Tak Bernama (1)[1]
Kubertanya pada asa,
masih adakah cercah harap yang tersisa
Kubertanya pada kisi,
masihkah ada berkas pelita dalam gulita
Ada maya,
ada penumbra
Aku di antara keduanya
Pada sesuatu yang tak bernama
Tak Bernama (2)
Andai bisa menguap, ingin aku membersamai asap
Jika mampu menyublim, sungguh pintaku bersama embun
Ah, kalau saja aku bisa menghilang,
kumau dunia tak lagi memelukku
Biarkan aku menjadi maya,
biarkan aku menjadi penumbra,
biarkan aku berlalu dengan sejumput remah puing hati
Keping mozaik itu takkan terbangun,
takkan pernah!
Sebab aku, pada sesuatu yang tak bernama
Wisma Syakuro, Muharram 1430 H
[1] My First Poem setelah 6 tahun lalu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked