Sudah lama sekaliii rasanya nda nulis di blog yah? Heuu….soalnya lagi #soksoksibuk. Hihi… Ya, memang sedang belajar untuk memprioritaskan hal-hal prioritas dulu. Bahkan untuk sementara, say goodbye dulu sama kamera dan software design. Yah, kangen jugaaa siih. Apalagi liat beberapa komunitas fotografer pada photo-photo di perpus. Atau, kangen juga siih aplod-aplod di fesbuk lagi. Tapi, aku pun sudah sangat jarang buka fesbuk. Kadang, ngedesain yang geje-geje (atau sekedar ngedesain kata-kata penyemangat yang disimpen buat koleksi pribadi) memang dijadikan buat ajang refreshing. Tapii, karena sering kebablasan, jadii mending dihentikan dulu ajah kali yah? Hehe…#ekstrim! Tapi, kalo nge-blog sih, masih tetep nda bole disetoopp… Soalnya, ini jadi muara tersendiri. Hanya saja, mesti curi-curi waktu #haha,soksoksibuk.
Aku mau cerita apah yah?!
Cerita yang easy-easy ajah aahh, yang ringan-ringan ajah. Tentang es krim dan malam minggu. Hari sabtu kemarin, jadwal kelas lagi kosong karena Pa Dosennya nda bisa ngajar. Jadi, kuputuskan untuk ke perpus saja. Nge-download jurnal. Tapi, karena jurnalnya nda nemu-nemu, aku putusin buat ngedownload ebook saja. Alhamdulillah, ketemu ebook buat makalah farmol. Alhamdulillah, meski nda ketemu yang dicari, eeh malah dapet yang nda dicari. Asiiik. Hee….
Menjelang2 asyar, aktifitas download selesai (lebih tepatnya harus segera diselesaikan), soalnya kalo tidak, bisa kebablasan sampai maghrib. Heuu… Alasan lainnya, adalah karena mataku udah perih sangaaat dengan komputernyaaa. Bahkan bikin sakit kepala. Mau balik ke kosan, maleesss. Lagi ada yang kondangan di tetangga sebelah. Suara orgennya berisik bangeeettt. Apalagi juga ada dangdutan. Aku lagi fonofobik (males dan gerah ngedenger suara kerasss. Jadiiii, mending ngacir ajah dah!).
Akhirnya, aku ke kosan Ka Luli ajah. Ada Sri juga di sana, yang lagi ngerjain makalah farmol. Jadii, aku bisa ikutan gabung meski nda terlibat dengan makalah farmolnya ka Luli dan Sri. Hehe… Nah, pas malemnya, kan malam minggu, setelah jenuh dengan tugas, kita keluar deh. Ke Detos. Nah, pas di pintu masuk Detos, ada yang nawarin diskon makanan di sebuah restoran terkenal. Aahh, yang namanya diskon, pasti bikin mata ada lope-lope nya. Hihi. Apalagi perempuan. Hihi. Diskonnya yang paling menarik buat kita adalah es krim, beli dua gratis satu. Kebetulan, karena kita lagi bertiga, jadi diskonnya pas deh. Asiiik. Hee… Aku pesen yang rasa stroberi dan ka Luli dan Sri mau yang coklat. Tapi karena antrenya kelamaaan, bikin gerah juga. Udah gituh, ternyata diskonnya hanya boleh buat dua stroberi dan satu coklat. Yahh, tak apa laahh, namanya juga ngincer produk diskon. Hihi…
Setelah antre yang agak lama, aku segeraaa dating dengan nampan yang ada 3 eskrimnya. Dua stroberi dan satu cokelat. Mungkin saking lamanya ngantri, bikin kita lupa apa yang dipesen tadinya, ditambah lagi diskonnya kebanyakan syarat sih. Eheuu…
“Maap yan Srii dan Ka Luliii, nda boleh dua cokelat dan satu stroberri. Hehe…” kataku sambil nyengir. Awalnya, coklat ada di Sri dan stroberri ada di ka Luli. Tapi tiba-tiba se inget ka Luli, “Eh, tadi bukannya Sri mau Stroberri. Iniiiihh, dibarter ajah.” Sri dengan segera ngebarter es krimnya. Maksudnya Ka Luli adalah ingin mendahulukan Sri, memberikan apa yang Sri inginkan dan memilih untuk mengalah. Sri pun diem ajah, karena ingin mendahulukan dan mengalah pada Ka Luli. Jadii, sebenarnya Ka Luli maupun Sri sama-sama ingin mengalah dan mendahulukan temen. Tapii, ini kan miscom kan yah? Aku jadi geliii banget melihatnya. Sebenarnya, aku nda pengin ngomong. Tapi, aku nda tahan, akhirnya aku omongin jugaa. Akhirnya, kita bertiga malah ketawa-ketawa deeh.
Tapi, ada pelajaran yang berharga yang pengin aku petik dari kisah di atas. Kadang, ketika kita ingin membahagiakan orang yang kita sayangi, tetapi tanpa dibahasakan, terkadang bisa menjadi berbeda maknanya bagi si penerima. Hemm, begini. Ketika kita berniat membahagiakan keluarga, teman, sahabat yang kita sayangi, kita tentu berusaha memberikan yang terbaik dan mendahulukan kepentingan mereka kan yah? Tapi, ketika terjadi miscom pada progress itu, kebaikan yang kita niatkan justru tidak mencapai sasarannya… Maka, menjadi penting adanya untuk MEMBAHASAKAN KASIH SAYANG itu… Meski cinta itu adalah tindak nyata, tapiii… CINTA JUGA BUTUH KATA! (Ahayyy, ngomong cintaaa cuy! Hihi…)
Aku pernah dicurhati oleh dua orang. Katakanlah A dan B. si A sebenarnya berniat membantu si B dengan caranya sendiri. Tapi, cara si A membantu B justru tidak bisa diterima si B. kebaikan yang si A itu berikan, menjadi berbeda maknanya bagi si B. Kedua-duanya sama curhat ke aku. Jadii, aku sesungguhnya jadi bingung jugaaa, karena nda pas juga posisi ku kala itu untuk menengahi. Pada akhirnya, aku Cuma bisa jadi pendengar bagi keluh kesah mereka dan hanya ber-hehe ria saja sebagai eskpressi empati. Hee…
Pelajarannya adalah, “Tidak semua kebaikan yang kita maksudkan kemudian dimaknai baik oleh orang lain.” Maka, penting sekali membahasakan maksud kita agar ia tak salah sasaran, tak salah ditanggapi oleh orang lain… Di sini, juga penting yang namanya tabayyun (mengklarifikasi). Jangan menyalahkan dulu, sebelum kita tahu duduk perkara yang sebenarnya. Jangan suudzhan dulu pada orang lain yang kita kira merugikan diri kita. Karena, bisa jadi saja, sebenarnya dia bermaksud baik pada kita, tetapi karena caranya berbeda dengan ekspektasi kita, lantas kita langsung men-judge dia merugikan kita. Ya, semoga ini jadi reminder bagi kita…
Es krim, malam minggu dan TUGASSSS… hee…
Yak, mari kita bersemangat lagiii….
es krimnya enak gk teh? :D hehe
ReplyDeleteiya yak, komunikaasi itu penting
hhehe, neaaaak doong EQ...^^
ReplyDeleteyaa, sepakaattt,, apalagi untuk anggota wali amanat kaya kamu kan yah? hihihi