku ceritakan pada khalayak. Bersyukur. Bersyukur. Dan bersyukur. Itulah diksi yang paling tepat untuk menggambarkannya. Dan tentang kebaikan-kebaikannya, cukuplah Allah yang memberikan balasan dengan yang lebih baik.
Semoga Allah mengumpulkan dan menjodohkan aku dan dirinya tidak hanya di atas dunia yang sangat sebentar ini. Tapi, di tempat terbaik yang tiada kesudahannya yaitu Jannah. Aamiin yaa Rabb. Sebuah cita² semua pasangan tentunya
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked